Namanya mungkin tidak setenar Gurunya, Kanjeng Sunan Kudus ataupun Salah seorang Wali Songo lain yang mengemban tugas dakwah di wilayah Gunung Muria, yaitu Sunan Muria, tetapi Buka Luwur Sunan Kedu tetap menjadi magnet bagi masyarakat setiap tahun untuk mengikuti acaranya.
Sunan Kedu merupakan seorang Waliyullah, murid dari Sunan
Kudus yang berdakwah di daerah Gribig, Kudus. Berdasarkan cerita yang kami
peroleh dari Pengajian Tafsir Qur’an yang diasuh oleh Romo KH. Sya’roni Ahmadi,
Kedatangan Sunan Kedu ke Kudus tidak menggunakan kendaraan seperti biasa tetapi
dengan mengendarai tampah. Saat sampai ke Kudus, Sunan Kedu belum tahu tempat
tinggal Sunan Kudus. Beliau mengelilingi kota Kudus sembari mencari tempat
Sunan Kudus. Kedatangan Sunan Kedu dengan mengendarai tampah, membuat
orang-orang Kudus heran sehingga terjadi keributan. Keributan itu sampai ke
telinga Sunan Kudus.
Karena khawatir orang-orang akan meniru kesaktiannya bukan
agamanya, akhirnya Sunan Kudus menunjuk tampah itu kemudian Sunan Kedu pun
jatuh ke jember yang artinya daerah yang becek. Sehingga tempat dimana
Sunan Kedu saat jatuh ke jember dinamakan Desa Jember.
Saat jatuh, beliau berpikir dimana mencari air. Lalu beliau
merambat ke selatan yang sekarang tempat itu dinamakan Desa Prambatan.
Kemudian beliau menuju ke timur menuju Desa Damaran, terus
berjalan ke timur lagi menuju Desa Mbetekan. Kemudian menuju ke arah utara,
disini beliau menemukan telaga kecil, lalu beliau menyucikan diri. Sekarang
tempat itu dinamakan Desa Sucen. Sehingga pada akhirnya beliau bertemu dengan
Sunan Kudus di tempat itu (Desa Sucen). Setelah bertemu dengan Sunan Kudus
(Syaikh Jafar Sodiq) , beliau menceritakan unek-unek yang memang menjadi tujuan
pertamanya.
Buka Luwur Sunan Kedu
dilaksanakan setiap tanggal 13 Assyuro (13 Muharram ). Untuk tahun 1439 H ini
berbagai acara keagamaan mewarnai prosesi Buka Luwur tersebut. Diawali dengan
Khatmil Qur’an bil Nadhor pada hari Sabtu malam Ahad tanggal 30 september 2017 di
Komplek Makam Sunan Kedu, Gribig.
Acara dilanjutkan pada hari Ahad 1 Oktober 2017 diawali
dengan Khatmil Qur’an Bil Ghaib pada pukul 06.00 WIB dan malam harinya
dilaksanakan tahlil umum dan Kesenian khas Kudus Terbang Papat ba’da Isya .
Pada tanggal 2 Oktober 2017 pada ba’da subuh diselenggarakan
penyembelihan Kerbau dan Kambing hasil sedekah masyarakat. Kirab Luwur Sunan
Kedu akan dimulai dari Balai desa Gribig pada pukul 10.00 WIB dan dilanjutkan
dengan doa bersama di Area Makam Sunan Kedu. Penggantian Luwur Sunan Kedu
sendiri akan dilakukan tepat pada pukul 00.00 hari Rabu tanggal 3 Oktober 2017
(13 Muharram 1439).
Namun sebelum penggantian Luwur Makam Sunan Kedu, pada
tanggal 2 Oktober 2017 malam harinya (ba’da Isya) diadakan Pengajian Umum di
Masjid At Taqwa Gribig yang merupakan masjid bersejarah peningalan Sunan Kedu
dengan penceramah KH. Abdul Qayyum Mansyur (Gus Qayyum) dari Lasem.
Posting Komentar