Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , , » Adab i'tikaf di Masjid

Adab i'tikaf di Masjid

Dan penting bagimu untuk berlama-lama dan memperbanyak duduk di dalam masjid dengan niat i’tikaf. Karena sesungguhnya masjid adalah rumah Allah dan sebaik-baik tempat yang dicintai Allah. Telah bersabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam, "Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang bertaqwa”. Dan telah bersabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam, “Jika engkau melihat seseorang memakmurkan masjid, maka saksikanlah bahwa ia adalah orang beriman”.

Dan Alloh ta'ala berfirman, “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid adalah orang – orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir”.

Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam telah menjanjikan tujuh golongan yang Allah akan memberikan naungan dari ‘arsy-Nya kelak di hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah maka salah satu diantara mereka adalah seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid. Akan tetapi wajib bagimu ketika engkau duduk-duduk di dalam masjid maka jagalah etika dan tatakrama dan cegahlah diri dari memperbanyak pembicaraan (fudhuulil kalaam), terlebih lagi pembicaraan hal haram.

Dan apabila engkau jumpai di dalam masjid suatu pembicaraan tentang urusan dunia, maka suruhlah keluar dari masjid. Dan janganlah engkau sibukkan dirimu di dalam masjid kecuali dalam urusan ibadah semata, karena sesungguhnya masjid tidak didirikan kecuali hanya untuk ibadah kepada Allah di dalamnya. 

Dan apabila engkau memasuki masjid maka dahulukanlah kakimu yang sebelah kanan dan ucapkanlah “Bismillah washalaatu ‘ala Rasulillah. Allahummagh firly dzunuuby waftahly abwaaba rahmatika. Dan janganlah sekali-kali engkau duduk sehingga engkau telah melakukan shalat dua raka’at. Jika tidak memungkinkan melaksanakan shalat, maka ucapkanlah do’a “Subhanallahi wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu Akbar” 4 (empat) kali. Dan apabila engkau keluar dari masjid, maka dahulukanlah kakimu yang kiri dan ucapkanlah do’a seperti ketika memasuki masjid akan tetapi pada kalimat abwaaba rahmatiKa diganti dengan abwaaba fadhlik. Dan tambahlah kalimat “A’udzu billahi minasyaithanirrajiim wa junuudihi”.

Dan apabila engkau mendengar suara mu’adzin maka tirukanlah seperti apa yang di ucapkan mu’adzin kecuali pada dua buah kalimat hayya maka jawablah dengan kalimat “la haula walaa quwwata illa billah”. Dan jawablah pada kalimat ashalaatu khairun minannaum pada adzan subuh dengan jawaban shadaqta wa bararta. Dan apabila engkau selesai menjawab panggilan adzan, maka lanjutkanlah dengan membaca shalawat kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wassalam kemudian ucapkanlah kalimat “Allahumma Rabby hadzihidda’watittaammah washalaatil qaaimah aati Muhammadal washiilah wal fadhiilah wab’atshu maqaamam mahmuuda’lladzii wa’adTah”. 

Dan perbanyaklah berdo’a antara adzan dan iqamah sebagaimana sabda Nabi Sallallahu Alaihi Wassalam “Do’a diantara dua adzan adalah tidak ditolak”. Dan termasuk do’a yang dibaca pada saat yang demikian adalah “Allahumma inny as alukal ‘afiyah fiddunya wal aakhirah”

Dan sungguh telah datang penjelasan di dalam sunnah tentang do’a tersebut pada waktu-yang lain. Maka penting bagimu dengan do’a ini karena sesungguhnya do’a tersebut termasuk kumpulan/ intisari do’a dan lebih utama.



Kitab Risalatul Muawwanah
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger