Sosialisasi di MAN 2 Kudus (doc Bawaslu Kudus) |
Seiring
dengan berjalannya tahun politik, banyak kita temukan baik di dunia nyata
maupun di dunia maya kampanye-kampanye hitam yang ditujukan ke calon tertentu
yang mengakibatkan kegaduhan. Hal ini berpotensi mengakibatkan perpecahan
diantara anak bangsa. Oleh karena itu, berbagai pihak terus meyuarakan pemilu
damai disamping berusaha untuk mensosialisasikan pemilu kepada masyarakat umum.
Pemilu
tahun 2019 di Indonesia ini akan dibanjiri oleh pemilih pemula yang sering
disebut pemilih millennial. Oleh karena itu para pemilih pemula yang kebanyakan
adalah berstatus sebagai pelajar ini menjadi sasaran sosialisasi pemilu damai
bagi lembaga-lembaga yang berwenang melakukan sosialisasi. Salah satunya adalah
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kudus.
Bawaslu
Kudus sangat intens melakukan sosialisasi Pemilu Damai ini. “Bawaslu Kudus
mengajak pemilih pemula untuk menjadi pengawas partisipatif dalam bersama
menolak Politik Uang, Politisasi Sara, Hoaks, dan Ujaran Kebencian",
demikian ungkap Komisioner Bawaslu Kudus, Bahrudin, melalui akun Facebook resmi
Bawaslu Kudus. Oleh karena itulah Bawaslu Kudus mengadakan kegiatan Goes to
School.
Beberapa
Madrasah Aliyah juga telah disambangi oleh Bawaslu Kudus untuk
mensosialisasikan pemilu damai yang bebas politik uang, politik SARA, hoax, dan
ujaran kebencian tersebut. Diantara Madrasah Aliyah yang menjadi tempat
sosialisasi tersebut adalah MA NU TBS Kudus, MA NU Mu’allimat Kudus,MA NU
Banat, MA NU Miftahul Falah, MA Muhammadiyyah Kudus, MA Nurussalam, MAN 1
Kudus, dan MAN 2 Kudus.
Agenda
tersebut diunggah videonya pada facebook Bawaslu Kudus. Dalam video tersebut
terlihat antusiasme para calon pemilih pemula dari siswa siswi Madrasah Aliyah.
Hal tersebut terlihat dari aktifnya para peserta bertanya kepada penyuluh yang
hadir.
Sumber informasi dan foto: Bawaslu Kudus
Posting Komentar