Menjelang bulan Ramadhan sekaligus akan memasuki bulan Ruwah (Sya’ban), masyarakat di Kabupaten Kudus sangat akrab dengan tradisi ziarah kubur. Tradisi yang dilakukan setiap tahun menjelang Ramadhan yang diadopsi dari perintah Nabi Muhammad SAW untuk berziarah kubur tersebut dilakukan oleh sebagian besar warga Kudus terutama dari kalangan Nahdliyyin.
Mengingat banyaknya manfaat dari ziarah kubur yang diantaranya
adalah untuk mengingatkan kita bahwa tak selamanya akan hidup di dunia serta
mengambil pelajaran dari rekam jejak kehidupan yang diziarahi, MWC NU Kecamatan
Dawe mengajak remaja yang tergabung PAC IPNU IPPNU Dawe beserta
ranting-rangting di bawahnya untuk ikut serta melakukan ziarah kubur ke para
ulama Muassis NU di Kecamatan Dawe yang telah wafat.
Tujuannya jelas, agar para santri yang tergabung dalam organisasi IPNU IPPNU bisa meneladani perjuangan dan dakwah yang santun dari para Muassis NU yang kita ziarahi. Apalagi Kecamatan Dawe merupakan daerah penyebaran dakwah islam Sunan Muria yang terkenal sangat humanis, berbaur dengan masyarakat, serta menghargai kebudayaan masyarakat setempat.
Salah satu ulama yang diziarahi makamnya adalah KH. Muhammad
Siddiq. KH. Muhammad Shiddiq
Assalihi yang dilahirkan di Piji, Dawe Kudus pada tahun 1918 yang sangat
dihormati oleh warga Kudus pada umumnya dan masyarakat Piji khususnya. Mbah
Siddiq merupakan pendiri Pondok Pesantren Thoriqoh Manbaul Falah pada tahun
1971 yang masih eksis hingga saat ini. Selain itu beliau merupakan pendiri
Madrasah Wajib Belajar, MTs dan SMK Manbaul Falah serta menjadi Mursyid Haqiqi
Al Kamil Mukammil Thoriqoh Naqsabandiyah.
Diadakannya acara ziarah ke Makam Mbah Shiddiq tersebut adalah selain
untuk memanjatkan doa, mencari barokah ilmu, juga untuk mengenang
jasa-jasa Mbah Shiddiq . Selain itu, peserta ziarah yang berasal dari
IPNU IPPNU juga dimotivasi untuk menjadi kader yang memperjuangkan agama islam melalui
wadah IPNU IPPNU.
Selain ziarah ke Makam Mbah Siddiq, ziarah juga dilakukan ke makam KH. Nashir Anis, KH.Shofwan Amir, dan KH. Ahmad Fathoni yang merupakan ulama-ulama NU sepuh yang di masa hidupnya selalu dijadikan tempat untuk menjawab berbagai persoalan masyarakat di daerah Dawe.
Ziarah kubur juga dilakukan secara
tersendiri oleh PR IPNU IPPNU Puyoh bersama PR GP Ansor Puyoh, Banser, dan para
sesepuh NU. Dalam rangka memperingati Harlah NU ke 95, pada tanggal 2 April
2018 yang lalu diadakan acara Ziarah Cikal
Bakal Desa Puyoh yaitu ke makam Mbah Wali Jjoko Zainal Arifin dan Mbah Kyai
Bulung, di Buloh. Ziarah selanjutnya ke
makam Mbah Hajar di Bonajar dan Mbah Ghofar di Puyoh .
Terakhir Perjalana ziarah dilakukan
ke makam Mbah Sentono di Lahar serta ke
makam Mbah Brewok dan Mbah Joyo Kusumo yang merupakan tokoh Mujahidin NU puyoh. Acara pun diakhiri dengan makan bersama.
Sumber Berita dan Foto: PAC IPNU IPPNU Dawe
Posting Komentar