Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Mencintai Keluarga Nabi

Mencintai Keluarga Nabi

Dari Abi Humaid As-Sa’idi radhiyallahu'anhu, beliau bertanya kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam, “Ya Rasulullah bagaimana cara kami membaca shalawat kepadamu?” 

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Bacalah: Ya Allah, mudah-mudahan engkau selalu mencurahkan shalawat kepada Muhammad, para istri, dan keturunannya”.

Setelah meneliti dalil-dalil Al-Qur'an maupun hadis, Asy-Syeikh DR. Muhammad Abduh Al-Yamani menyimpulkan bahwa keluarga Nabi shalallahu 'alaihi wasalam terdiri dari Fatimah, Ali, Hasan, Husein dan para keturunannya. Sedangkan istri Rasulullah juga merupakan keluarga Nabi shalallahu 'alaihi wasalam berdasarkan keumuman ayat Al-Qur'an serta konteks hadis. Sebagaimana dalam hadis tentang anjuran membaca shalawat kepada Nabi shalallahu 'alaihi wasalam, istri dan keluarga beliau.

Dari Abi Humaid As-Sa’idi radhiyallahu'anhu, beliau bertanya kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam, “Ya Rasulullah bagaimana cara kami membaca shalawat kepadamu?” Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Bacalah: Ya Allah, mudah-mudahan engkau selalu mencurahkan shalawat kepada Muhammad, para istri dan keturunannya”. Selanjutnya anjuran untuk menghormati dan memuliakan keluarga Rasulullah beserta keturunannya adalah perintah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam.


Sebagaimana dalam hadis dari Abi Sa'id al-Khudri, beliau berkata, “Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam bersabda, Sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian dua wasiat, Kitabullah (Al-Qur’an) dan keluargaku”. Dalam riwayat lain disebutkan: “Aku tinggalkan bagi kalian dua hal, selama kalian berpegang teguh dengan dua hal tersebut, maka kalian tidak akan tersesat selama-lamanya. Yang pertama adalah Al-Qur'an dan yang kedua adalah keturunanku (ahlil baitku). Sungguh keduanya tak akan terpisahkan selamanya hingga mereka datang kepadaku di telagaku kelak.”

Keturunan rasul atau juga disebut ahlul bait selalu berjalan seiring dengan Al-Qur'an dan Al-Hadis. Mereka tidak pernah segaris pun meyimpang dari Al-Qur'an dan Al-Hadis. Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, seorang tokoh panutan bani 'alawi, berkata tentang keturunan rasul ini “Mereka adalah para kaum yang telah diberi hidayat oleh Allah, mereka telah beruntung dengan karunia Allah, mereka tidak pernah bertujuan kepada selain Allah dan mereka selalu berjalan seiring bersama dengan Al-Qur'an.”

Maka sudah sepantasnya bagi kita segenap umat Islam untuk mencintai dan menghormati mereka para keluarga Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam beserta keturunannya. Yang kecintaan ini sudah diteladankan dan menjadi tradisi para ulama yang telah mengamalkan ilmunya dan para auliya’ Allah subhanahu wa ta'ala. Mereka selalu menghormati, mencintai serta berpegang teguh kepada keluarga Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam.

Meskipun begitu apabila kita menemukan dari keturunan rasul yang menyimpang, sebagai bentuk rasa cinta kepada mereka kita wajib beramar ma'ruf nahi munkar. Al-Habib Salim bin Abdullah Asy-Syathiri membedakan antara ta'dhim dan amar ma'ruf nahi munkar. Terhadap para dzuriyat rasul kita memang dianjurkan untuk ta'dhim, tetapi jika mereka melakukan kesalahan perlu diingatkan. Jika tidak maka kita ikut berdosa karena tidak beramar ma'ruf nahi munkar!




Sayyid Abdul Qadir Umar Mauladdawilah
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger