“Sesungguhnya Allah telah menciptakan laut dari sinar
dibawah Arasy, kemudian menciptakan satu malaikat yang mempunyai dua sayap,
satu sayapnya ditimur dan sayapnya yang lain dibarat, sedang kepalanya dibawah
Arasy dan dua kakinya dibawah bumi yang ketujuh. Apabila seorang hamba membaca
shalawat untuk saya dibulan Sya’ban, maka Allah menyuruh malaikat itu agar
menyelam di air hidup. Malaikat itupun menyelam, kemudian keluar dari dalam air
serta mengkibaskan sayapnya sehingga berteteslah dari bulunya, tetesan yang
banyak sekali. Maka Allah menciptakan dari tiap-tiap tetes air itu akan satu
malaikat yang memohonkan ampunan baginya (orang yang membaca shalawat) sampai
hari Kiamat.” ( Zubdatul Waa’izdiina )
Sabda Nabi SAW, “Tahukah kamu sekalian, mengapa dinamakan bulan Sya’ban ? mereka
menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui, beliau bersabda, “Karena
didalam bulan ini bercabanglah kebaikan yang banyak sekali ( Raudhatul ‘Ulama )
Diriwayatkan dari Imam Muslim dari Abu Hurairah
bahwa Nabi bersabda, “Allah telah menjadikan kasih sayang-Nya seratus
bagian; maka Allah menahan disisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan yang
satu bagian dikirimkan ke bumi. Maka dari sebab yang satu bagian itu, semua
makhluk menjadi berkasih kasihan; sehingga binatang mangangkat kukunya/ kakinya dari anaknya karena takut anaknya terkena musibah.”
“Dan Allah mengakhirkan/ menyisihkan sembilan puluh
sembilan yang dengan itu Allah berbelas kasihan kepada para hamba-Nya dihari Kiamat.”
Oleh karena itu diterangkan bahwasannya Bulan Rajab kesempatan membersihkan
badan, bulan Sya’ban kesempatan membersihkan hati dan bulan Ramadhan kesempatan
mensucikan jiwa.
Maka sesungguhnya orang yang membersihkan badannya di bulan
Rajab, seharusnya dia membersihkan hatinya di bulan Sya’ban dan barang siapa
yang membersihkan hatinya dibulan Sya’ban juga seharusnya membersihkan jiwanya
dibulan Ramadhan. Maka kalau tidak membersihkan badanya dibulan Rajab dan tidak
membersihkan hatinya dibulan Sya’ban kemudian kapan / bagaimana dia bisa membersihkan
jiwa dibulan Ramadhan ?
Oleh karena itu sementara Hukama berkata, “Sungguh bulan
Rajab itu kesempatan untuk mohon ampunan dari segala dosa, bulan Sya’ban
kesempatan untuk memperbaiki hati dari segala macam cela dan bulan Ramadhan untuk
menerangkan haati / membersihkan hati / jiwa Lailatul Qadar untuk mendekatkan
diri kepada Allah .” ( Zubdatul Waa’izdiina )
Diriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Barangsiapa berpuasa tiga
hari dari permulaan bulan Sya’ban dan tiga hari dipertengahan bulan Sya’ban
serta tiga hari diakhir bulan Sya’ban maka Allah mencatat baginya seperti
pahala tujuh puluh Nabi dan seperti orang yang beribadah kepada Allah selama
tujuh puluh tahun dan apabila dia mati ditahun itu maka dia sebagai orang yang
mati syahid.”
“Barangsiapa yang mengagungkan bulan Sya’ban, bertaqwa
kepada Allah dan bertaat kepada-Nya serta menahan diri dari perbuatan maksiat
/ durhaka, maka Allah mengampuni semua dosanya dan menyelamatkan didalam satu
tahun itu dari segalam macam bencana dan dari bermacam-macam penyakit”. (
Zubdatul Waa’izdiina )
Dari
sebagian kitab Durratun Nasihin hasil karya dari Syeikh Utsman bin Hasan bin
Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyyi
Posting Komentar