“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya
kepada Kami lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiya’: 35).
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun
kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. an-Nisa, 78).
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka
sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan
kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumuah, 8).
Aisyah r.a. bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, adakah seseorang
bisa berkumpul bersama para syuhada?” Beliau menjawab, “Ya. Orang yang
mengingat mati dua puluh kali dalam sehari semalam.”
Mengingat kematian adalah suatu benteng pertahanan yang kuat bagi setiap
orang beriman agar tidak terlena dengan tipu daya dan kemewahan dunia. Tujuan
hidup manusia di dunia pada hakikatnya adalah untuk mengumpulkan bekal
sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat, yaitu mendapatkan
sebanyak-banyaknya keridhaan Allah SWT.
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai
perhiasan bagi manusia, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang
terbaik perbuatannya.” (QS al Kahfi, 7).
Seorang yang disebut-sebut dan dipuji di hadap Rasulullah. Rasulullah SAW
lalu bertanya, “Bagaimana sahabat kalian itu mengingat mati?”
Mereka menjawab,
“Kami hampir tidak pernah mendengarnya mengingat-ingat mati.”
Beliaupun
bersabda, “Sahabat kalian tidak layak untuk dipuji.”
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW pergi ke masjid. Tiba-tiba
beliau mendapati suatu kaum sedang mengobrol dan tertawa terbahak-bahak. Rasul
menghampiri mereka dan beliau bersabda, “Ingatlah mati, karena demi Zat Yang
diriku dalam kekuasaanya-Nya, andai kalian tahu apa yang saya ketahui, niscaya
kalian sedikit tertawa dan banyak menangis.”
Anas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah
mengingat kematian, karena ia menghilangkan dosa dan membuat zuhud di dunia.”
Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba
yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan
baginya akan sakitnya kematian. “ (HR. Ad-Dailami).
Ibn as-Sammak berkata, “Saya pernah melewati kuburan. Tiba-tiba di atas
kuburan itu saya melihat tulisan: ‘Seorang kekasih itu perampas, penjaga pintu dan pengawal tak dapat
mencegah kematiannya, bagaimana kau bersenang-senang dengan dunia kelezatannya,
wahai yang diperdaya kata-kata dan syahwat, jadilah engkau, wahai orang lalai,
tenggelam dalam kekurangan, waktumu kau habiskan dalam kesenangan, kematian tak
kenal belas kasih pada orang yang tak tahu sebab kelalaiannya, tak pula pada
orang yang mengetahuinya, betapa sering kubiarkan kematian dalam kubur tempat
singgahku dari jawaban lisan yang membisu, istanamu yang kau bangun itu punya
kemuliaan, tapi kuburanmu kini hilang dalam tanah.”
Namun Allah SWT memberikan kabar gembira kepada hamba-Nya yang shaleh yang
menjadikan dunia sebagai ladang amal untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi
di surga.
Dan Allah SWT juga berfirman, “Barangsiap yang mengerjakan amal-amal saleh baik ia laki-laki maupun
perempuan sedangkan ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga
dan mereka tidak dianiyaya walau sedikitpun.” (QS an-Nisaa’, 124).
Al Sukmana

Posting Komentar