Imam Al-Ghazali mengatakan, “Rezeki itu ada empat macam,
yakni rezeki yang dijamin, rezeki yang dibagikan, rezeki yang dimiliki, dan
rezeki yang dijanjikan oleh Allah SWT."
Rezeki yang dijamin merujuk kepada makanan dan segala apa
yang menopang tubuh dan jiwamu. Jenis rezeki seperti itu tak terkait dengan
sumber-sumber lainnya di dunia. Jaminan terhadap rezeki jenis ini datang dari
Allah Ta’ala. Maka, bertawakal terhadap rezeki jenis ini wajib berdasarkan
dalil aqli dan syar’i. Sebab, Allah telah membebankan kita untuk mengabdi
kepada-Nya dan mentaati-Nya dengan tubuh kita. Dia pasti telah menjamin apa-apa
yang menjadi sumber energi bagi sel-sel tubuh kita agar kita dapat melaksanakan
apa yang telah diperintahkan-Nya.
Rezeki yang dibagi adalah apa yang telah dibagikan oleh
Allah dan telah tertulis di Lauwhun Mahfuzh secara detail. Masing-masing
dibagikan sesuai dengan kadar yang telah ditentukan dan waktu yang telah
ditetapkan, tidak lebih dan tidak kurang, tidak maju dan tidak mundur dari apa
yang tertulis itu.
Rasulullah SAW bersabda, “Rezeki itu telah dibagikan dan
kemudian telah diberikan semuanya. Tidaklah ketakwaan seseorang dapat
menambahkannya dan tidak pula kejahatan orang yang berlaku jahat dapat
menguranginya.”
Sedangkan rezeki yang dimiliki adalah harta benda dunia yang
dimiliki oleh manusia sesuai dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah untuk
dia miliki. Dan ini termasuk rezeki dari Allah. Allah berfirman, “Belanjakanlah
(di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu.” (QS
Al-Baqarah [2]: 254).
Adapun rezeki yang dijanjikan adalah segala apa yang telah
dijanjikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa dengan syarat
ketakwaan, sebagai rezeki yang halal, tanpa didahului oleh usaha yang bersusah
payah. Sebagaimana firman Allah SWT, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah,
niscaya Dia akan mengadakan bagianya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari
arah yang tiada disangka-sangka.” (QS Ath-Thalaq : 2-3)
Inilah beberapa jenis rezeki dari Allah, dan wajib bagi kita
untuk bersikap tawakal dengan rezeki yang dijamin oleh-Nya. Maka, perhatikan
hal ini dengan seksama.”
Dikutip dari Kitab Minhajul ‘Abidin karya Imam Al-Ghazali
Posting Komentar