Tastwib atau bacaan ash sholatu khoirum minan naum hukumnya sunnah pada adzan subuh setelah bacaan
dua hayya'ala. Waqila ada
dua pendapat, menurut qoul qodim hukumnya sunnah dan menurut qoul jadid
hukumnya tidak sunnah.
Pendapat Imam
Al Ghozzali dan selain beliau bahwa tatswib ini juga dibaca pada adzan sebelum
fajar dan adzan setelahnya. Pemilik kitab At Tahdzib menjelaskan bahwa ketika
sudah membaca tastwib di adzan yang awwal maka tidak baca tatswib di adzan
kedua (menurut pendapat yang ashoh).
Dalam Kitab Roudhoh (1/199) dijelaskan:
الرابعة : التثويب : أن يقول في أذان الصبح بعد الحيعلتين : الصلاة
خير من النوم ، مرتين ، وهو سنة على المذهب الذي قطع به الأكثرون ، وقيل : قولان :
القديم الذي يفتى به : أنه سنة ، والجديد : ليس سنة . ثم ظاهر إطلاق الغزالي
وغيره أن التثويب يشمل الأذان الذي قبل الفجر والذي بعده ، وصرح في ( التهذيب )
بأنه إذا ثوب في الأذان الأول ، لا يثوب في الثاني على الأصح . ثم إن
التثويب ليس بشرط . هكذا صرح به الأصحاب ، وقال إمام الحرمين : في اشتراطه احتمال
، وهو بالخلاف ، أولى من الترجيع .
Bacaan taswib dalam adzan shubuh adalah seruan:
Asshalatu khoirum minan naum, awal mula seruan ini adalah dari sahabat Bilal RA
atas perintah Rasulullah SAW, sebagaimana keterangan di bawah ini:
اعانة الطالبين فصل في الاذان والاقامة ج 1 ص 236
أَنَّ بِلاَلَ أَذَّنَ لِلصُّبْحِ فَقِيْلَ لَهُ أَنَّ النَّـِبيَّ
صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ناَئِمٌ، فَقاَلَ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ
النَّـِبيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِّنَ النَّوْمِ
فَقاَلَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِجْعَلْهُ فِيْ تَأْذِيْنِكَ
لِلصُّبْحِ :
Bahwasanya sahabat Bilal setalah melakukan adzan
shubuh, ia diberitahu bahwa Nabi sedang tidur, lalu ia menghampiri beliau
seraya mengucapkan Semoga keselamatan, rahmat dan barokah Allah SWT. tetap atas
engkau wahai Nabi, shalat itu lebih baik dari pada tidur. Kemudian Nabi
bersabda, “Wahai bilal, jadikanlah ucapan itu (al-shalatu khoirun min
al-naum) dalam adzan shubuhmu.”
سنن ابن ماجه الجزء 1 ص 233
عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ أَمَرَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلَالاَ بِهِ. فَأَذَّنَ وَزَادَ بِلَالٌ
فِي نِدَاءِ صَلَاةِ الْغَدَاءِ اَلصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ فَأَقَرَّهَا
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Zuhri dari Salim dari ayahnya, ia berkata:
Nabi telah memerintahkan Bilal untuk melakukan adzan. Kemudian sahabat Bilal
menambahkan (as-shalatu khairun minan naum), lalu Rasulullah menetapkan kalimat
tersebut. (Sunan Ibnu Majah)
www.fb.com/groups/piss.ktb/959350700754405/
oleh Ust. Hamzah PISS KTB
+ comments + 4 comments
Alhamdulillah..pencerahan yang sangat bermanfaat.
Alhamdulillah jadi smakin bertambah ilmu
Alhamdulillah jadi smakin bertambah ilmu
Assalamualaikim ustaz, kalau cara mengucapkan lapadz naum nya itu gimana? Karena sebagian muadzin ada yang mengucapkan pendek, dan ada yang panjang, terima kasih ustadz
Posting Komentar