Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Kekuatan Ilmu Melebihi Senjata (Debat Sayyidina Ibnu Abbas dengan Kaum Khawarij)

Kekuatan Ilmu Melebihi Senjata (Debat Sayyidina Ibnu Abbas dengan Kaum Khawarij)

Sebelum Khalifah Ali bin Abi Thalib memerangi kaum Khawarij di Nahrawan, Ibnu Abbas meninggalkan barisan tentara Sayyidina Ali, radhiyallaahu ‘anhum, dan pergi untuk berdebat dengan kaum Khawarij dengan hujah. Ia mendatangi mereka dengan mengenakan baju yang sangat indah. 

Melihat Ibnu Abbas mengenakan baju yang sangat indah, kaum Khawarij dengan nada mencela bertanya: “Baju apa ini, kok indah sekali?”


Ibnu Abbas menjawab: “Apa yang kalian tidak setuju, sungguh aku telah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenakan pakaian yang sangat indah.” 

Lalu Ibnu Abbas membacakan ayat:


" ﻗُﻞْ ﻣَﻦْ ﺣَﺮَّﻡَ ﺯِﻳْﻨَﺔَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﺃَﺧْﺮَﺝَ ﻟِﻌِﺒَﺎﺩِﻩِ ".


Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya.” (QS al-A’raf : 32).


Ibnu Abbas bertanya kepada mereka: “Apa yang kalian benci dari Khalifah Ali?”


Mereka menjawab: “Kami membenci tiga hal. Pertama, ia telah menyerahkan keputusan hukum dalam agama Allah kepada seorang manusia. Apa peran seorang manusia dalam hukum Allah? Kedua, ia telah melakukan peperangan, tetapi tidak mau menjadikan musuhnya sebagai tawanan dan tidak mengambil harta mereka sebagai rampasan perang. Apabila memang halal memerangi mereka, berarti halal menjadikan mereka tawanan. Apabila tidak halal menawan mereka, berarti tidak halal memerangi mereka. Ketiga, ia telah menghapus gelarnya sebagai Amirul Mu’minin (pemimpin kaum beriman) dalam perjanjiannya dengan Muawiyah. Kalau ia bukan Amirul Mukminin, berarti ia Amirul Musyrikin (pemimpin kaum Musyrik).”


Ibnu Abbas berkata: “Apabila aku menjelaskan tindakan Ali berdasarkan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, apakah kalian akan mencabut sikap kalian?”


Mereka menjawab: “Pasti kami mencabut sikap kami.”


Ibnu Abbas berkata: “Pendapat kalian, bahwa Ali telah menyerahkan keputusan hukum kepada seseorang, padahal orang tidak punya peran menghukumi dalam hukum Allah”, maka sesungguhnya aku mendengar Allah berfirman dalam al-Qur’an:


" ﻳَﺤْﻜُﻢُ ﺑِﻪِ ﺫَﻭَﺍ ﻋَﺪْﻝٍ ﻣِﻨْﻜُﻢْ "


“Hal itu akan dihukum oleh dua orang yang adil di antara kalian.”


Hal tersebut berkaitan dengan harga buruan kelinci dan sesamanya, yaitu seharga ¼ Dirham. Allah menyerahkan hukum hal tersebut kepada orang-orang yang adil. Seandainya Allah menghendaki, pasti Allah menghukumi sendiri. Allah juga berfirman:


" ﻭَﺇِﻥْ ﺧِﻔْﺘُﻢْ ﺷِﻘَﺎﻕَ ﺑَﻴْﻨِﻬِﻤَﺎ ﻓَﺎﺑْﻌَﺜُﻮْﺍ ﺣَﻜَﻤًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻠِﻪِ ﻭَﺣَﻜَﻤًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻠِﻬَﺎ ".


“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan.” (QS al-Nisa’ : 35).


Apakah aku dapat menjelaskan hujjah tentang keganjilan dalam persoalan pertama tadi?”


