Dan apabila engkau hendak pergi tidur, maka berbaringlah pada
punggungmu sebelah kanan menghadap kiblat dalam keadaan bertaubat atas segala
dosa seraya berkeinginan untuk mendirikan shalat malam dengan berdo’a
BismiKaLlaahumma Rabby wadha’tu janby wa biismiKa arfa’ahu faghfirly dzunuuby.
Allahumma fanny ‘adzaabaka yauma Tajma’u ‘ibaadaKa (3X), AstaghfiruLlaahal
‘Adziim Alladzii laa Ilaaha Illa Huwal Hayyul Qayyumu wa atuubu ilaiH (3X), dan
ucapkan SubhanaLlah (33X), dan demikian pula alhamduliLlah, dan Allahu akbar
(33X). dan bagi orang yang hendak tidur ada beberapa dzikir selain yang
tersebut tadi, maka janganlah lupa (berdzikir)/mengingat Allah.
Dan janganlah
sekali-kali engkau tidur kecuali dalam keadaan suci (dari hadast dan najis) dan
biarlah tidur menghampirimu sedangkan engkau dalam keadaan berdzikir kepada Allah
Ta’ala. Dan janganlah engkau mempergunakan tempat tidur yang nyaman karena yang
demikian akan menyebabkan engkau nyenyak dan banyak tertidur dan meninggalkan
bangun shalat malam. Maka akan besarlah penyesalanmu dan kerugianmu manakala
engkau mengetahui apa yang dijanjikan Allah bagi orang yang mendirikan shalat
malam. Sungguh telah bersabda RasuluLlah SAW, “Kelak pada hari kiyamat manusia
akan dikumpulkan pada satu tempat maka diserukan, ‘Dimana orang-orang yang jauh
punggungnya dari tempat tidurnya hingga ia mendirikan shalat malam, dan sedikit
sekali mereka itu. Maka mereka masuk surga tanpa hisab’”.
Dan telah bersabda RasuluLlah SAW, “Telah berkata Ummu
Sulaiman (Ibu dari Nabi Sulaiman bin Daud AS) ‘Wahai anakku, janganlah engkau
memperbanyak tidur di malam hari karena barang siapa yang banyak tidur di malam
hari maka kelak di hari kiyamatia akan datang dalam keadaan faqir.
Dan telah
berkata Imam Ghazali RA, “Ketahuilah sesungguhnya siang dan malam terbagi dalam
24 jam. Maka jangan sampai tidurmu melebihi dari 8 jam, karena jika umurmu
mencapai 60 tahun niscaya engkau telah menyia-nyiakan waktu selama 20 tahun
yaitu 1/3 nya."
Dan apabila engkau berkeinginan untuk tidur, maka berusahalah
agar engkau berbaring pada punggung sebelah kananmu dalam keadaan menghadap
kiblat dan berusahalah untuk tidak membelakanginya. Akan tetapi apabila tidurmu
engkau maksudkan hanya untuk beristirahat dan bukannya tidur sungguhan, maka
tidak mengapa/ bolehlah engkau berbaring dengan punggung sebelah kiri pada
waktu qaelulah (tidur siang sebentar untuk memulihkan tenaga), dengan maksud
agar nanti malam menjadi kuat untuk melaksanakan shalat malam.
Dan takutlah
engkau untuk tidur setelah shalat subuh karena yang demikian dapat menyebabkan
kefaqiran dan demikian pula tidur setelah waktu ashar karena dapat menyebabkan
junun/ gila. Apabila dalam tidurmu engkau melihat/ bermimpi dengan sesuatu yang
membahagiakanmu, maka pujilah Tuhanmu.dan apabila engkau bermimpi tentang
sesuatu yang menggelisahkan/menyusahkanmu, maka memohonlah perlindungan kepada Allah
serta robahlah posisi tidurmu pada sebelah punggung yang lain, dan janganlah
engkau ceritakan mimpi itu kepada seseorang, karena mimpi itu tidaklah akan
membahayakanmu. Dan apabila ada seseorang menceritakan mimpinya kepadamu, maka janganlah
engkau menta’wil mimpi itu hingga orang itu sendiri yang memintanya, atau orang
itu memberikan ijin kepadamu untuk menta’wilkan mimpi itu.
Dan apabila engkau makan atau minum maka awalilah dengan
basmaLlah diakhiri dengan alhamduliLlah. Makan dan minumlah dengan menggunakan
tangan kanan. Dan apabila dihidangkan makanan di hadapanmu maka ucapkanlah doa
“Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa wa ath’amanaa khairan minhu.” Kecuali
apabila dihidangkan susu maka ucapkanlah wazidnaa minhu. Karena sesungguhnya
tiada hidangan yang lebih baik daripada air susu.
Kitab Risalatul Muawanah
Posting Komentar