Tak terasa Yayasan Nurussalam Besito yang menaungi Lembaga Pendidikan Nurussalam dibawah Lembaga Ma’arif NU telah berumur setengah abad. Yayasan yang pada tahun 1984 mulai membangun Madrasah Aliyah Nurussalam di Jl. Raya No. 5 Besito tersebut telah menghasilkan banyak lulusan santri yang tersebar di berbagai profesi, termasuk menduduki beberapa posisi penting dalam pengabdiannya untuk agama, bangsa, dan negara, khususnya di Kabupaten Kudus.
MA Nurussalam sendiri berdiri pada tahun 1984 (1404 H) yang
pada tanggal 29 Juli 1984 (16 Syawal 1404) memilih drs. Aminuddin Mawardi
sebagai kepala seklah pertama yang kemudian dilanjutkan oleh Bapak Syakur
Abdullah di periode selanjutnya.
Oleh karena itu, MA Nurussalam sebagai ujung tombak dari
Yayasan Nurussalam pun selalu dilibatkan dalam berbagai acara termasuk
peringatan setengah abad Yayasan Nurussalam ini. Salah satu acara yang
dilaksanakan untuk memeriahkan setengah abad Nurussalam adalah pawai santri
yang dimotori oleh MA Nurussalam.
Pawai Santri yang berlangsung pada hari Ahad 17 Februari 2019 dilaksanakan di sepanjang Jl. Gebog Besito. Tidak hanya melibatkan para santri/ siswa dari Yayasan Nurussalam saja, tetapi dari Lembaga pendidikan NU lainnya di Kecamatan Gebog juga dilibatkan. Salah satunya adalah MI NU Tsamrotul Wathon yang menampilkan Marching Band.
Pawai berlangsung tertib dengan pengaalan aparat kepolisian
dan juga melibatkan Banser Kecamatan Gebog. Para peserta pawai menampilkan
berbagai busana. Ada yang berbusana khas Kudus, sementara itu para siswi MA
Nurussalam ada juga yang memakai pakaian adat Kudus lengkap dengan topi
khasnya. Ada juga santri yang menggunakan busana dari bahan Koran bekas yang
dibentuk seperti sayap. Pawai santri tersebut dinikmati oleh para penduduk di
sekitar Jalan Besito – Gebog dan menjadi tontonan menarik. Pesan yang dibawa
oleh para santri dalam pawai tersebut adalah bagaimana menghargai jasa para
pahlawan khususnya para ulama NU.
Pawai berlangsung dari pagi hingga siang hari jelang dhuhur.
Mengambil start dan finish di MA NU Nurussalam, pawai tersebut setidaknya
melibatkan ratusan santri di Kecamatan Gebog.
Menjadi Puncak Acara Peringatan Setengah Abad Nurussalam adalah Pengajian Umum. Pengajian umum yang juga dimaksudkan untuk Haul Syaikh Abdul Qadir Al Jilany tersebut akan dihadiri oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya dan Habib Ali Zainal Abidin beserta Az Zahir Pekalongan.
Acara yang akan berlangsung Senin 18 Februari 2018 mulai ba’da
Isya di Lapangan Desa Besito, Gebog ini juga akan menghadirkan KH. Abdullah Sa’ad
dan Prof. DR. Ahmad Rofiq dari MUI Jawa Tengah.
Sumber foto: Pak Misbahul Munir

Posting Komentar