Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Ada Apa Di Balik Bulan Syaban? (1)

Ada Apa Di Balik Bulan Syaban? (1)

Dari Aisyah , istri Nabi , dia bercerita, “Rasulullah pernah berpuasa sehingga kami katakan beliau tidak berbuka dan beliau berbuka sehingga kami katakan beliau tidak berpuasa dan aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan. Dan aku juga tidak pernah melihat beliau berpuasa dalam suatu bulan yang lebih banyak dibanding pada bulan Sya’ban.”

“Wahai Rasulullah , mengapa engkau berpuasa pada bulan Sya’ban ?” beliau menjawab, “Wahai Aisyah, Sya’ban adalah bulan ketika malaikat maut menandai nama orang yang dicabut nyawanya pada waktu yang tersisa ditahun itu dan aku ingin namaku ditandai saat aku dalam keadaan puasa.”

Dari Ummu Salamah , dia bercerita, “Rasulullah tidak berpuasa pada suatu bulan setelah Ramadhan yang lebih banyak dari puasanya pada bulan Sya’ban.”

Dari Anas bin Malik , dia bercerita, “Nabi pernah ditanya tentang keutamaan puasa, maka beliau menjawab, “Puasa Sya’ban sebagai pengagungan bagi bulan Ramadhan.”

“Keutamaan bulan Rajab atas semua bulan adalah keutamaan Al-Qur’an atas semua ucapan dan keutamaan bulan Sya’ban atas semua bulan seperti keutamaanku atas semua Nabi dan keutamaan bulan Ramadhan atas semua bulan adalah seperti keutamaan Allah atas seluruh makhluk-Nya.”

Dinamai Sya’ban karena ia mengumpulkan bagi bulan Ramadhan kebaikan yang sangat banyak, dan dinamai Ramadhan, karena ia menghanguskan dosa-dosa.

Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi : beliau bersabda, “Sya’ban adalah bulanku, Rajab adalah bulan Allah dan Ramadhan bulan umatku. Sya’ban adalah penghapus (dosa) sedangkan Ramadhan sebagai penyuci.”

Beliau juga bersabda,”Sya’ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan, banyak orang-orang yang melupakannya. Pada bulan itu amal perbuatan manusia diangkat menghadap Tuhan semesta alam dan aku ingin amalku diangkat sedang aku dalam keadaan berpuasa.”

Kata Sya’ban terdiri dari lima huruf : syin yang berarti asy-syaraf (kemuliaan), ‘ain yang berarti al-‘uluww (tinggi), ba’ yang berarti al-birr (kebajikan), alif yang berarti al-ulfah (kelembutan) dan nun yang berarti an-nur (cahaya). Hal itu merupakan karunia yang diberikan Allah kepada seluruh hamba-Nya. Sya’ban merupakan bulan yang didalamnya semua pintu kebaikan terbuka, berbagai berkah turun, berbagai kesalahan diabaikan dan berbagai kejahatan dihapuskan. Pada bulan itu juga diperbanyak shalawat kepada Nabi . Karena ia merupakan bulan Nabi .

Dari Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah , pernah bertanya kepadanya, “Wahai Aisyah, malam apa ini?” Aisyah menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

Beliau berkata, “Malam pertengahan Sya’ban. Pada saat itu pula Allah memberi perlindungan dari api neraka. Apakah kamu mengizinkanku pada malam ini ?” “ya,” jawab Aisyah. Maka beliau mengerjakan shalat dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Qur’an lainnya yang ringan. Lalu bersujud sampai pertengahan malam. Kemudian beliau bangun untuk rakaat kedua dan membaca seperti rakaat pertama, kemudian bersujud sampai waktu shubuh.

‘Aisyah berkata, “Melihat hal itu, aku menyangka Allah telah mencabut nyawa beliau. Setelah beberapa lama aku mendekat, lalu aku menyentuh kedua kakinya yang kempis. Beliau bergerak dan aku mendengar beliau mengucapkan dalam sujud, “Aku berlindung pada ampunan-Mu dari siksa-Mu, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari murka-Mu, aku berlindung kepada-Mu dari azab-Mu. Pujian-Mu sangat Agung, aku tidak dapat menghitung pujian atas diri-Mu, Engkau seperti Engkau memuji diri-Mu sendiri.” Kutanyakan, “Wahai Rasulullah, aku telah mendengar engkau mengucapkan sesuatu dalam sujudmu malam ini yang belum pernah aku dengar sebelumnya.”

Rasulullah bertanya, “apakah kamu mengetahuinya ?” “Ya, “Jawab Aisyah. Rasulullah bersabda, “Pelajari dan ajarkan do’a itu, karena sesungguhnya Jibril telah menyuruhku untuk mengucapkannya dalam sujudku.”



Dari sebagian kitab Durratun Nasihin hasil karya dari Syeikh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyyi
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger