Anda bisa belajar Al Qur'an hingga
selesai merupakan fadlal (anugrah) dari Allah Ta'ala. Syukurilah nikmat
itu dengan memuji Allah Ta'ala dengan membaca "Alhamdulillah wa syukru
lillah" atau dengan kalimat sejenisnya.
Anda
juga perlu syukur bil janan, syukur dalam hati. Artinya hati kita berkeyakinan
dengan sesungguhnya bahwa yang kita terima itu merupakan murni fadlal, anugrah,
bukan karena kepintaran dan kelincahan kita.
Di
simping itu, hendaknya kita dapat
mensyukuri nikmat dengan anggota tubuh kita, baik lahir maupun batin.
Semuanya kita gunakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Tangan kita gunakan
untuk saling tolong menolong kepada siapa saja yang membutuhkan. Mulut
memperbanyak baca shalawat, mata membaca Al Qur'an, telinga mendengarkan Al
Qur'an, tangan membawa Al Qur'an, menghormati Al Qur'an, tadabbur, memikirkan
ayat-ayat yang dibaca. Hatinya menyerap beragam ilmu yang dipelajari dari sana.
Sehingga semua anggota tubuh kita gunakan untuk beribadah. Ini namanya syukur
bil arkan (dengan anggota tubuh)
Ada
satu lagi, dari syukur bil lisan, arkan,
dan janan, yaitu bil bancaan. Maksudnya, uang kita gunakan untuk sedekah,
menolong kawan atau siapa saja yang membutuhkan harta kita.
Al Qur'an yang telah kita pelajari
bersama harus selalu kita baca. Jangan sampai diabaikan. Karena Al
Qur'an yang telah kita pelajari akan meminta pertanggungjawaban. Bisa jadi
mendukung kita atau mematahkan kita.
القرآن حجة لك
وحجة عليك
Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah,
memberi syafa'at kepadamu dan juga bisa memberikan madharrat/ bahaya pada
dirimu.
Saya
berharap anda semua bisa mengelola, menyikapi Al Qur'an yang sudah Anda
pelajari dengan baik. Jangan gegabah. Al Qur'an itu membahayakan.
رُبَّ قارئ القرآن
والقرآن يلعنه
Banyak orang yang membaca Al Qur'an,
namun Al Qur'an melaknati pembacanya.
Al
Qur'an yang telah Anda pelajari, usahakan selalu dibaca dengan harus sesuai
ajaran yang telah anda terima dari guru beserta adab-adabnya.
من شفع له
القرآن يوم القيامة نجا
Barang
siapa mendapat syafa'at Al Qur'an, di dunia akan selamat, begitu pula di
akhirat. Oleh sebab itu, seberapa besar anda berusaha memperoleh hal itu,
sebesar itu pula Al Qur'an akan memberikan syafa'atnya. Lalu bagaimana caranya?
اقرؤوا القرآن فانه
يأتى يوم القيامة شفيعا لأصحابه
Bacalah Al Qur'an, karena ia akan
datang pada hari kiamat memberi syafa'at kepada ash-hab¬nya.
Dalam
tafsir disebutkan, siapa yang dimaksud ashab di sini? Maksud ashab, shahibul
Qur'an dalam kitab tafsir yaitu orang
yang mulazim litilawatih, orang yang selalu membacanya, mutakhalliq biakhlaqih,
mempunyai adab sebagaimana yang diajarkan Al Qur'an, wal amilu bih, mengamalkan
dawuh-dawuh Al Qur'an. Oleh karena itu,
usahakan untuk memenuhi tiga kriteria tersebut, membaca, mengamalkan dan
berakhlak sebagaimana akhlaq Al Qur'an.
Kita
bisa mengamalkan Al Qur'an jika kita mengetahui firman-firmanNya, ilmu-ilmu
yang dikatakan dalam Al Qur'an. Maka bacalah Al Qur'an seraya ditadabburi,
dipikir apa kandungan-kandungan di dalamnya, diketahui makna apa yang
dikehendaki.
