Musholla RAPI mengadakan pengajian dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Menyambut Bulan Ramadhan 1438 H bertajuk Ngaji Bareng Kang Dur yang telah dilaksanakan pada hari Ahad di penghujung bulan April 2017. Pengajian tersebut terselenggara berkat kerjasama panitia pengajian (Remaja Musholla RAPI), dengan pengurus dan masyarakat sekitar yang membantu dalam bentuk donasi snack dan lainnya.
Acara tersebut merupakan lanjutan dari program “Ngaji
Lesehan” yang digagas oleh para anggota Remaja Musholla RAPI yang telah
mendapatkan restu dari pengurus. Acara yang terbilang sukses menghadirkan salah
satu ulama terkenal dari Kudus yaitu KH. Abdurrahman atau akrab disapa Kang Dur
tersebut dihadiri ratusan jamaah baik dari jamaah Musholla RAPI maupun dari
luar dusun Bae Krajan. Bahkan, dihadiri pula oleh beberapa Mahasiswa STAIN Kudus dan para
pemuda dari beberapa majelis seperti Syekher Mania Kudus. Masih mendominasi
acara pengajian adalah ibu-ibu yang tampak antusias menikmati ceramah agama
yang dibawakan oleh Kang Dur yang terkenal pandai dalam menyampaikan materi
dakwah serta pandai memberikan hiburan dengan humor-humor segar yang beliau
sampaikan.
Dipadukan dengan Rebana Nurun Najma Musholla RAPI, pengajian
terasa nikmat. Qasidah sholawat dan syi’iran-syi’iran berbahasa jawa yang mengandung
pesan-pesan moral disenandungkan oleh Grup Rebana Remaja Musholla RAPI yang
baru mendapatkan nama beberapa tahun yang lalu itu.
Menurut salah seorang jamaah, “penyampaian materi Isra’ Mi’raj
oleh Kang Dur sangat simpel dan jelas serta dapat diterima oleh orang awam.
Disertai dengan guyon khas Kudus sehingga peserta pun tidak ngantuk. Guyon yang
disampiakan pun guyon yang bermakna dan dapat menarik perhatian kawula muda
untuk rajin mengikuti pengajian. Apalagi diiringi rebana, tambah meriah”, pungkasnya.
Kyai yang juga alumni Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang,
Jawa Timur tersebut juga seringkali
terlihat berinteraksi dengan jamaah dari atas panggung. Bahkan tak jarang
membuat para kawula muda yang mendengarkan pengajian tertawa karena humor yang
disampaiakannya. Kang Dur juga sempat turun panggung untuk menyapa dan mengajak
“gojekan” salah seorang pemuda yang antusias dengan ceramahnya. Tak jarang juga
Kang Dur mengajak para jamaah termasuk tukang sound system untuk bercanda
bareng.
“Terusno……. Intip…….
Kata-kata itulah yang nampaknya akan
teringat dari humor yang disampaiakan oleh Kang Dur di sela-sela ceramahnya
malam itu. Ketika Kang Dur bertanya kepada jamaah, “adakah yang hadir di sini
yang suka menggunjing tetangganya??” maka sontak para jamaah menjawab “ada…..
banyak Yi…..”, maka Kang Dur dengan nada ngeledek ke jamaah berkata, “Nek isih
ono, terusno… terusno kelakuanmu kuwi… intip… intip…” (red: intip neraka)
Dalam penyampaian materinya, Kang Dur membahas tentang
peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhamad. Bahwa kita semua Wajib mengimani peristiwa
tersebut walaupun tak akan masuk dilogika manusia dan tak akan pernah kita
lihat. Namun, Kang Dur menuturkan bahwa dalam peristiwa tersebut Nabi Muhmmad
SAW itu dijalankan oleh Allah SWT sehingga peristiwa seperti itu tidak mustahil
terjadi.
Kang Dur juga menyampaikan bahwa Isra Mi’raj terjadi di bulan
Rajab karena bulan Rajab merupakan bulan yang dirahmati Allah SWT. Oleh karena
itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan puasa di bulan Rajab.
Selanjutnya, Isra’ Mi’raj dilakukan di bulan Rajab karena
Allah SWT ingin mengabarkan beberapa perkara kepada Rasulullah SAW ada perkara
yang baik ada yang buruk.
Kabar buruk diantaranya adalah Kanjeng Nabi Muhammad SAW
diperlihatkan siksa yang begitu pedih di neraka. Ada orang-orang yang disiksa
karena mengumbar auratnya, ada juga yang disiksa karena suka menggibah
saudaranya, ada yang disiksa karena memakan harta anak yatim, dan sebagainya.
Oleh karena itu, Kang Dur berpesan, terutama kepada ibu-ibu
dan remaja putri untuk senantiasa menutup auratnya. “Pokoknya setelah ngaji
ini, ibu-ibu dan remaja putri harus mulai pake jilbab. Jangan anaknya disuruh
pakai jilbab emaknya polosan. Malah baju anaknya dipakai. Kalau besok masih ada yang ke pasar nggak pake
jilbab… Terusno… Intip… intip….”, begitu pesan yang disampaikan Kang Dur diselingi guyon yang membuat ibu-ibu tertawa.
Kang Dur juga berpesan agar kita jangan suka ngomongin orang
lain. “Percuma sampeyan wudhu, kema kemu kema kemu (kumur-kumur) kalau mulutnya
masih dipakai nggibahin orang lain. Kalau habis pengajian ini masih ada yang
seperti itu… terusno…. Intip… intip…”
Kabar baiknya, Kanjeng Nabi Muhammad pulang ke bumi dengan
membawa oleh-oleh berupa perintah sholat lima waktu. Sholat lima waktu
merupakan sarana hamba untuk "bertemu" dengan Allah SWT. Kang Dur menuturkan
bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW senang jika sholat fardhu dilakukan secara
berjamaah. Maka, malam itu Kang Dur memberi wejangan agar masyarakat
menghidupkan masjid dan musholla –musholla dengan rajin sholat berjamaah di
dalamnya. Bahwa meninggalkan sholat secara sengaja memiliki risiko siksa yang
amat berat, maka Kang Dur pun menyampaiakan agar ibadah sholat ini benar-benar
diseriusi.
Di akhir pengajiannya, Kang Dur berpesan agar masyarakat rajin
mengaji ilmu-ilmu keislaman. “Rajin-rajin lah ikut pengajian, karena malaikat
selalu berdoa dan memintakan ampunan kepada siapa saja yang hadir di
majelis-majelis yang mengingat Allah SWT”. Selain itu juga agar tidak dibodohi oleh gerakan-gerakan yang ekstrim.
Kang Dur juga mendoakan kepada kita semua agar diberikan berkah di bulan Rajab yang telah berlalu dan di bulan Sya’ban yang sudah tiba. Dan agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini. Aamiin ya mujibassaa iliin.
Klik untuk download rekaman pengajian Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1438 H
Kang Dur juga mendoakan kepada kita semua agar diberikan berkah di bulan Rajab yang telah berlalu dan di bulan Sya’ban yang sudah tiba. Dan agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini. Aamiin ya mujibassaa iliin.
Klik untuk download rekaman pengajian Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1438 H
Posting Komentar