Setiap tanggal 13
Muharram, warga desa Gribig yang berada di kecamatan Gebog Kudus mengganti
luwur makam santri Sunan Kudus yang bernama Syech Abdul Basyir atau yang lebih populer dengan nama Sunan
Kedu.
Buka luwur Sunan Kedu berlangsung penuh syiar
islami. Ratusan warga desa setempat menggelar ragam kegiatan yang berlangsung
dari hari Sabtu 30 September 2017 hingga Senin 2 Oktober 2017. Diantaranya,
khatmil Qur'an bil ghoib dan bin nadhar, Tahlil umum, kirab luwur dan ziarah
massal dan diakhiri dengan pengajian umum bersama Gus Qayyum sebelum prosesi penggantian luwur di
tengah malamnya.
Dari pantauan sahabat kami,
Shofy Nita, Pelaksanaan kirab Luwur Sunan Kedu dimulai dari kantor Balai Desa
Gribig dengan memanggul Luwur dan membentangkan Spanduk Buka Luwur menuju ke
Masjid Al Muttaqin untuk sholat dhuhur kemudian menuju ke Makam Sunan Kedu dengan
cara berjalan kaki.
Sama hal nya dengan Buka Luwur Sunan Kudus, pada acara Buka Luwur Sunan
Kedu ini juga dibagikan ribuan nasi bungkus sebagai hidangan untuk warga dan
pengunjung yang ikut berpartisipasi dari hasil sedekah masyarakat warga Kudus.
Panitia mengatakan bahwa acara semacam ini akan
mendorong adanya kebersamaan dan gotong-royong serta menyatukan perbedaan umat. Selain itu diharapkan dapat melestarikan budaya agar dapat diteruskan oleh generasi selanjutnya.
Terbukti, tahun ini semua warga bersama-sama seguyub mensukseskan prosesi buka
luwur salah satu tokoh penyebar agama Islam di Kudus ini.
Warga masyarakat Gribig dan sekitarnya, sangat
menghormati Sunan Kedu yang menjadi sosok penyebar agama Islam. Tidak hanya
saat buka luwur, warga selalu ramai menziarahi makamnya setiap hari terutama
Kamis sore hingga Jum'at.
Posting Komentar