Ketika sujud, kening,
hidung, dan kedua telapak tangan menyentuh tanah, serta tubuh relatif tidak
bergerak. Dalam kondisi seperti ini darah dipengaruh dua kekuatan, yaitu
jantung yang memompa darah, serta gravitasi bumi. Suplai darah ke kepala
bertambah yang berfungsi membersihkan sisi pembakaran sehingga otak tercuci dan
segar kembali dan ini (sujud) diulang dua kali, itu artinya otak dicuci
berulang-ulang sehingga menyegarkan kembali daya pikir.
Jika sujud
berlangsung lama, maka otot lengan maupun leher tidak akan cepat mengalami
tekanan atau kelelahan. Dan energi yang dikerahkan otot di sekitar perut dan
punggung semakin bertambah untuk menjaga kelurusan punggung.
Bagi seorang wanita
ketika sujud tidak usah merenggangkan tangan sebagaima- na pria. Hal ini utuk
melegakan pundak atau menghindarkan kebungkukan tulang pundak. Sementara
laki-laki dengan merenggangkan tangannya ketika sujud dapat memperlebar pundak
dan memperkokohkannya.
8. Duduk
diantar Dua Sujud
Posisi ini adalah
puncak latihan bagi tulang yang melengkung di telapak kaki. Saat duduk,
seseorang tertumpu pada perut, jari telapak kaki dan duduk diatas dua tumit.
Hal ini baik untuk menjaga lengkungan tulang telapak kaki agar tidak runtuhdan
tidak menjadi kaki rata.
9. Duduk
Istirahat
Duduk sebentar
sebelum bangkit berdiri ini merupakan persiapan tubuh dalam menghadapi gerak
reflek darah. Darah bergerak kembali dari kepala kejantung, seraya membawa
sisa-sisa pembakaran dan menekan ke bawah. Inilah yang disebut dengan pencucian
otak yang dapat mengembalikan kesegaran dan vitalitasnya, dapat menyembuhkan
pusing kepala yang disebabkan karena kurangnya oksigen di otak, memperjelas
daya pandang mata, dan mengurangi tekanan pada saluran-saluran darah yang ada
di jaringan otak akibat banyaknya aliran darak ke kepala.
10. Duduk Tasyahud
Ketika seseorang
duduk di atas telapak kali kiri (tasyahud awal), maka tulang pinggul akan
miring dan rongga pangkal paha semakin lebar, sementara itu menegakkan kaki
kanan seraya jari kaki menghadap kiblat, dapat membantu menguatkan urat-urat
kaki kanan sekaligus menjaga lengkungannya. Dengan adanya otot-otot bagian
belakang paha menekan kuat ke otot cembung tungkai (betis). Begitu juga
sebaliknya. Tekanan-tekanan semacam ini dapat mengosongkan pembuluh-pembuluh
darah di kaki sehingga melindunginya dari varises di dua tungkai.
Dengan duduk dan
memasukkan kaki kiri dan tetap menegakkan kaki kanan serta duduk di atas tanah
(tasyahud akhir) Hal ini dapat mengurangi efek negatif yang muncul akibat
tekanan yang terlalu lama atas pembuluh darah pada tungkai. Dan juga posisi ini
menyebabkan tekanan pada tulang pinggul sehigga cenderung miring ke arah kiri.
11. Salam
Memalingkan kepala
sehingga terlihat putihnya pipi, berarti memalingkan wajah secara maksimal
sehingga menambah kelenturan urat leher. Ketika seseorang memalingkan wajah ke
arah kanan, maka urat sebelah kiri mengencang, dan urat leher sebelah kanan
menguat akibat berkontraksi, begitu juga sebaliknya ketika menoleh kearah kiri.Sebenarnya
masih banyak keistimewaan-keistimewaan dalam gerakan shalat, baik itu yang
sudah kita ketahuai ataupun yang belum. Dan lagi akhir–akhir ini juga banyak
sekali buku yang mengupas keistimewaan shalat. Ada yang khusus membicarakan
shalat subuh, shalat dhuha, shalat tahajjud dan masih banyak ini. Tidak lain
ini adalah sebagai salah satu bukti nyata bahwa Islam adalah agama yang benar,
agama yang sesuai dengan ilmu pengetahuan.
Untuk dijadikan
sebagi perhatian, berikut saya nukilkan sebuah hadits:
“Dalam shalat,
bisa terjadi tujuh hal yang (sebenarnya) bersumber dari syaitan, yaitu keluar
darah dari hidung (mimisan), mengantuk, ragu-ragu (was-was), menguap,
garuk-garuk, bergoyang –goyang, atau memain-mainkan sesuatu” (al-Hadits)
Diambil dari Buku “The Power of Shalat”
Posting Komentar