Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » 3 Tanda Kebodohan Bag. 1

3 Tanda Kebodohan Bag. 1

من رأيته مجيباً عن كل ما سئل ومعبراً عن كل ما شهد وذاكراً كل ما علم فاستدل بذلك على وجود جهله

"Siapa yang engkau lihat sebagai orang yang selalu menjawab segala yang ditanyakan kepadanya, mengungkapkan segala yang disaksikannya dan menyebut segala yang diketahuinya maka simpulkanlah bahwa itulah tanda kebodohannya"

Setidaknya terdapat 3 (tiga) indikator kebodohan seseorang:

Pertama Kalau ditanya sesuatu dia pasti menjawab. 

Ini menunjukkan bahwa dia adalah orang yang bodoh karena pertanyaan itu sangat bermacam-macam. Ada yang bisa dilihat (dipikir) dan ada yang tidak. Sesuatu yang tidak diketahui oleh manusia itu pasti lebih banyak dari pada yang diketahui. Seseorang mempunyai pengetahuan cuma pada zaman sekarang ini (زمن حاضر) dan di tempat yang dia tempati. Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا (85) [الإسراء/86]

Kalau seseorang selalu menjawab pertanyaan berarti dia adalah orang yang bodoh. Orang ini hanya menutupi kebodohannya dengan dakwaan-dakwaan (argumen) yang belum tentu benar. Orang ini juga bisa dikatakan orang yang sombong karena dia merasa malu kalau tidak menjawab. Oleh karena itu dia menutupinya dengan jawaban-jawaban walaupun tidak benar. Inilah yang menjadikan seseorang menjawab dengan seenaknya walaupun realitanya tidak sama dengan jawaban yang diucapkan.

Kalau hal di atas dilakukan terus-menerus maka akan mengakibatkan bahaya yang sangat besar karena dapat mendustakan ilmu. Sekarang ini ada ilmu kimia, fisika, dan kedokteran. Disiplin ilmu-ilmu tersebut tentu tidak layak dibahas kecuali ahlinya (ilmuwan). Namun dalam konteks ini, ilmu agama banyak sekali orang yang membicarakannya walaupun sebenarnya mereka tidak tahu apa-apa. Inilah yang menjadikan orang barat berusaha menghancurkan islam. Contoh saja dalam ilmu fiqih, banyak sekali orang yang menerapkan ilmu tersebut pada zaman sekarang ini. Kalau ilmu tersebut sesuai dengan akal maka bisa diterima, tapi kalau tidak maka tidak akan diterima. Oleh karena itu mereka berusaha menghilangkan ilmu-ilmu islam yang banyak sekali dipelajari di pondok pesantren. Mereka berusaha agar semua orang dan semua kalangan dapat dan berani berbicara tentang agama walaupun mereka tidak memiliki ilmu dan pengetahuan tentang islam sendiri.

Sahabat Abu Bakar pernah ditanya tentang tafsir suatu ayat, namun beliau tidak menjawabnya. Beliau teringat pada hadits nabi :

أخبرنا محمد بن بشار قال ثنا يحيى قال ثنا سفيان قال ثنا عبد الاعلى عن سعيد بن جبير عن بن عباس عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من قال في القرآن برأيه أو بما لا يعلم فليتبوأ مقعده من النار السنن الكبرى للنسائي - (ج 5 / ص 31)

Imam Malik juga pernah ditanya seseorang dari Andalus tapi beliau hanya menjawab sedikit. Lalu orang tersebut mengkritik Imam Malik dan Imam Malik pun menjawab : katakan saja kalau Imam Malik tidak tahu jawabannya.

Sekarang ini banyak sekali fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga atau organisasi. Kita harus hati-hati dalam mengambil fatwa tersebut. Banyak sekali fatwa-fatwa yang tidak sesuai dengan sayari'at islam karena tertekan dengan arus globalisasi. Oleh karena itu kalau kita berada dalam tempat yang penuh maksiat maka kita wajib hijrah dari tempat tersebut.



Kajian Kitab Hikam oleh KH. Muhammad Wafi, Lc, M. Si
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger