Geger soal konsep negara yang memanas akhir-akhir ini turut menarik perhatian budayawan kondang Emha Ainun Najib atau yang akrab disapa Cak Nun. Menurutnya itu hanya akan membuang energi dan pemikiran secara sia-sia. Hal itu diungkapkan dalam acara Sinau Bareng Cak Nun di Lapangan SMP 1 Dawe pada hari Jumat 14 April 2017 yang lalu yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni SMP 1 Dawe 91.
“Njuk ngopo geger khilafah barang. Penting iku noto
kesejahteraane masyarakat” tuturnya.
Beliau juga mengatakan bahwa sekarang ini banyak manusia
yang gagal paham tentang identitas dan pribadinya. Malah ada pertanyaan, “pilih
mana pemimpin kafir tapi jujur atau muslim tapi buruk”.
Itu merupakan cara
berpikir yang aneh dan tidak rasional. Cara berpikir seperti itu sama saja
memberikan pilihan antara daging babi yang segar atau daging sapi yang busuk. “Pilih
mana kalian?”, tanya Cak Nun ke hadirin.
Cak Nun juga mengibaratkan urusan agama dan negara semacam
dapur dan halaman depan warung. Urusan agama itu selayaknya urusan dapur yang
dipenuhi dengan resep rahasia, sedangkan negara itu urusan halam depan tentang
bagaimana kita melayani orang.
Jangan kebalik, Yang rahasia kita beberkan,
akhirnya halaman depan tampak boboroknya.
Dalam acara tersebut, Cak Nun juga menegaskan bahwa tugasnya
sebagai warga Indonesia adalah menjaga amanah berupa keutuhan NKRI yaitu dengan
saling membantu satu sama lain tanpa memandang golongan.
Buletin Berita Ansoruna Kudus
Posting Komentar