“Dalam satu salawat, terpendam 40 faedah. Diantaranya;
menghapus dosa-dosa, mengusir kesumpekan, menuntaskan cita-cita, memercik kabar
gembira akan surga sebelum ajal tiba, membersihkan diri, menanggung keselamatan
dari kecamuk hari kiamat, mengharumkan majelis-majelis , menafikan kefakiran
dan sifat kikir, mengukuhkan langkah kala di atas sirath, mengenyahkan
kekeringan, menabur berkah padaraga, umur, dan amal, memantik rahmat Allah dan
rasa cinta dari nabi SAW, menghidupkan nurani, dan memancing hidayah ilahi.”
“Walhasil, faedah salawat tak terbilang, duniawi maupun
ukhrawi. Tak terhitung, betapa sering Allah membukakan pintu hajat,
melonggarkan keruwetan, dan melipatkan anugerah dengan salawat. Salawat adalah
amalan istimewa dan penuh berkah. Ia adalah penjamin rasa aman dari murka Allah
dan neraka-Nya. Ia adalah pelantar kesucian amaldan ketinggian derajat. Ia
adalah perniagaan yang takkan pernah merugi.”
Alangkah istimewanya salawat. Hanya dengan sebaris kalimat
itu, kita bisa meraup pahala-pahala semegah gunung. Tanpa terlalu
berpayah-payah, kita bisa melampaui amalan-amalan umat terdahulu. Semua berkat
salawat kepada sang Nabi SAW.
Akan tetapi, perlu dicatat, ada adab yang mesti diperhatikan
dalam salawat. “Salawat adalah Zikir. Karena itu disyaratkan khusuk dan hudlur,
serta takzim kepada Nabi SAW saat bersalawat.
Dianjurkan pula menghadirkan zat
Nabi SAW kala berdoa dalam salawat, dengan harapan agar curahan anugerah kepada
beliau senantiasa lestari. Dengan adab inilah, segala faedah salawat niscaya
tergapai. Bahkan bisa lebih dari itu.
Salawat tak hanya berarti zikir, salawat
juga bermakna doa, bahkan ia adalah esensi doa itu sendiri”
Kalam Habib Ahmad Bin Zein Al-Habsyi
Posting Komentar