TRIBUNNEWS.COM,KUDUS–Modernisasi dan kemajuan biasanya identik dengan menanggalkan tradisi. Mengantisipasi ini, Bupati Kudus H. Musthofa punya prinsip yang berbeda.
Menurutnya, budaya dan tradisi leluhur justru harus jadi akar
kemajuan. Hal tersebut dikatakannya usai pagelaran visualisasi tradisi
Dhandangan di Kudus, Jumat 25/7/2017).
“Sejarah membuktikan, masa gemilang Nusantara justru terjadi ketika
akar budaya dan tradisi dipegang kuat. Budaya leluhur adalah sendi
kekuatan bangsa. Bagaimana bisa maju, jika penopang kekuatan dilupakan,”
ujar Musthofa.
Dalam keterangannya yang disampaikan kepada
tribunnews.com, ia memberikan contoh, bangunan megah, karya seni dan
keahlian yang dimiliki oleh para leluhur adalah buah dari sikap memegang
teguh nilai tradisi.
“Sebagai contoh dari Kudus adalah filosofi Gus-Ji- Gang (Bagus, Ngaji, Dagang). Yaitu ciri masyarakat Kudus yang berperilaku bagus, mau terus belajar, dan memiliki jiwa berwirausaha," paparnya.
"Ini merupakan budaya warisan Sunan Kudus yang hingga kini tetap terjaga. Bisa dilihat dari kesuksesan masyarakat Kudus yang tak pernah berhenti melahirkan pengusaha-pengusaha sukses," kata Musthofa yang juga Pembina Forum UMKM Jawa Tengah ini.
Ia juga mengaku, nilai tradisi tersebut juga dipegangnya ketika melakukan sejumlah inovasi di Kabupaten Kudus.
“Kami pegang erat tradisi yang diajarkan Sunan Kudus,
mengembangkan semua sektor. Sektor pendidikan, UMKM, kesehatan,
termasuk transparansi layanan publik dibangun berlandaskan tradisi. Ada
keterbukaan antara rakyat dengan kami, mengoptimalkan potensi lokal
berkelas internasional,” lanjut Musthofa.
Musthofa bahkan ingin menularkan semangat yang sama ke daerah lain, terutama Jawa Tengah.
Posting Komentar