Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Menghitung Waktuku (1)

Menghitung Waktuku (1)

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiya’: 35).

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. an-Nisa, 78).

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumuah, 8).

Aisyah r.a. bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, adakah seseorang bisa berkumpul bersama para syuhada?” Beliau menjawab, “Ya. Orang yang mengingat mati dua puluh kali dalam sehari semalam.”

Mengingat kematian adalah suatu benteng pertahanan yang kuat bagi setiap orang beriman agar tidak terlena dengan tipu daya dan kemewahan dunia. Tujuan hidup manusia di dunia pada hakikatnya adalah untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat, yaitu mendapatkan sebanyak-banyaknya keridhaan Allah SWT.

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi manusia, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS al Kahfi, 7).

Seorang yang disebut-sebut dan dipuji di hadap Rasulullah. Rasulullah SAW lalu bertanya, “Bagaimana sahabat kalian itu mengingat mati?” 

Mereka menjawab, “Kami hampir tidak pernah mendengarnya mengingat-ingat mati.” 

Beliaupun bersabda, “Sahabat kalian tidak layak untuk dipuji.”

Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW pergi ke masjid. Tiba-tiba beliau mendapati suatu kaum sedang mengobrol dan tertawa terbahak-bahak. Rasul menghampiri mereka dan beliau bersabda, “Ingatlah mati, karena demi Zat Yang diriku dalam kekuasaanya-Nya, andai kalian tahu apa yang saya ketahui, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis.”

Anas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah mengingat kematian, karena ia menghilangkan dosa dan membuat zuhud di dunia.”

Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian. “ (HR. Ad-Dailami).

Ibn as-Sammak berkata, “Saya pernah melewati kuburan. Tiba-tiba di atas kuburan itu saya melihat tulisan: Seorang kekasih itu perampas, penjaga pintu dan pengawal tak dapat mencegah kematiannya, bagaimana kau bersenang-senang dengan dunia kelezatannya, wahai yang diperdaya kata-kata dan syahwat, jadilah engkau, wahai orang lalai, tenggelam dalam kekurangan, waktumu kau habiskan dalam kesenangan, kematian tak kenal belas kasih pada orang yang tak tahu sebab kelalaiannya, tak pula pada orang yang mengetahuinya, betapa sering kubiarkan kematian dalam kubur tempat singgahku dari jawaban lisan yang membisu, istanamu yang kau bangun itu punya kemuliaan, tapi kuburanmu kini hilang dalam tanah.”

Namun Allah SWT memberikan kabar gembira kepada hamba-Nya yang shaleh yang menjadikan dunia sebagai ladang amal untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi di surga.

Dan Allah SWT juga berfirman, “Barangsiap yang mengerjakan amal-amal saleh baik ia laki-laki maupun perempuan sedangkan ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiyaya walau sedikitpun.” (QS an-Nisaa’, 124).



Al Sukmana
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger