Seorang sastrawan Arab, Ibn Abdi Rabbih,
mencatat bahwa pada era Jahiliyah ada seorang ibu berpesan kepada anak
perempuannya yang baru dinikahkan, dan sebentar lagi melewati malam pertamanya.
Pesan sang ibu seperti berikut ini:
ﺃﻱ ﺑﻨﻴﺔ، ﺇﻧﻚ ﻓﺎﺭﻗﺖ ﺑﻴﺘﻚ ﺍﻟﺬﻱ ﻣﻨﻪ ﺧﺮﺟﺖ، ﻭﻋﺸﻚ
ﺍﻟﺬﻱ ﻓﻴﻪ ﺩﺭﺟﺖ، ﺇﻟﻰ ﺭﺟﻞ ﻟﻢ ﺗﻌﺮﻓﻴﻪ، ﻭﻗﺮﻳﻦ ﻟﻢ ﺗﺄﻟﻔﻴﻪ ،
"Duhai putriku, engkau (akan) berpisah
dengan rumah yang dulu menjadi tempat kelahiranmu, dan sarang yang dulu menjadi
tempat perlindunganmu, menuju seorang pria yang belum begitu dikenali, dan
pendamping yang belum pernah engkau bergaul dengannya,
ﻓﻜﻮﻧﻲ ﻟﻪ ﺃﻣﺔ ﻳﻜﻦ ﻟﻚ ﻋﺒﺪًﺍ، ﻭﺍﺣﻔﻈﻲ ﻟﻪ ﺧﺼﺎﻟًﺎ
ﻋﺸﺮًﺍ ﺗﻜﻦ ﻟﻚ ﺫﺧﺮًﺍ
Karena itu, jadilah engkau sebagai budak
perempuan untuk dirinya, niscaya dia pun akan menjadi budak lelaki untuk
dirimu. Dan jagalah 10 perkara ini untuknya, niscaya itu akan menjadi harta
simpananmu.
ﺃﻣﺎ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ، ﻓﺎﻟﺨﺸﻮﻉ ﻟﻪ ﺑﺎﻟﻘﻨﺎﻋﺔ، ﻭﺣﺴﻦ
ﺍﻟﺴﻤﻊ ﻟﻪ ﻭﺍﻟﻄﺎﻋﺔ
Perkara pertama dan kedua, tunduk kepada
suami tanpa banyak meminta (Qana'ah), dan patuh kepadanya dengan sebaik
mungkin.
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ ﻭﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ، ﻓﺎﻟﺘﻔﻘﺪ ﻟﻤﻮﺿﻊ ﻋﻴﻨﻪ ﻭﺃﻧﻔﻪ،
ﻓﻼ ﺗﻘﻊ ﻋﻴﻨﻪ ﻣﻨﻚ ﻋﻠﻰ ﻗﺒﻴﺢ، ﻭﻻ ﻳﺸﻢ ﻣﻨﻚ ﺇﻻ ﺃﻃﻴﺐ ﺭﻳﺢ
Perkara ketiga dan keempat, waspada
terhadap mata dan hidungnya, agar jangan sampai matanya memandang penampilan
jelekmu, dan supaya hidungnya hanya mencium wangi tubuhmu.
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺨﺎﻣﺴﺔ ﻭﺍﻟﺴﺎﺩﺳﺔ، ﻓﺎﻟﺘﻔﻘﺪ ﻟﻮﻗﺖ ﻣﻨﺎﻣﻪ ﻭﻃﻌﺎﻣﻪ،
ﻓﺈﻥ ﺣﺮﺍﺭﺓ ﺍﻟﺠﻮﻉ ﻣﻠﻬﺒﺔ، ﻭﺗﻨﻐﻴﺺ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻣﻐﻀﺒﺔ
Perkara kelima dan keenam, berhati-hati
pada jam istirahat dan makannya. Sebab, hawa panas lapar itu membakar, dan
tidur yang tidak nyenyak itu pemicu kemarahan.
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺴﺎﺑﻌﺔ ﻭﺍﻟﺜﺎﻣﻨﺔ، ﻓﺎﻻﺣﺘﻔﺎﻅ ﺑﻤﺎﻟﻪ، ﻭﺍﻹﺭﻋﺎﺀ
ﻋﻠﻰ ﺣﺸﻤﻪ ﻭﻋﻴﺎﻟﻪ، ﻭﻣﻼﻙ ﺍﻷﻣﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ، ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻌﻴﺎﻝ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﺘﺪﺑﻴﺮ
Perkara ketujuh dan kedelapan, jaga harta
dan perhatikan keluarganya. Kunci kesukesan dalam urusan harta adalah
perhitungan yang tepat, dan dalam urusan keluarga kuncinya pengelolaan yang
baik.
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺘﺎﺳﻌﺔ ﻭﺍﻟﻌﺎﺷﺮﺓ، ﻓﻼ ﺗﻌﺼﻦ ﻟﻪ ﺃﻣﺮًﺍ، ﻭﻻ
ﺗﻔﺸﻦ ﻟﻪ ﺳﺮًّﺍ، ﻓﺈﻧﻚ ﺇﻥ ﺧﺎﻟﻔﺖ ﺃﻣﺮﻩ ﺃﻭﻏﺮﺕ ﺻﺪﺭﻩ، ﻭﺇﻥ ﺃﻓﺸﻴﺖ ﺳﺮﻩ ﻟﻢ ﺗﺄﻣﻨﻲ ﻏﺪﺭﻩ
Perkara kesembilan dan kesepuluh, jangan
membangkang terhadap perintah, dan jangan beberkan rahasianya. Sebab, jika
engkau melawan perintah, maka itu artinya engkau membuat hatinya kesal. Dan
jika aibnya engkau beberkan, maka bisa jadi engkau dikhianatinya.
ﺛﻢ ﺇﻳﺎﻙ ﻭﺍﻟﻔﺮﺡ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻪ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻣﻬﺘﻤﺎً، ﻭﺍﻟﻜﺂﺑﺔ
ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻪ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻓﺮﺣًﺎ
Terakhir, jangan sampai engkau bergembira
di hadapan suami di kala dia dirundung galau, dan jangan pula engkau galau di
hadapannya saat dia bergembira".
Yati Gozal
Posting Komentar