Saya menulis artikel ini membahas apa yang saya anggap sangat penting bagi
kita yang hidup di atas dunia ini agar kelak menjadi orang-orang yang selamat
dari kesengsaraan akherat.
Para pembaca yang budiman, kita lihat pada zaman sekarang ini banyak dari
ummat islam yang telah meremehkan perintah-perintah Allah SWT dan menerjang
larangan-larangan-Nya dengan tertawa, bangga serta seakan-akan tidak ada beban
atau dosa. Sebab utamanya adalah karena mereka telah lupa akan kematian dan
datangnya ajal yang jika telah datang saatnya maka tidak ada seorangpun yang
dapat menghindar darinya. Siap ataupun tidak, tua ataupun muda.
Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita untuk selalu mengingat
ajal sebagaimana dalam Haditsnya, “Perbanyaklah mengingat penghancur
kenikmatan, yaitu kematian.”
Tetapi sayang sekali perintah ini di zaman sekarang tidak diperhatikan lagi
oleh kebanyakan ummat Islam dan hal itu tampak dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Mereka selalu sibuk dengan urusan dunia, pekerjaan, kedudukan
serta harta benda mereka. Karena sebab itulah mereka rela meninggalkan
kewajiban kepada Allah dan menerjang larangan Allah SWT.
Yang lebih menyedihkan lagi kadang-kadang ketika mengubur jenazahpun mereka
masih belum sadar dan ingat akan ajal. Sehingga di saat seperti itu mereka
masih sempat tertawa, bercanda dan bahkan bermaksiat kepada Allah SWT. Padahal
jika kita lihat sejarah orang-orang tua kita ketika mengantarkan jenazah
semuanya menangis, meneteskan air mata karena mengingat mati sehingga tidak
dapat dibedakan di antara mereka mana yang tertimpa musibah dan mana yang
tidak. Sesuai sabda Rasulullah SAW, “Cukup kematian itu sebagai peringatan.”
Oleh karena itu saya mengajak kepada pembaca yang budiman, untuk selalu
menumbuhkan perasaan tersebut di dalam hati kita. Lebih-lebih ketika
mengantarkan jenazahcc Hendaknya kita merenungi bagaimana jika kita yang
disholati ? Bagaimana jika kita yang di dalam peti mati ? Dan bagaimana pula
jika kita yang dimasukkan kedalam kubur ? Apakah kita sudah siap? Apakah kita
akan memperoleh kenikmatan atau siksaan ?
Rasulullah SAW pernah ditanya oleh salah seorang sahabat RA, Siapakah
orang yang pandai itu ? Beliau menjawab, Yaitu orang yang paling banyak
mengingat mati dan yang paling bagus serta baik persiapannya. Itulah orang
yang pandai, mereka pergi dengan kemuliaan dunia dan kenikmatan akhirat.
Para pembaca yang budiman, mari kita koreksi diri masing-masing, apakah kita
termasuk golongan orang-orang pandai seperti yang disebutkan dalam Hadits di
atas ataukah belum ? Kalau belum mari kita berusaha untuk masuk ke dalamnya
sebelum terlambat, menyesal dan sengsara di akhirat nanti.
Dengan tulisan yang sedikit ini mudah-mudahan dapat menggugah hati kita dan
bermanfaat bagi kita semua.
Ust. Hadi Alaydrus
Posting Komentar