Seperti yang kita tahu, kita akan segera memperingati hari
kemerdekaan Indonesia. Menurut ajaran Islam, kemerdekaan adalah hak asasi
manusia yang pertama dan utama. Kenapa bisa begitu?
Jawabannya karena adanya
kemerdekaanlah yang menyebabkan manusia berbeda dari makhluk Allah yang
lainnya. Antara lain, karena kemerdekaan hanya diberikan oleh Allah pada
manusia saja. Bahkan bila dicermati, kemerdekaan yang diberikan Allah sangat
besar, bahkan sampai tahap manusia bisa merdeka untuk memilih apakah akan patuh
pada Allah atau tidak.
Oleh karena itu lah para Nabi dan Rasul diutus ke dunia ini dengan hanya
diberikan tugas untuk berdakwah tetapi mereka tidak boleh memaksa manusia
supaya beriman pada Allah. Tidak lain karena Allah sudah memberikan nikmat
kemerdekaan pada manusia.
Bila kita merenungkan, sebenarnya nikmat kemerdekaan ini adalah suatu hal
yang sangat berat dipikul oleh mansuia, Sebab sekali dipercaya untuk
memegangnya, manusia memiliki kewajiban untuk mempertahankannya. Bahkan dalam
sebuah keterangan, Allah pernah menawarkan amanat kemerdekaan pada gunung,
langit dan bumi tapi mereka semua menolak, sampai akhirnya amanat ini dipikul
oleh manusia.
Seorang Muslim harus sadar bahwa kemerdekaan membedakan manusia dengan binatang,
apalagi faktanya nikmat yang berupa kemerdekaan ini lebih tinggi nilainya dari
kehidupan itu sendiri, buktinya kadang kita harus mau mengorbankan kehidupan
untuk mendapatkan kemerdekaan, dan orang yang mati karena mempertahankan
kemerdekaan ini disebut sebagai orang yang terbunuh di jalan Allah, mereka mati
syahid dan kita pun dilarang mengatakan bahwa mereka itu mati, sebab di sisi
Allah mereka masih hidup. Inilah salah satu bentuk penghargaan dari Allah untuk
orang-orang seperti mereka.
Itulah sebabnya Islam dan penjajahan tidak pernah bertemu, artinya Islam
tidak pernah menjajah bangsa lain, dan sebaliknya Islam tidak pernah membiarkan
diri dijajah bangsa lain.
Kalau hal ini kita perspektifkan pada Indonesia, tidak heran bila
orang-orang yang menjadi pelopor perlawanan terhadap para penjajah di
Indonesia, hampir semua didasari oleh ajaran tauhid dalam Islam.
Bahkan kalau kita tinjau sumbangan Islam terhadap Indonesia, ternyata
menurut data sejarah, Islam lah yang mula-mula menanamkan perasaan satu nusa,
satu bangsa, satu bahasa jauh sebelum peristiwa sumpah pemuda ada.
Pengaruh Islam dalam sejarah Indonesia sangat dalam dan luas, sampai-sampai
ada satu peristiwa ketika raja Bali yang beragama Hindu membuat perjanjian
dengan VOC yang beragama Nasrani, yang dipakai dalam surat perjanjian tersebut
adalah bahasa melayu dengah tanggal hijriyah.
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa tidak aneh ketika sumpah pemuda
dicetuskan, dalam sekejap semangatnya langsung menyebar ke seluruh nusantara.
Hal itu karena secara tidak sadar persatuan dan kesatuan sebenarnya sudah
tertanam sejak lama, sebuah perasaan yang disebarkan oleh agama Islam.
Hanya sayangnya pengaruh Islam ini dihilangkan oleh Belanda, hingga dalam
buku-buku pelajaran sejarah hal ini jarang disebut. Tapi mudah-mudahan, setelah
kita tahu bahwa kemerdekaan adalah sebuah nikmat yang lebih tinggi dari
kehidupan, maka kita akan menjadi bangsa yang bersyukur, dan kalau kita sudah
bersyukur mudah-mudahan Allah akan menambah nikmat yang kita dapat, juga menambah
keteguhan iman dan keluasan ilmu kita semua.
drs. Irfan
Anshori

Posting Komentar