Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Tanya Jawab Bab Zakat Infaq Shodaqoh Wakaf dan Fidyah

Tanya Jawab Bab Zakat Infaq Shodaqoh Wakaf dan Fidyah


4. Bab Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf, dan Fidyah
    Kumpulan tanya jawab tentang Zakat Infaq Shodaqoh/ ZIS (Facebook PISS-KTB dan lain-lain)
Tanya: Bolehkah zakat fitrah dijual oleh panitia zakat dan hasil penjualannya dipergunakan menurut kebijaksanaan panitia ? 
Jawab: Zakat fitrah tidak boleh dijual kecuali oleh mustahiqnya. (Al-Anwar juz 1 bab zakat) 

Tanya: Apakah pengurus panitia zakat yang didirikan oleh suatu organisasi Islam itu termasuk amil menurut Syare’at, ataukah tidak ? 
Jawab: Panitia pembagian zakat yang ada pada waktu initidaktermasuk amil zakat menurut agama Islam, sebab mereka tidak diangkat oleh Imam (kepala negara).(Al-Bajuri 1/283 dan At-Taqrirat : 424). 

Tanya: Bagaimana hukum zakat fitrah dengan menggunakan uang? 
Jawab: Membayar zakat fitrah dengan uang, menurut Syafi’iyya h tidak diperbolehkan, sedangkan menurut Hanafiyyah diperbolehkan. Berpijak pada pendapat yang memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dengan uang (yakni hanya Hanafiyah) maka menurut kalangan ini, mengenai kadar uang yang dikeluarkan adalah disesuaikan nilai / harga bahan-bahan makanan yang manshush (disebuntukan secara eksplisit dalam hadis) sebagai zakat fitrah, yakni 
1 sho’ tamr / kurma, atau 
1 sho’ gandum sya’ir, atau 
½ sho’ zabib / anggur, atau 
½ sho’ gandum burr 
Yang kesemuanya mengacu pada nilai harga saat mulai terkena beban kewajiban (waqtul wujub) (Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab VI/113, Tarsyih al-Mustafîdîn, 154, Al-Mughni li Ibn Qudâmah II/357, Radd al-Mukhtâr II/286, Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah XX/243, Al-Inâyah Syarh al-Hidâyah III/245, Al-Fiqh al-Islâmi wa Adillatuh II/909) 

Tanya: Bagaimana hukumnya menggunakan uang "kas" masjid untuk buka bersama di masjid? 
Jawab: Uang masjid hanya boleh digunakan untuk kemaslahan masjid tidak diperkenankan menggunakannya untuk keperluan yang lain.
 و قع السؤال على الدرس عما يوجد من الاشجار فى المساجد و لم يعرف هل هو وقف اولا.....................الىان قال وان كان وقفه على خصوص المسجد امتنع صرفه لغيره فعلى تقديرين جواز صرفه لمصالح المسجد محقق بخلاف لمصالح غيره مشكوك فى جوازه فيترك لاجل المحقق اعانة الطالبين ٣/١٨٤ 
Tetapi jika menggunakan uang masjid untuk memyenangkan jama'ah sudah menjadi tradisi maka hal itu diperbolehkan.
 و يجوز بل يندب للقيم ان يفعل مايعتاد فى المسجد من قهوة و دخون و غيرهما مما يرغب نحو المصلين وان لم يعتد قبل اذا زاد على عمارته 
Artinya:"dan boleh,bahkan disunahkan bagi pengelola masjid untuk melakukan hal-hal yang sudah menjadi tradisi disebuah masjid misalnya membuat kopi atau memberi wewangian dan hal lain yang membuat senang para jama'ah kendatipun hal seperti itu belum menjadi kebiasaan ditempat itu.(bughyah al-mustarsyidin:65). 
Untuk pengelolaan uang masjid para pengurus sekarang boleh mengikuti kebiasaan pengurus lama dengan catatan tidak ada yang mengingkarinya.
 يجب صرفه على ما جرت به عاجة الاولين فيه و يجري على الحال المعهود من اهل شلك المحل فيه من غير نكير من عمارة و غيرها و يتبع غى جميع ذلك العرف المطرد العام المعلوم فيها تقدم الى الان من غير نكير فان العرف المطرد بمنزلة المشروط كما قاله العز عبد السلام و غيره الفتاوى الكبرى فى باب الوقف) 

Tanya: Bagaimana hukumnya memanfaatkan tanah waqof untuk ditanami diambil hasilnya, sebab lama tanah tersebut terbengkalai, dulu bekas masjid dan sekarang masjidnya sudah pindah di dekat jalan? 
Jawab: Siapapun tidak boleh memanfaatkan tanah wakaf dengan ditanami pepohonan dan sejenisnya untuk kepentingan pribadi kecuali bagi Nadhir (Petugas Pengelola Wakaf) diperbolehkan baginya dengan syarat "Untuk kepentingan umum" dan baginya juga boleh mengambilnya untuk kepentingan pribadi dengan kadar minimal nafkah dan ujrah mitsilnya (upah umum)
 وفي ع ش ما نصه وقع السؤال في الدرس عما يوجد من الأشجار في المساجد ولم يعرف هل هو وقف أو لا ماذا يفعل فيه إذا جف والجواب أن الظاهر من غرسه في المسجد أنه موقوف لما صرحوا به في الصلح من أن محل جواز غرس الشجر في المسجد إذا غرسه لعموم المسلمين وانه لو غرسه لنفسه لم يجز وإن لم يضر بالمسجد 
I’aanah at-Thoolibiin III/184
 ( قوله وأفتى ابن الصباغ بأن له ) أي للناظر ( وقوله الاستقلال بذلك ) أي بأخذ الأقل من نفقته وأجرة مثله 
I’aanah at-Thoolibiin III/186 (PISS KTB)
    demikian

Adv 1
Share this article :

Komentar baru tidak diizinkan.
 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger