Hati kadang kala bermaksiat ketika anggota tubuh taat.Kadang kala seorang
manusia pandai lisannya, tapi bodoh hatinya. Karena memuat salah satu landasan
amal,maka bab ini sangat bermanfaat bagi mereka yang mau merenungkan.Banyak
perkara penting dalam bersuluk dibangun diatas landasan ini.
Maksiat yang dikerjakan oleh anggota tubuh lebih ringan daripada maksiat
yang dikerjakan dalam hati. Sekarang akan kusebutkan amal yang paling penting
dan utama. Ketahuilah mendekatkan diri kepada Allah SWT dapat terlaksana dengan
melaksanakan ketaatan. Bagi kaum arifin menjauhi maksiat lebih penting
dibandingkan memperbanyak ketaatan namun masih bertoleransi pada perbuatan
dosa.
Allah SWT berfirman, “Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunan-nya(mesjidnya) di atas
dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-Nya itu baik,ataukah orang-orang yang
mendirikan bangunannya ditepi jurang yang runtuh?”
Seorang afir berkata, ”Orang yang melakukan ketaatan tidak menjadi dekat
kepada Allah SWT,tapi orang yang menjauhi larangan-Nya bisa menjadi dekat
kepada-Nya.”(At-Taubah 9:109). Sebab, kebajikan dapat dikerjakan setiap orang,baik maupun jahat.Namun,yang
mampu menjauhi dosa hanyalah orang yang shidq dan muqarrab(dekat dengan Allah).
Manusia seringkali melakukan banyak amal kebajikan tetapi jiwannya tetap
kotor,hal ini disebabkan karena ia tidak melandasi amalnya dengan takwa,dan
dengan seenaknya melakukan perbuatan haram sehingga tanpa disadari hatinya
menjadi rusak. Ka’bul Ahbar berkata, ”Akan kamu temukan seseorang yang banyak
mengerjakan kebajikan,tapi di sisi Allah nilainya tak lebih dari bangkai seekor
keledai karena ilmunya sedikti, hati dan bashirah-nya buta dan akan kamu temukan
seseorang yang tidak menggunakan waktu malamnya untuk beribadah dan siang
harinya untuk berpuasa (sunnah), tapi di sisi Allah ia termasuk dalam deretan
kaum muqarrobin,karena keunggulan akalnya.”
Amal memiliki berbagai rahasia yang tersembunyi dan kaidah-kaidah yang
mulia.Tidak setiap orang yang beramal dapat merasakan pengaruhnya, sebab setiap
amal membutuhkan adab-adab yang baik dan asas-asas penting yang tersembunyi
dalam batin. Jika seseorang yang berhati suci beramal,dan ia mengetahui rahasia
amalannya, maka tanda-tanda pengabulan akan tampak dan cahaya wushul akan
menyinarinya. Namun jika yang beramal seseorang yang batinnya gelap dan jiwanya
buruk,maka ia akan semakin buta dan terserat.Imam Ali RA berkata, ”Orang yang
beribadah tanpa ilmu seperti keledai yang menggiling tepung,ia berjalan
mengintari penggilingan dan tidak beranjak dari tempatnya.”
Amal orang yang bodoh hanya akan menjadi bencana baginya, dan ilmu yang ia
miliki hanya akan menyesatkannya.
Seseorang yang ingin hatinya bersinar, hendaknya ia meneliti dirinya, tidak
bertoleransi pada perbuatan yang syubhat dan haram, dan berusaha menjauhi segala
dosa dengan segenap kekuatannya. Sikap ini telah terbukti dapat memberikan banyak
manfaat,melapangkan dada dan menenangkan jiwa.
Namun jika seorang hamba meremehkan takwa dan menganggap ringan perbuatan
dosa dan haram, maka jiwanya akan menjadi buruk, perilakunya akan menjadi
tercela, dan urusannya akan menjadi kacau. Hal ini dapat dibuktikan dan orang
yang gemar beramal pasti mengetahuinya. Oleh karena itu, wahai
saudaraku, perhatikanlah baik-baik masalah ini,karena engkau akan dibalas sesuai
dengan perbuatanmu.
Allah berfirman, “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiatam dalam
keadaan buta.” (Thaha,20:124)
Dalam menafsirkan ayat ini para ulama mengatakan bahwa Allah SWT akan
memberikan rezeki haram yang dapat menyebabkan kehidupannya menjadi
sempit. Sebab,makanan haram akan membuat dada menjadi sempit dan perilaku
menjadi buruk.
Diambil dari Kitab Rahasia Para Wali
Posting Komentar