Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Rahasia Dibalik Gerakan-Gerakan Sholat (2)

Rahasia Dibalik Gerakan-Gerakan Sholat (2)

7. Sujud

Ketika sujud, kening, hidung, dan kedua telapak tangan menyentuh tanah, serta tubuh relatif tidak bergerak. Dalam kondisi seperti ini darah dipengaruh dua kekuatan, yaitu jantung yang memompa darah, serta gravitasi bumi. Suplai darah ke kepala bertambah yang berfungsi membersihkan sisi pembakaran sehingga otak tercuci dan segar kembali dan ini (sujud) diulang dua kali, itu artinya otak dicuci berulang-ulang sehingga menyegarkan kembali daya pikir.

Jika sujud berlangsung lama, maka otot lengan maupun leher tidak akan cepat mengalami tekanan atau kelelahan. Dan energi yang dikerahkan otot di sekitar perut dan punggung semakin bertambah untuk menjaga kelurusan punggung.

Bagi seorang wanita ketika sujud tidak usah merenggangkan tangan sebagaima- na pria. Hal ini utuk melegakan pundak atau menghindarkan kebungkukan  tulang pundak. Sementara laki-laki dengan merenggangkan tangannya ketika sujud dapat memperlebar pundak dan memperkokohkannya.

8. Duduk diantar Dua Sujud

Posisi ini adalah puncak latihan bagi tulang yang melengkung di telapak kaki. Saat duduk, seseorang tertumpu pada perut, jari telapak kaki dan duduk diatas dua tumit. Hal ini baik untuk menjaga lengkungan tulang telapak kaki agar tidak runtuhdan tidak menjadi kaki rata.

9. Duduk Istirahat

Duduk sebentar sebelum bangkit berdiri ini merupakan persiapan tubuh dalam menghadapi gerak reflek darah. Darah bergerak kembali dari kepala kejantung, seraya membawa sisa-sisa pembakaran dan menekan ke bawah. Inilah yang disebut dengan pencucian otak yang dapat mengembalikan kesegaran dan vitalitasnya, dapat menyembuhkan pusing kepala yang disebabkan karena kurangnya oksigen di otak, memperjelas daya pandang mata, dan mengurangi tekanan pada saluran-saluran darah yang ada di jaringan otak akibat banyaknya aliran darak ke kepala.

10. Duduk Tasyahud

Ketika seseorang duduk di atas telapak kali kiri (tasyahud awal), maka tulang pinggul akan miring dan rongga pangkal paha semakin lebar, sementara itu menegakkan kaki kanan seraya jari kaki menghadap kiblat, dapat membantu menguatkan urat-urat kaki kanan sekaligus menjaga lengkungannya. Dengan adanya otot-otot bagian belakang paha menekan kuat ke otot cembung  tungkai (betis). Begitu juga sebaliknya. Tekanan-tekanan semacam ini dapat mengosongkan pembuluh-pembuluh darah di kaki sehingga melindunginya dari varises di dua tungkai.

Dengan duduk dan memasukkan kaki kiri dan tetap menegakkan kaki kanan serta duduk di atas tanah (tasyahud akhir) Hal ini dapat mengurangi efek negatif yang muncul akibat tekanan yang terlalu lama atas pembuluh darah pada tungkai. Dan juga posisi ini menyebabkan tekanan pada tulang pinggul sehigga cenderung miring ke arah kiri.

11. Salam

Memalingkan kepala sehingga terlihat putihnya pipi, berarti memalingkan wajah secara maksimal sehingga menambah kelenturan urat leher. Ketika seseorang memalingkan wajah ke arah kanan, maka urat sebelah kiri mengencang, dan urat leher sebelah kanan menguat akibat berkontraksi, begitu juga sebaliknya ketika menoleh kearah kiri.Sebenarnya masih banyak keistimewaan-keistimewaan dalam gerakan shalat, baik itu yang sudah kita ketahuai ataupun yang belum. Dan lagi akhir–akhir ini juga banyak sekali buku yang mengupas keistimewaan shalat. Ada yang khusus membicarakan shalat subuh, shalat dhuha, shalat tahajjud dan masih banyak ini. Tidak lain ini adalah sebagai salah satu bukti nyata bahwa Islam adalah agama yang benar, agama yang sesuai dengan ilmu pengetahuan.

Untuk dijadikan sebagi perhatian, berikut saya nukilkan sebuah hadits:
Dalam shalat, bisa terjadi tujuh hal yang (sebenarnya) bersumber dari syaitan, yaitu keluar darah dari hidung (mimisan), mengantuk, ragu-ragu (was-was), menguap, garuk-garuk, bergoyang –goyang, atau memain-mainkan sesuatu” (al-Hadits)



Diambil dari Buku “The Power of Shalat” 
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger