Buka Luwur Makam Sunan
Muria merupakan salah satu acara yang paling dinanti umat islam di
Kabupaten Kudus dan sekitarnya pada setiap tahunnya. Buka Luwur Sunan Muria dilaksanakan
pada tanggal 15 Muharram atau 5 hari setelah Buka Luwur Sunan Kudus pada 10 Muharram.
Pelaksanaan Buka Luwur
Sunan Muria diiringi dengan acara-acara bersyi’arkan islam. Panitia Haul Sunan
Muria dari Yayasan Masjid dan Makam
Sunan Muria (YM2SM) membuat rangkaian acara yang sudah dimulai sejak tanggal 1
Muharram dengan tajuk "Mapak Tanggal", yaitu pembacaan manaqib dan doa
awal tahun hijriyah.
Pada malam 10
Muharram, panitia mengadakan acara istighosah assyuro dan santunan anak yatim.
Acara dilanjutkan pada 13 Muharram 1439 H dengan Khotmil Qur’an bil Ghaib untuk
Akhwat dan besoknya 14 Muharram 1439 H dilanjutkan dengan Khotmil Qur’an bil Ghaib untuk Ikhwan.
Sebelum penggantian
luwur makam Sunan Muria, Panitia mengadakan pengajian akbar pada malam 15
Muharram 1439 H yang dihadiri oleh ribuan kaum muslimin Kudus dan Sekitarnya
yang memadati area Masjid Sunan Muria. Pengajian tersebut dihadiri oleh Habib
Umar Muthohar dari Semarang, Habib Muhammad bin Husein bin Anis Alhabsy dari Solo yang menyampaikan mauidhoh hasananhnya. Sedangkan Hadroh dimainkan group rebana madrasah Aliyah NU Raden Umar Said Dawe. Setelah
pengajian, para pengunjung mendapatkan nasi berkat haul Sunan Muria yang
dibungkus daun Jati.
Luwur Makam Sunan Muria
sendiri diganti tepat pada tanggal 15 Muharram 1439 H pagi hari sekitar pukul
07.30 WIB.
Pada penyelenggaraan Buka
Luwur Sunan Muria tahun ini, diberitakan oleh Humas Polres Kudus melalui media
sosial Twitter, Sebanyak 70 personil dari Polres Kudus diterjunkan dalam
mengamankan jalannya buka luwur tersebut. Petugas gabungan yang terdiri
dari beberapa fungsi ditempatkan di beberapa titik untuk mengatasi hal-hal yang
tidak diinginkan.
Untuk pengamanan Lalu
Lintas (lantas) ditempatkan di jalan menuju Muria. Adapun untuk anggota kepolisian
yang lain, disebarkan dibeberapa pos penjagaan lainnya. Mulai di dalam lokasi
pengajian, di lapak pedagang kaki lima, sampai di beberapa titik rawan.
Tujuannya, mengantisipasi adanya tindak kejahatan serta kericuhan dalam
pembagian nasi berkah.
Posting Komentar