Dan penting bagimu untuk berlama-lama dan memperbanyak duduk
di dalam masjid dengan niat i’tikaf. Karena sesungguhnya masjid adalah rumah
Allah dan sebaik-baik tempat yang dicintai Allah. Telah bersabda Rasulullah
Sallallahu Alaihi Wassalam, "Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang bertaqwa”. Dan telah bersabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam, “Jika engkau melihat seseorang memakmurkan masjid, maka
saksikanlah bahwa ia adalah orang beriman”.
Dan Alloh ta'ala berfirman, “Sesungguhnya yang memakmurkan
masjid adalah orang – orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir”.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam telah menjanjikan
tujuh golongan yang Allah akan memberikan naungan dari ‘arsy-Nya kelak di hari
dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah maka salah satu diantara mereka
adalah seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid. Akan tetapi wajib
bagimu ketika engkau duduk-duduk di dalam masjid maka jagalah etika dan
tatakrama dan cegahlah diri dari memperbanyak pembicaraan (fudhuulil kalaam),
terlebih lagi pembicaraan hal haram.
Dan apabila engkau jumpai di dalam masjid suatu pembicaraan
tentang urusan dunia, maka suruhlah keluar dari masjid. Dan janganlah engkau
sibukkan dirimu di dalam masjid kecuali dalam urusan ibadah semata, karena
sesungguhnya masjid tidak didirikan kecuali hanya untuk ibadah kepada Allah di
dalamnya.
Dan apabila engkau memasuki masjid maka dahulukanlah kakimu yang
sebelah kanan dan ucapkanlah “Bismillah washalaatu ‘ala Rasulillah. Allahummagh
firly dzunuuby waftahly abwaaba rahmatika”. Dan janganlah sekali-kali engkau duduk sehingga engkau
telah melakukan shalat dua raka’at. Jika tidak memungkinkan melaksanakan
shalat, maka ucapkanlah do’a “Subhanallahi wal hamdu lillah wa laa ilaaha
illallah wallahu Akbar” 4 (empat) kali. Dan apabila engkau keluar dari masjid,
maka dahulukanlah kakimu yang kiri dan ucapkanlah do’a seperti ketika memasuki
masjid akan tetapi pada kalimat abwaaba rahmatiKa diganti dengan abwaaba
fadhlik. Dan tambahlah kalimat “A’udzu billahi minasyaithanirrajiim wa
junuudihi”.
Dan apabila engkau mendengar suara mu’adzin maka tirukanlah
seperti apa yang di ucapkan mu’adzin kecuali pada dua buah kalimat hayya maka
jawablah dengan kalimat “la haula walaa quwwata illa billah”. Dan jawablah pada
kalimat ashalaatu khairun minannaum pada adzan subuh dengan jawaban shadaqta wa
bararta. Dan apabila engkau selesai menjawab panggilan adzan, maka lanjutkanlah
dengan membaca shalawat kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wassalam kemudian
ucapkanlah kalimat “Allahumma Rabby hadzihidda’watittaammah washalaatil qaaimah
aati Muhammadal washiilah wal fadhiilah wab’atshu maqaamam mahmuuda’lladzii
wa’adTah”.
Dan perbanyaklah berdo’a antara adzan dan iqamah sebagaimana sabda
Nabi Sallallahu Alaihi Wassalam “Do’a diantara dua adzan adalah tidak ditolak”.
Dan termasuk do’a yang dibaca pada saat yang demikian adalah “Allahumma inny as
alukal ‘afiyah fiddunya wal aakhirah”.
Dan sungguh telah datang penjelasan di
dalam sunnah tentang do’a tersebut pada waktu-yang lain. Maka penting bagimu
dengan do’a ini karena sesungguhnya do’a tersebut termasuk kumpulan/ intisari
do’a dan lebih utama.
Kitab Risalatul Muawwanah
Posting Komentar