PAC Ansor Kecamatan Kota Kabupaten Kudus menggelar Majelis Taklim Rijalul Ansor pada Rabu Pahing 18 Safar 1938 H atau bertepatan dengan 8 November 2017 ba’da sholat isya berjamaah di Masjid Baitul Muttaqin Barongan, Kudus.
Majelis yang rutin diadakan oleh Gerakan Pemuda Ansor Kudus ini diisi
dengan istighosah dan pengajian dalam rangka maulidurrasul SAW. Pembacaan
maulid Rasul SAW dilakukan oleh Bapak H. Aniq Muhammad Makky (Gus Aniq) dan
Mauidhoh Hasanah disampaikan oleh Kyai Imam Fathoni dari Gebog.
Seperti yang kami kutip dari Pak Amri (Akun Fb: Amri Asyik), dalam
mauidhoh hasanahnya, Kyai Imam Fathoni membahas tentang empat golongan manusia menurut
Imam Al Ghazali.
Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri yaitu Seseorang yang Tahu
(berilmu) dan dia Tahu kalau dirinya Tahu (berilmu).
Orang ini bisa disebut ‘alim atau mengetahui. Kepada orang ini yang
harus kita lakukan adalah mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam
golongan orang yang awam, yang masih butuh banyak diajari, maka sudah
seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan
menjadi pengobat hati.
“Ini adalah jenis manusia yang paling baik. Jenis manusia yang memiliki
kemapanan ilmu, dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan
ilmunya. Ia berusaha semaksimal mungkin agar ilmunya benar-benar bermanfaat
bagi dirinya, orang sekitarnya, dan bahkan bagi seluruh umat manusia. Manusia
jenis ini adalah manusia unggul. Manusia yang sukses dunia dan akhirat,”
ujarnya.
Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri yaitu Seseorang yang
Tahu (berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu (berilmu).
Untuk model ini, bolehlah kita sebut dia seumpama orang yang tengah
tertidur. Sikap kita kepadanya membangunkan dia. Manusia yang memiliki ilmu dan
kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan
kecakapan. Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang
kita menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia
tidak tahu kalau memiliki potensi. Karena keberadaan dia seakan gak berguna,
selama dia belum bangun manusia ini sukses di dunia tapi rugi di akhirat.
Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri yaitu Seseorang yang tidak tahu (tidak atau belum berilmu), tapi dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak tahu (tidak berilmu).
Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab,
ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi
dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia
tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar. Dengan belajar itu, sangat
diharapkan suatu saat dia bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu. Manusia
seperti ini sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat.
Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri yaitu Seseorang
yang Tidak Tahu (tidak berilmu), dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu
(tidak berilmu).
Menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk.
Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu
merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa.
Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan
ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia
seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. Manusia seperti ini dinilai tidak
sukses di dunia, juga merugi di akhirat.
Dalam pengajian rutin GP Ansor Kudus ini juga dimeriahkan oleh penampilan Grup Rebana Rijalul Anshor PAC Ansor Kecamtan Kota.
Dalam pengajian rutin GP Ansor Kudus ini juga dimeriahkan oleh penampilan Grup Rebana Rijalul Anshor PAC Ansor Kecamtan Kota.
Sumber berita: Pak Amri Asyik (Pengajar di MI NU Pendidikan Islam)
Posting Komentar