Sesungguhnya
jasa orang tua kita tidak terhitung banyaknya. Ibu kita mengandung selama 9
bulan kemudian melahirkan kita dengan resiko nyawa melayang. Ketika kita masih
bayi tak berdaya, mereka beri kita minum dan makanan. Ketika kita buang air,
tanpa jijik mereka membersihkan kita dengan penuh cinta. Kita diberi pakaian
dan juga pendidikan.
Mereka
sabar menghadapi kemarahan kita, rengekan, kenakalan, bahkan mungkin ketika
kita masih kecil/balita pernah memukul mereka. Mereka tetap mencintai kita.
Jadi jika kita merasa kesal dengan mereka, apalagi jika mereka begitu tua
sehingga kelakuannya kembali seperti anak-anak, ingatlah kesabaran mereka dulu
ketika menghadapi kita. Bagi yang sudah memiliki anak tentu paham tentang
kerewelan anak-anak yang butuh kesabaran yang sangat dari orang tua.
Adakah
kita mampu membalasnya? Bahkan seandainya orang tua kita tak berdaya sehingga
untuk buang air kita yang membersihkannya, itu tidak akan sama. Orang tua
membersihkan kita dengan penuh cinta dan harapan agar kita selamat dan panjang
umur. Sementara si anak ketika melakukan hal yang sama mungkin akan merengut
dan bertanya kapan “ujian” itu akan berakhir.
Begitulah.
Seperti kata pepatah, “Kasih anak sepanjang badan, kasih ibu sepanjang jalan”
Tidak bisa dibandingkan. Oleh
karena itu hendaknya kita berbakti pada orang tua kita. Minimal kita mendoakan
mereka:
Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali
tiga yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya
untuk orang lain, dan anak yang mendoakannya. (HR. Muslim)
Jika
kita tidak berdoa untuk orang tua kita, maka putuslah rezeki kita: Apabila seorang meninggalkan do’a bagi kedua orang
tuanya maka akan terputus rezekinya. (HR. Ad-Dailami)
Oleh
karena itu sebagai anak yang berbakti hendaknya kita senantiasa berdoa untuk
ibu bapak kita. Di antara doa-doa untuk orang tua yang tercantum dalam Al
Qur’an adalah sebagai berikut:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah
Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo.
Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]
Robbanaghfir lii wa lii waalidayya wa lilmu’miniina
yawma yaquumul hisaab
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu
bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”
[Ibrahim:41]
Robbighfir lii wa li waalidayya wa li man dakhola
baytiya mu’minan wa lilmu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina
illa tabaaro
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang
masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan
perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu
selain kebinasaan.” [Nuh:28]
Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa
robbayaanii shoghiiroo
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu
kecil.”
M. Syafi'i
Posting Komentar