Tidak lama kemudian, Beliau mengeluarkan potongan bulan itu dan
menyatukannya kembali. Dengan sangat takjub orang-orang menyaksikan Rasulullah SAW
menggengam bulan yang bersinar dengan indah dan cemerlang. Bersamaan dengan itu
bulan mengeluarkan suara,"Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna
Muhammadan 'abduhu wa rasuluh."
Menyaksikan keajaiban itu, pikiran dan perasaan semua yang hadir terguncag.
Sungguh, ini bukan mimpi, melainkan sebuah kejadian yang nyata! Sebuah mukjizat
luar biasa hebat yang disaksikan sendiri oleh Raja Habib bin Malik. Ia
menyadari, itu tak mungkin terjadi pada manusia biasa, meski ia lihai dalam
ilmu sihir sekalipun!
Namun, hati Raja Habib masih beku. Maka ia pun berkata,"Aku masih
mempunyai syarat lagi untuk mengujimu."
Belum lagi Raja Habib sempat melanjutkan ucapannya, Rasulullah memotong
pembicaraan,"Engkau mempunyai putri yang cacat, bukan? Sekarang, Allah
telah menyembuhkannya dan menjadikannya seorang putri yang sempurna."
Mendengar itu, betapa gembiranya hati Raja Habib. Spontan ia pun berdiri dan
berseru,"Hai penduduk Mekah! Kalian yang telah beriman jangan kembali
kafir, karena tidak ada lagi yang perlu diragukan. Ketahuilah, sesungguhnya aku
bersaksi, tiada Tuhan selain Allah dan tiada sekutu baginya; dan aku bersaksi
sesungguhnya Muhammad adalah Utusan dan hamba-Nya!"
Melihat semua itu Abu Jahal jengkel dan marah, dengan emosi berkata kepada
Raja Habib,"Wahai! Raja Habib engkau beriman kepada tukang sihir ini,
hanya karena menyaksikan kehebatan sihirnya?" Namun Raja Habib tidak
menghiraukannya dan berkemas untuk pulang.
Sampai di pintu gerbang istana, putrinya yang sudah sempurna, menyambutnya.
sambil mengucapkan dua kalimat sahadat. Tentu saja Raja Habib terkejut.
"Wahai putriku, darimana kamu mengetahui ucapan itu? Siapa yang mengajarimu?"
"Aku bermimpi didatangi seorang lelaki tampan rupawan yang memberi tahu
ayah telah memeluk Islam. Dia juga berkata, jika aku menjadi muslimah, anggota
tubuhku akan lengkap. Tentu saja aku mau, kemudian aku mengucapkan dua kalimat
sahadat," jawab sang putri. Maka seketika itu juga Raja Habib pun
bersujudlah sebagai tanda syukur kepada Allah swt.
"Sungguh,
telah dekat hari kiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat
tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata,
"Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya,
bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap
...." sampai akhir surat Al-Qamar.
Sumber: Kisah Nabawi-Mukjizat Nabi
Posting Komentar