"Siapa
yang engkau lihat sebagai orang yang selalu menjawab segala yang ditanyakan
kepadanya, mengungkapkan segala yang disaksikannya dan menyebut segala yang
diketahuinya maka simpulkanlah bahwa itulah tanda kebodohannya"
Setidaknya
terdapat 3 (tiga) indikator kebodohan seseorang:
Pertama Kalau ditanya sesuatu dia pasti menjawab.
Ini menunjukkan
bahwa dia adalah orang yang bodoh karena pertanyaan itu sangat bermacam-macam.
Ada yang bisa dilihat (dipikir) dan ada yang tidak. Sesuatu yang tidak
diketahui oleh manusia itu pasti lebih banyak dari pada yang diketahui.
Seseorang mempunyai pengetahuan cuma pada zaman sekarang ini (زمن حاضر) dan di
tempat yang dia tempati. Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ
الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا (85) [الإسراء/86]
Kalau seseorang selalu menjawab
pertanyaan berarti dia adalah orang yang bodoh. Orang ini hanya menutupi
kebodohannya dengan dakwaan-dakwaan (argumen) yang belum tentu benar. Orang ini
juga bisa dikatakan orang yang sombong karena dia merasa malu kalau tidak
menjawab. Oleh karena itu dia menutupinya dengan jawaban-jawaban walaupun tidak
benar. Inilah yang menjadikan seseorang menjawab dengan seenaknya walaupun
realitanya tidak sama dengan jawaban yang diucapkan.
Kalau hal di atas dilakukan
terus-menerus maka akan mengakibatkan bahaya yang sangat besar karena dapat
mendustakan ilmu. Sekarang ini ada ilmu kimia, fisika, dan kedokteran. Disiplin
ilmu-ilmu tersebut tentu tidak layak dibahas kecuali ahlinya (ilmuwan). Namun
dalam konteks ini, ilmu agama banyak sekali orang yang membicarakannya walaupun
sebenarnya mereka tidak tahu apa-apa. Inilah yang menjadikan orang barat
berusaha menghancurkan islam. Contoh saja dalam ilmu fiqih, banyak sekali orang
yang menerapkan ilmu tersebut pada zaman sekarang ini. Kalau ilmu tersebut
sesuai dengan akal maka bisa diterima, tapi kalau tidak maka tidak akan
diterima. Oleh karena itu mereka berusaha menghilangkan ilmu-ilmu islam yang
banyak sekali dipelajari di pondok pesantren. Mereka berusaha agar semua orang
dan semua kalangan dapat dan berani berbicara tentang agama walaupun mereka
tidak memiliki ilmu dan pengetahuan tentang islam sendiri.
Sahabat Abu Bakar pernah ditanya
tentang tafsir suatu ayat, namun beliau tidak menjawabnya. Beliau teringat pada
hadits nabi :
أخبرنا محمد بن بشار قال ثنا يحيى قال
ثنا سفيان قال ثنا عبد الاعلى عن سعيد بن جبير عن بن عباس عن النبي صلى الله عليه
وسلم قال من قال في القرآن برأيه أو بما لا يعلم فليتبوأ مقعده من النار السنن
الكبرى للنسائي - (ج 5 / ص
31)
Imam Malik juga pernah ditanya
seseorang dari Andalus tapi beliau hanya menjawab sedikit. Lalu orang tersebut
mengkritik Imam Malik dan Imam Malik pun menjawab : katakan saja kalau Imam
Malik tidak tahu jawabannya.
Sekarang ini banyak sekali
fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga atau organisasi. Kita harus hati-hati
dalam mengambil fatwa tersebut. Banyak sekali fatwa-fatwa yang tidak sesuai
dengan sayari'at islam karena tertekan dengan arus globalisasi. Oleh karena itu
kalau kita berada dalam tempat yang penuh maksiat maka kita wajib hijrah dari
tempat tersebut.
Kajian Kitab Hikam oleh KH. Muhammad
Wafi, Lc, M. Si
Posting Komentar