Kaum Khawarij berkata: “Iya.”


Ibnu Abbas berkata: “Adapun perkataan kalian, Ali telah memerangi tetapi tidak menawan musuhnya dan tidak menjadikan harta mereka sebagai rampasan, maka sesungguhnya Ali telah memerangi Aisyah, Ibu kalian. Allah telah berfirman:


" ﻭَﺃَﺯْﻭَﺍﺟُﻪُ ﺃُﻣَّﻬَﺎﺗُﻬُﻢْ " .


“Istri-istri Nabi adalah ibu-ibu mereka (kaum beriman).”


Apabila kalian berasumsi bahwa ia bukan ibu kalian, berarti kalian telah kafir. Kalau kalian berasumsi bahwa ia ibu kalian, maka jelas tidak halal menjadikannya sebagai tawanan. Jadi kalian berada antara dua pilihan yang menyesatkan.


Apakah aku dapat menjelaskan keganjilan ini?”


Kaum Khawarij menjawab: “Iya.”


Ibnu Abbas berkata: “Adapun perkataan kalian, bahwa: “Ali telah menghapus gelarnya sebagai Amirul Mukminin, kalau ia bukan Amirul Mukminin, berarti Amirul Kafirin”, sesungguhnya aku akan menjelaskan kepada kalian tentang seseorang yang kalian pasti menerimanya. Aku melihat kalian akan melarangnya.


Tidakkah kalian tahu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Hudaibiyah, ketika terjadi penulisan perjanjian antara baginda dengan Suhail bin Amr. Lalu baginda bersabda: “Wahai Ali, tulislah: Ini adalah apa yang menjadi perdamaian antara Muhammad Rasulullah dengan Suhail bin Amr.”


Lalu orang-orang Musyrik berkata: “Seandainya kami tahu bahwa engkau Rasulullah, kami tidak akan memerangimu, akan tetapi tulislah namamu dan nama ayahmu.” Lalu baginda bersabda: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku adalah Rasul-Mu.” Kemudian baginda mengambil lembaran tersebut, lalu menghapus gelar Rasulullah dengan tangannya, kemudian bersabda: “Wahai Ali, tulislah: “Ini adalah apa yang menjadi perdamaian antara Muhammad bin Abdullah dan Suhail bin Amr.” Demi Allah, penghapusan gelar tersebut tidak mengeluarkan baginda dari kenabian.


Apakah aku dapat menjelaskan keganjilan kalian?”


Kaum Khawarij menjawab: “Iya”.


Kemudian setelah kemenangan Ibnu Abbas dalam perdebatan tersebut, 1/3 dari kaum Khawarij bertaubat dan kembali ke dalam barisan Ahlussunnah Wal-Jamaah yang dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib karramallaahu wajhah. Dengan kekuatan ilmunya, Ibnu Abbas berhasil merontokkan kekuatan tentara Khawarij, di mana 1/3 dari mereka telah bertaubat dan kembali kepada Ahlussunnah Wal-Jamaah.


Ibnu Abbas adalah seorang pemuda yang ahli debat. Dengan ilmunya beliau telah menyelamatkan banyak manusia dari penggalan pedang dalam peperangan. Semoga Allah mengasihi kaum Khawarij masa silam. Mereka lebih sempurna akalnya dibandingkan kaum Khawarij modern. Kaum Khawarij masa silam dapat menerima kebenaran dengan ilmu pengetahuan, menghiasi dirinya dengan pemahaman. Berbeda dengan Khawarij modern, tidak memiliki kecerdasan, tidak memiliki ilmu dan tidak memiliki pemahaman. Sebagian mereka ada yang bertaubat setelah dipenjara. Tetapi sebagian yang lain tetap bertahan dalam pemikirannya yang radikal. Kebanyakan mereka tidak berakal.



Ust. Muhammad Idrus Ramli
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger