Dalam pengajian Aswaja yang diselenggarakan
oleh PAC IPNU IPPNU Jekulo setiap Senin malam Selasa di kediaman KH. Miftahuddin Jalil, Kita
sebagai pelajar NUsantara diingatkan harus tau dan hafal Mu'taqod 50.
KH. Miftahuddin Jalil pun membahas realita yang
diajarkan di sekolah-sekolah jaman sekarang. “Yang diajarkan malah tauhid
Rububiyah, Uluhiyah, Asma' Wa Shifat dan juga tauhid Mulukiyah”, kata beliau.
“Kalau Mu'taqod 50 itu berasal dari imam kita
di bidang aqidah yaitu Imam Al-Asy'ari dan Imam Al-Maturidi (Imam Ahlussunnah
wal jama'ah), sedangkat tauhid Rububiyyah, dan seterusnya itu dari Ibnu
Taimiyah yang ajarannya diteruskan oleh orang-orang seterusnya dan sudah
melencengkan ajaran dari Ibnu Taimiyah”, lanjut KH.Miftahuddin Jalil.
“Memang sekilas kalau dilihat tauhid Rububiyah, dan seterusnya itu bagus, tapi setelah dikaji ulang oleh Kementerian Agama, itu bukan ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah . Nah... hal itulah yang menjadi perhatian bagi Kementerian kenapa bisa kecolongan dengan adanya perihal tersebut di sekolah-sekolah”, papar beliau selanjutnya.
Mu’taqod 50 merupakan 50 aqidah Ahlussunnah Wal
Jamaah yang masuk ke dalam dua kelompok besar yaitu Ilahiyyah dan Nubuwiyyah.
Aqidah Ilahiyyah terdiri dari 41 sifat yaitu dua puluh sifat wajib bagi Alah,
20 sifat mustahil, dan 1 sifat jaizNya Allah SWT.
Sedangkan, Nubuwiyyah terdiri dari 9 sifat yaitu
4 sifat wajib bagi para rasul, 4 sifat mustahil bagi para rasul, dan 1 sifat
jaiznya.
“Kita sebagai Pelajar NUsantara harus ngaji”,
pungkas KH.Miftahuddin Jalil pada tanggal
23 Juli 2018 M di kediamannya.
Sumber berita dan foto: Addil Haq (Anggota PAC IPNU Jekulo)

Posting Komentar