Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Hati Bermaksiat Tetapi Anggota Tubuh Taat

Hati Bermaksiat Tetapi Anggota Tubuh Taat

Hati kadang kala bermaksiat ketika anggota tubuh taat.Kadang kala seorang manusia pandai lisannya, tapi bodoh hatinya. Karena memuat salah satu landasan amal,maka bab ini sangat bermanfaat bagi mereka yang mau merenungkan.Banyak perkara penting dalam bersuluk dibangun diatas landasan ini.

Maksiat yang dikerjakan oleh anggota tubuh lebih ringan daripada maksiat yang dikerjakan dalam hati. Sekarang akan kusebutkan amal yang paling penting dan utama. Ketahuilah mendekatkan diri kepada Allah SWT dapat terlaksana dengan melaksanakan ketaatan. Bagi kaum arifin menjauhi maksiat lebih penting dibandingkan memperbanyak ketaatan namun masih bertoleransi pada perbuatan dosa.

Allah SWT berfirman, “Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunan-nya(mesjidnya) di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-Nya itu baik,ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya ditepi jurang yang runtuh?”

Seorang afir berkata, ”Orang yang melakukan ketaatan tidak menjadi dekat kepada Allah SWT,tapi orang yang menjauhi larangan-Nya bisa menjadi dekat kepada-Nya.”(At-Taubah 9:109). Sebab, kebajikan dapat dikerjakan setiap orang,baik maupun jahat.Namun,yang mampu menjauhi dosa hanyalah orang yang shidq dan muqarrab(dekat dengan Allah).

Manusia seringkali melakukan banyak amal kebajikan tetapi jiwannya tetap kotor,hal ini disebabkan karena ia tidak melandasi amalnya dengan takwa,dan dengan seenaknya melakukan perbuatan haram sehingga tanpa disadari hatinya menjadi rusak. Ka’bul Ahbar berkata, ”Akan kamu temukan seseorang yang banyak mengerjakan kebajikan,tapi di sisi Allah nilainya tak lebih dari bangkai seekor keledai karena ilmunya sedikti, hati dan bashirah-nya buta dan akan kamu temukan seseorang yang tidak menggunakan waktu malamnya untuk beribadah dan siang harinya untuk berpuasa (sunnah), tapi di sisi Allah ia termasuk dalam deretan kaum muqarrobin,karena keunggulan akalnya.”

Amal memiliki berbagai rahasia yang tersembunyi dan kaidah-kaidah yang mulia.Tidak setiap orang yang beramal dapat merasakan pengaruhnya, sebab setiap amal membutuhkan adab-adab yang baik dan asas-asas penting yang tersembunyi dalam batin. Jika seseorang yang berhati suci beramal,dan ia mengetahui rahasia amalannya, maka tanda-tanda pengabulan akan tampak dan cahaya wushul akan menyinarinya. Namun jika yang beramal seseorang yang batinnya gelap dan jiwanya buruk,maka ia akan semakin buta dan terserat.Imam Ali RA berkata, ”Orang yang beribadah tanpa ilmu seperti keledai yang menggiling tepung,ia berjalan mengintari penggilingan dan tidak beranjak dari tempatnya.”

Amal orang yang bodoh hanya akan menjadi bencana baginya, dan ilmu yang ia miliki hanya akan menyesatkannya.

Seseorang yang ingin hatinya bersinar, hendaknya ia meneliti dirinya, tidak bertoleransi pada perbuatan yang syubhat dan haram, dan berusaha menjauhi segala dosa dengan segenap kekuatannya. Sikap ini telah terbukti dapat memberikan banyak manfaat,melapangkan dada dan menenangkan jiwa.

Namun jika seorang hamba meremehkan takwa dan menganggap ringan perbuatan dosa dan haram, maka jiwanya akan menjadi buruk, perilakunya akan menjadi tercela, dan urusannya akan menjadi kacau. Hal ini dapat dibuktikan dan orang yang gemar beramal pasti mengetahuinya. Oleh karena itu, wahai saudaraku, perhatikanlah baik-baik masalah ini,karena engkau akan dibalas sesuai dengan perbuatanmu.

Allah berfirman, “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiatam dalam keadaan buta.” (Thaha,20:124)

Dalam menafsirkan ayat ini para ulama mengatakan bahwa Allah SWT akan memberikan rezeki haram yang dapat menyebabkan kehidupannya menjadi sempit. Sebab,makanan haram akan membuat dada menjadi sempit dan perilaku menjadi buruk.



Diambil dari Kitab Rahasia Para Wali
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger