Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Apa Kata Ibnu Taimiyah Tentang Fenomena Mengkafir-kafirkan (2)

Apa Kata Ibnu Taimiyah Tentang Fenomena Mengkafir-kafirkan (2)

Dalam kitab ﺍﻟﺼﻮﺍﻋﻖ Kafir itu terbagi dua yaitu: ﻣﻄﻠﻖ dan ﻣﻘﻴﺪ
1. Kafir mutlak adalah mengingkari semua apa yang diturunkan Alla (alquran) dan semua risalah dan sabda Rasulullah;
2. kafir muqayyad: yaitu mengingkari sebahagian dari syariat islam, seperti sebahagian yang wajib, sebagian yang haram, menyifati Allah dengan sesuatu, dan sebagainya.

Namun meski demikian tidak boleh sama sekali mengkafirkannya.

Dalam riwayat Anas bin Malik:

ﺛﻼﺙ ﻣﻦ ﺍﺻﻞ ﺍﻻﻳﻤﺎﻥ : ﺍﻟﻜﻒ ﻋﻤﻦ ﻗﺎﻝ ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻼ ﻧﻜﻔﺮﻩ ﺑﺬﻧﺐ، ﻭ ﻻ ﻧﺨﺮﺟﻪ ﻣﻦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺑﻌﻤﻞ، ﻭ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻣﺎﺽ ﻣﻨﺬ ﺑﻌﺜﻨﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭ ﺟﻞ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﺎﺗﻞ ﺁﺧﺮ ﺍﻣﺘﻰ ﺍﻟﺪﺟﺎﻝ .

"Kata Rasulullah: ada tiga pokok keimanan yaitu: menahan (menjamin) orang yang mengucap lailaha illallah, tidak boleh dikafirkan karena dosanya; tidak memurtadkannya karena perbuatan; berjihad sejak saya dilantik menjadi rasul sampai akhir zaman yaitu ketika dajjal datang memerangi ummatku".

Sudahkah kita sadar? Bukankah agama islam itu membawa rahmat dan membawa perbedaan? Bukankan perbedaan itu rahmat?

Renungkanlah semua pernyataan ulama diatas itu, yang kalian jadikan referensi, padahal merekalah yang amat mencekam muslim yang mengfirkan, membidahkan muslim lainnya. Begitu banyak ayat yang telah kalian selewengkang ﻳﺤﺮﻓﻮﻥ ﺍﻟﻜﻠﻢ ﻋﻦ ﻣﻮﺍﺿﻌﻪ hanya karena caramu menakwilkan secara batil berdasarkan hawa nafsumu. Betapa banyak hadis yang kamu selewengkan, mengatakan sesuatu atas nama rasulullah padahal hanya berdasarkan anggapan-anggapan batilmu.

Terimalah kenyataan Bahwa memang kita diciptakan plural, sehingga perbedaan adalah dinamika bukan pertikaian, sebagaimana halnya perbedaan jenis kelamin, suku dan bangsa, hagalah persatuan ummat, jangan memecah belah mereka. Renungkan fluralitas. (QS. Al hujurat: 13)

Betapa banyak ulama, sahabat, salaf yang telah kamu kafirkan, kamu bid'ahkan, kamu fasikkan, kamu campakkan hanya untuk mengikuti hawan nafsumu, ingatlah firman Allah :

ﻭ ﻣﻦ ﺍﺿﻞ ﻣﻤﻦ ﺍﺗﺒﻊ ﻫﻮﺍﻩ ﺑﻐﻴﺮ ﻫﺪﻯ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ

"Siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang mengikuti hawa nafsunya...?

Kita sama-sama muslim, kita sama-sama ahlul qiblah. Bertobatlah kalian kepada Allah, kembalilah kepada jalan yang benar dan berhentilah menyesatkan ummat.

Dan ingatlah kata nabi:

ﺍﺻﺤﺎﺑﻰ ﻛﺎﻟﻨﺠﻮﻡ ﺍﻳﻬﻢ ﺍﻗﺘﺪﻳﺘﻢ ﺍﻫﺘﺪﻳﺘﻢ

"Semua sahabatku bagaikan bintang-bintang di langit, siapa saja diantara mereka kamu jadikan penerang maka kamu dalam hidaya Allah"

Terus apa kata dunia? Dunia Islam tentu ingin aman dan terjaga keislamannya sampai ajal menjemput, maka berhati-hatilah dari mereka!



Tulisan ini disadur dari buku ﺍﻫﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﻪ oleh Abdul Waris Ahmad
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger