Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Ngalap Barokah Air Hujan (1)

Ngalap Barokah Air Hujan (1)

Dalam al-Quran, Allah menyebut hujan sebagai sesuatu yang diberkahi,

ﻭَﻧَﺰَّﻟْﻨَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻣَﺎﺀً ﻣُﺒَﺎﺭَﻛًﺎ ﻓَﺄَﻧْﺒَﺘْﻨَﺎ ﺑِﻪِ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ ﻭَﺣَﺐَّ ﺍﻟْﺤَﺼِﻴﺪِ

Kami turunkan dari langit air yang berkah (banyak manfaatnya) lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam. (QS. Qaf: 9)

Allah juga menyebut hujan sebagai rahmat,

ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻨَﺰِّﻝُ ﺍﻟْﻐَﻴْﺚَ ﻣِﻦ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎ ﻗَﻨَﻄُﻮﺍ ﻭَﻳَﻨﺸُﺮُ ﺭَﺣْﻤَﺘَﻪُ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻮَﻟِﻲُّ ﺍﻟْﺤَﻤِﻴﺪُ

Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji (QS. as-Syura: 28)

Karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang soleh masa silam, sangat gembira dengan turunnya hujan. Sehingga mereka mengambil berkah dengan air hujan. Disebutkan dalam hadits shahih:

ﻋﻦ ﺃﻧﺲٍ - ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ - ، ﻗﺎﻝ : ﺃﺻﺎﺑﻨﺎ ﻭﻧﺤﻦ ﻣﻊ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻣﻄﺮٌ، ﻗﺎﻝ : ﻓﺤﺴَﺮ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪِ ﻭﺳﻠﻢ - ﺛﻮﺑَﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺻﺎﺑَﻪ ﻣِﻦ ﺍﻟﻤﻄﺮ، ﻓﻘﻠﻨﺎ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ! ﻟﻢَ ﺻﻨﻌﺖَ ﻫﺬﺍ؟ ﻗﺎﻝ : “ ﻷﻧَّﻪ ﺣﺪﻳﺚُ ﻋﻬﺪٍ ﺑِﺮﺑِّﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ”

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata, “hujan turun membasahi kami (para Sahabat) dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam, maka Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam membuka bajunya, sehingga hujan mengguyur beliau, maka kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah untuk apa engkau berbuat seperti ini?’ Beliau menjawab,

ﻟِﺄَﻧَّﻪُ ﺣَﺪِﻳﺚُ ﻋَﻬْﺪٍ ﺑِﺮَﺑِّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

“Karena sesungguhnya hujan ini baru saja Allah ta’āla ciptakan.” (HR. Muslim no. 898).

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻗﺪﺍﻣﺔ : ” ﻓﺼﻞ ﻭﻳﺴﺘﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﻘﻒ ﻓﻲ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻤﻄﺮ ﻭﻳﺨﺮﺝ ﺭﺣﻠﻪ ﻟﻴﺼﻴﺒﻪ ﺍﻟﻤﻄﺮ

(Berkaitan dengan hadits tersebut, ini adalah) “Pasal disunnahkannya berdiri (di luar) ketika awal turun hujan dan mengeluarkan pelana (kendaraan) agar mengenai air hujan”

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,

ﻣﻌﻨﻰ ﺣﺴﺮ ﻛﺸﻒ ﺃﻱ ﻛﺸﻒ ﺑﻌﺾ ﺑﺪﻧﻪ ﻭﻣﻌﻨﻰ ﺣﺪﻳﺚ ﻋﻬﺪ ﺑﺮﺑﻪ ﺃﻱ ﺑﺘﻜﻮﻳﻦ ﺭﺑﻪ ﺍﻳﺎﻩ ﻭﻣﻌﻨﺎﻩ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﻄﺮ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﻫﻲ ﻗﺮﻳﺒﺔ ﺍﻟﻌﻬﺪ ﺑﺨﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﻬﺎ ﻓﻴﺘﺒﺮﻙ ﺑﻬﺎ ﻭﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺩﻟﻴﻞ ﻟﻘﻮﻝ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﺃﻧﻪ ﻳﺴﺘﺤﺐ ﻋﻨﺪ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻤﻄﺮ ﺃﻥ ﻳﻜﺸﻒ ﻏﻴﺮ ﻋﻮﺭﺗﻪ ﻟﻴﻨﺎﻟﻪ ﺍﻟﻤﻄﺮ

“Makna membuka bajunya adalah menyibaknya, yaitu menyibak sebagian tubuhnya. Dan makna “baru saja Allah ciptakan” ialah penciptaan dari Allah Ta’ala dan maknanya hujan itu adalah rahmat, yakni rahmat yang baru saja Allah ciptakan, maka nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi sallam mengambil barakah (tabarruk) dari hujan tersebut. Konten hadits ini menjadi dalil bagi para ulama syafi’iyyah bahwa pada awal turunnya hujan disunnahkan untuk menyibak tubuhnya -selain aurat- sehingga terguyur hujan”.



Ust. Dafid Fuadi (Direktur Aswaja NU Center Kabupaten Kediri)
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger