Saya berpesan hendaklah kamu selalu meniatkan yang
baik-baik saja bagi seluruh kaum muslimin. Cintailah mereka apa yang kamu
cintai untuk dirimu sendiri, dalam urusan duniawi maupun ukhrawi, dan tidak
menyukai sesuatu yang menimpa mereka sebagaimana kamu tidak menyukai hal itu
menimpa dirimu sendiri.
Berdialoglah dengan mereka dengan ucapan-ucapan yang baik yang tidak mengandung
pelanggaran (atas hak mereka). Ucapkan salam kepada
mereka kapan saja kamu bertemu mereka. Bersikaplah selalu rendah hati, lemah
lembut dan penuh kasih sayang terhadap mereka.
Tunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada
siapa-siapa yang berperilaku baik, dan upayakanlah agar memaafkan siapa-siapa
yang berperilaku buruk. Berdoalah bagi mereka yang berbuat dosa agar Alloh SWT
memberikan kemudahan kepada meraka untuk segera bertaubat. Dan berdoalah bagi
mereka yang telah berbuat kebaikan agar Alloh SWT menganugerahkan sifat
istiqomah atau konsisten dalam melakukan kebaikan-kebaikan sampai akhir hayat.
Peliharalah hatimu masing-masing dari niatan atau bisikan-bisikan hati yang
tercela, dan bersihkanlah dari noda-noda akhlak yang buruk. Berupayalah
mencegah keterlibatan setiap anggota tubuhmu dalam kegiatan bermaksiat atau
berdosa.
Lebih-lebih lagi dalam hal menjaga dan memelihara lidah dari
pembicaraan-pembicaraan yang terlarang atau sia-sia, terutama yang bersifat
umpatan atau gunjingan terhadap sesama muslim. Begitu besar dosa ghibah
(pergunjingan) sehingga dinyatakan bahwa dosanya lebih besar daripada dosa
perzinaan.
Dan jika sampai ke pendengaranmu tentang suatu perbuatan buruk dari seseorang
di antara mereka (kaum muslimin), sedangkan kamu mampu untuk menasehatinya,
maka lakukanlah. Atau jika tidak, jangan sekali-kali menyebutkan tentang
keburukannya itu di hadapan orang lain, sehingga dengan demikian kamu telah
melakukan dua keburukan sekaligus, yaitu pertama dengan tidak memberikannya
nasehat, dan kedua mengucapkan sesuatu yang buruk berkenaan dengan pribadi
seorang muslim.
Saya berpesan hendaknya kamu tidak merasa dirimu lebih baik dari orang lain.
Apabila perasaan seperti itu terlintas dalam hatimu, sadarilah dengan segera,
betapa kamu sudah seringkali melakukan kesalahan-kesalahan di masa lalu.
Bagaimanapun juga seorang yang berakal sehat pasti mengetahui bahwa dirinya
sendiri penuh dengan berbagai aib dan kesalahan. Maka hendaknya ia menyakini
hal itu dan tidak meragukannya sedikitpun.
Tidak sepatutnya ia menuduh siapa pun dengan keburukan yang belum tentu ada
padanya. Sebab dari apa yang kamu ketahui dari saudara-saudaramu adalah
berdasarkan prasangka dan dugaan semata-mata. Sedangkan prasangka adalah
ucapan-ucapan yang paling banyak mengandung kebohongan.
Disamping itu mungkin saja terdapat alasan-alasan pemaafan berkaitan dengan
sebagian keburukan yang diperkirakan seperti itu. Walaupun demikian tidak
sepatutnya seseorang membuka pintu pemaafan bagi dirinya sendiri, mengingat hal
itu akan membuat hati lebih cenderung kepada
penyia-nyiaan waktu dan terjerumus lebih dalam lagi dalam lembah-lembah syahwat
hawa nafsu.
Wasiat-Wasiat Habib Abdullah Al-Haddad
Posting Komentar