Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Hakikat Duka Cita

Hakikat Duka Cita


Ibnu Khafif mengatakan bahwa duka cita dapat memperkecil keinginan hawa nafsu dari bergolaknya suka cita.

Maka, boleh jadi rasa berduka merupakan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk menyadarkan kesadaran batin kita. 

Alangkah hebatnya jika kita mampu menggunakannya sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Begitu juga dengan puasa yang sedang kita jalankan, sesungguhnya rasa lapar dan haus, kelelahan, kepanasan, dan kelemahan badan adalah sarana untuk mengekang hawa nafsu sekaligus media untuk mendekat kepada Allah.

Seperti yang diucapkan oleh Abu Usman, segala bentuk duka cita adalah keistimewaan dan keutamaan bagi orang yang Mukmin, selagi bukan untuk kemaksiatan. Apabila ia tidak memberikan keistimewaan, maka ia pasti memberikan kebersihan jiwa.

Menurut Fudlail bin 'Iyadl, ulama salaf selalu berkata, "Segala sesuatu adalah zakat, sedangkan zakat adalah duka cintanya akal."

Suatu saat Abu Usman Al-Hiri ditanya tentang duka cita, dia mengatakan, "Orang yang berduka tidak akan lepas dari permohonan. Maka, carilah kedukaanmu, lalu bermohonlah kepada Allah!"

Mari jadikan kesedihan dan duka cita kita sebagai jalan untuk penyucian batin dan media untuk memohon kepada Allah, saat getar kesedihan itu muncul di hati alihkan kepada Allah, kembalikan kepada-Nya, jadikan ia sebagai medan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.


Disarikan oleh Ust. Halim Ambiya dari Risalah Qusyairiyah, karya Imam Qusyairi
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger