Seorang ahli hikmah pernah ditanya, “Jika ada seorang hamba
bertobat, apakah dia bisa mengetahui bahwa tobatnya itu diterima atau tidak?“
Dia menjawab, “Aku tidak bisa menghukuminya, hanya saja tobat
yang diterima itu memiliki tanda-tanda, yaitu:
1) Tidak merasa dirinya terpelihara dari kemaksiatan;
2) Hatinya merasa bahwa kegembiraan itu jauh, sedang
kesedihan itu dekat;
3) Senang berdekatan dengan orang-orang yang berbuat baik,
sekaligus menjauhi orang-orang yang berbuat buruk;
4) Memandang harta miliknya yang sedikit terasa banyak dan
memandang amal akhiratnya yang banyak terasa sedikit;
5) Sibuk dengan ketaatan kepada Allah dan tidak menyibukkan
diri dalam mengais rezeki yang telah dijamin oleh Allah;
6) Selalu memelihara lisannya, sering bertafakkur, serta
mencemaskan dan menyesali dosa yang pernah dikerjakannya.”
Berkaitan dengan 6 perkara tersebut, Rasulullah SAW
bersabda:
ﺃَﺣَﺐُّ ﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺎﻝِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﺣِﻔْﻆُ ﺍﻟﻠِّﺴَﺎﻥِ
“Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah menjaga lisan.”
ﺇِﻥَّ ﺃَﻛْﺜَﺮَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺫُﻧُﻮْﺑًﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺃَﻛْﺜَﺮُﻫُﻢْ
ﻛَﻠَﺎﻣًﺎ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻟَﺎ ﻳَﻌْﻨِﻴْﻪِ
“Sesungguhnya orang yang paling banyak dosanya pada hari
Kiamat nanti adalah orang yang paling banyak bicaranya dalam hal yang tiada
guna.” (HR. Ibnu Nashr)
ﺍﻟﺘَّﻔَﻜُّﺮُ ﻓِﻰ ﻋَﻈِﻤَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺟَﻨَّﺘِﻪِ ﻭَﻧَﺎﺭِﻩِ ﺳَﺎﻋَﺔً
ﺧَﻴﺮٌ ﻣِﻦْ ﻗِﻴَﺎﻡِ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ
“Bertafakkur sejenak tentang keagungan Allah serta tentang
surga dan neraka-Nya itu lebih baik dari pada shalat malam.”
ﺗَﻔَﻜَّﺮُﻭْﺍ ﻓِﻰ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻔَﻜَّﺮُﺍ ﻓِﻰ ﺫَﺍﺕِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﻓَﺘَﻬْﻠِﻜُﻮْﺍ
“Bertafakkurlah kalian tentang ciptaan Allah dan janganlah
sekali-kali bertafakkur tentang Dzat Allah, sebab kalian akan celaka.”
Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nashaihul Ibad
Posting Komentar