Terlihat sekali yang membuat gambar ini adalah kelompok
tekstualis, mengambil hadis berdasarkan pemahaman sendiri dan tidak merujuk
kepada para ulama ahli hadis.
Untuk menjawab mereka saya kutip fatwa ulama mereka dari Arab
Saudi yang dipimpin oleh Syekh Bin Baz dalam Majmu' Fatawa Lajnah Daimah 21/19:
ﻫﻞ ﺟﺎﺋﺰ ﺃﻥ ﺗﺮﺿﻊ ﺍﻷﻡ ﻃﻔﻠﻬﺎ ﻣﻦ ﺣﻠﻴﺐ ﺍﻟﻨﻴﺪﻭ ﺃﻭ ﺃﻱ ﺣﻠﻴﺐ ﻣﺜﻠﻪ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ
ﺣﻠﻴﺐ ﺍﻷﻡ ﻏﻴﺮ ﻛﺎﻓﻲ ﻟﺘﻐﺬﻳﺔ ﺍﻟﻄﻔﻞ؟
Pertanyaan: Bolehkah seorang ibu memberikan susu (Nedo /
formula) atau lainnya jika ASI tidak mencukupi kebutuhan makanan anaknya?
ﺟ : ﻻ ﻣﺎﻧﻊ ﻣﻦ ﺇﺭﺿﺎﻉ ﺍﻷﻡ ﻟﻄﻔﻠﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻠﻴﺐ ﺍﻟﺼﻨﺎﻋﻲ
Jawab: Tidak ada larangan bagi seorang ibu untuk menyusukan bayi
dari susu buatan.
Di halaman lainnya (21/7) beliau fatwakan tidak haram
menggunakan susu formula jika memenuhi dua syarat:
" ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺃﻥ ﺗﺤﺎﻓﻆ ﻋﻠﻰ ﺇﺭﺿﺎﻉ ﺃﻭﻻﺩﻫﺎ ﻭﺃﺳﺒﺎﺏ ﺻﺤﺘﻬﻢ
، ﻭﻟﻴﺲ ﻟﻬﺎ ﺍﻻﻛﺘﻔﺎﺀ ﺑﺎﻟﺤﻠﻴﺐ ﺍﻟﻤﺴﺘﻮﺭﺩ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ ﺇﻻ ﺑﺮﺿﻰ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺘﺸﺎﻭﺭ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ،
ﻭﻋﺪﻡ ﻭﺟﻮﺩ ﺿﺮﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻭﻻﺩ " ﺍﻧﺘﻬﻰ "
Kewajiban seorang ibu untuk menjaga memberi ASI kepada anaknya
dan kesehatannya. Seorang ibu tidak boleh mencukupkan dengan susu impor
(formula) kecuali:
(1) mendapat izin dari suaminya setelah bermusyawarah, dan
(2) tidak membahayakan kepada anaknya
Seorang ibu yang tidak menyusui anaknya namun diberi ASI kepada
wanita lain berdasarkan firman Allah yang artinya, ".... Kemudian jika
mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya,
dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu
menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu)
untuknya." (Ath-Thalaq 6)
Kalau sekiranya seorang ibu tidak memberi ASI akan disiksa di
akhirat, tentu tidak akan ada pilihan dari Allah untuk boleh disusukan kepada
wanita lain.
Jadi yang dimaksud dalam hadis yang terdapat dalam meme tersebut adalah seorang ibu yang tidak mau memberi ASI kepada anaknya sehingga anaknya kelaparan di malam hari, sampai terjadi madlarrat bagi anak tersebut. Maka ibu semacam ini yang mendapat ancaman di akhirat kelak. Bukan ibu yang membuatkan susu formula.
Ust. Ma’ruf Khozin NU Jatim
Posting Komentar