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو
الْأَلْبَابِ
(Ini adalah) sebuah kitab yang Kami
turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya
dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
Maka,
mari kita pahami Al Qur'an yang telah kita baca selanjutnya kita laksanakan
supaya kita selamat dari murka Allah SWT.
الذين آتيناهم الكتاب
يتلونه حق تلاوته
أولئك يؤمنون به
ومن يكفر به
فأولئك هم الخاسرون
Orang-orang yang telak kami (Allah)
berikan kitab (Al Qur'an) yaitu orang-orang yang membacanya dengan haqqa
tilawatih (orang yang benar-benar mengimaninya), mereka adalah orang yang
beriman. Barangsiapa kufur terhadap kitab itu, maka mereka adalah orang-orang
yang merugi.
Anda
yang khatam Al Qur'an harus berusaha mendaras Al Qur'an dengan haqqa tilawatih,
tafsirnya di sini dijelaskan,
ان يشترك فيه
اللسان والعقل والقلب
Kombinasi antara mulut, akal dan hati.
Koridor
penggunaan lisan adalah dengan memakai tajwid yang benar. Ketika Anda sudah
membaca dengan benar, resapilah dengan akal dan dipikir (tadabbur) dengan akal.
Ini artinya haqqa tilawatih.
Anda sekalian yang sudah khatam Al
Qur'an paling tidak sehari baca sekali. Jika tidak bisa maka tiga hari sekali
khatam. Apabila masih tidak bisa, maka seminggu khatam sekali dengan memakai
metode Fammy Bisyauqin. Model dari pada metode ini adalah setiap hari membaca
Al Qur'an dengan pembagian sebagai berikut:
Fa : Fatihah - An Nisa' : Jum'at
Mi : Maidah - Bara'ah / At Taubah : Sabtu
Ya : Yunus - An Nahl : Ahad
Ba : Bani Israil - Al Furqan : Senin
Syin : Syu'ara' - Yasin : Selasa
Waw : Was Shaffat - Al Hujurat : Rabu
Qaf : Qaf - An Nas : Kamis
Jika
anda seminggu bisa khatam sekali, anda akan selamat.
Anda khatam Al Qur'an itu belum ada
apa-apanya.
Jangan merasa bangga. Merasa bangga itu larangan Allah Ta'ala. Apa lagi khatam
Al Qur'annya ini untuk tujuan pamer, riya', Al Qur'an bisa melaknati Anda
sekalian.
Usahakan
mengamalkan dawuh Allah Ta'ala, selalu menjaga Akhlak sebagaimana yang telah
diajarkan Al Qur'an. Pelajarilah Al Qur'an penuh dengan rajin dan tekun supaya
mengetahui kandungan di dalamnya. Jika sudah tahu, wajib mengamalkan isinya.
Apa bila tidak diamalkanو akan mendapat siksa Allah Ta'ala,
sehingga Al qur'an tidak melaknati Anda sekalian.
Barang siapa pernah mengaji Al Qur'an, janganlah
setelah khatam lalu dibiarkan begitu saja. Mushafnya digantungkan dalam lemari,
tidak pernah dibaca kembali, maka Al Qur'an akan datang pada hari kiamat dengan
keadaan menggantung pada orang tersebut seraya berkata kepada Allah "Ya
Tuhan, sesungguhnya hambaMu ini telah mencampakkanku. Maka berilah keputusan
antara aku dan dia (siapa sebenarnya yang lebih benar dan siapa yang salah?)
من تعلم القرآن
وعلق مصحفه لم
يتعاهده ولم
ينظر فيه جاء
يوم القيامة متعلقا
به يقول يا
رب إن عبدك
اتخذني مهجوراً فاقض
بيني وبينه (انس
بن مالك)
Sumber:
Pesan -Pesan KH Ulin Nuha Arwani saat
menyampaikan mauidzah hasanah dalam acara Khatmil Quran Pesantren Sirojuth
Tholibin, Brabo Tanggungharjo, Grobogan (oleh Dutaislam)
Posting Komentar