Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Sya'ban: Bulan Diserahkannya Amal Manusia

Sya'ban: Bulan Diserahkannya Amal Manusia

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh An Nasai dan ahmad bin Hambal dalam Musnadnya, usamah bin Zeid RA bertanya kepada Rasulullah SAW kenapa beliau banyak berpuasa di bulan sya’ban daripada bulan lainnya, Rasulullah menjawab,“ Itu (sya’ban) adalah bulan dimana banyak orang lalai di dalamnya, yakni antara rajab dan ramadhan, bulan ini adalah bulan dimana amal-amal disodorkan (diserahkan) kepada Allah Pencipta sekalian alam, maka aku suka agar diangkat amalku dalam keadaan berpuasa “.

Hadits ini pula yang menjadikan bulan sya’ban memiliki keistimewaan tersendiri, yaitu bulan dimana amal-amal setiap hamba diangkat dan dihadapkan kepada Allah SWT.

Dan ternyata penyodoran amal ini tidak hanya pada bulan sya’ban saja. Hanya saja di bulan sya’ban ini dikatakan sebagai penyodoran amal tahunan. Padahal ada pula penyodoran amal mingguan dan harian. Sebagaimana diriwayatkan oleh al Imam al Bukhori dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,“ Saling silih berganti kepada kalian malaikat di waktu malam dan malaikat di waktu siang, dan mereka berkumpul pada sholat subuh dan sholat ashar, kemudian malaikat yang bermalam bersama kalian naik (ke langit), lalu Allah bertanya kepada mereka, ”Bagaimana kalian meninggalkan hamba-hambaku?” (padahal Dia lebih mengetahui), malaikat menjawab, ”kami tinggalkan mereka dalam keadaan sholat dan kami datang kepada mereka dalam keadaan sholat”.


Ini adalah penyodoran amal harian, setiap waktu subuh dan ashar. Adapun penyodoran amal dalam sepekan (sejum’at), yaitu setiap hari senin dan kamis, seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dan Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,“ Amal-amal disodorkan kepada Allah SWT setiap hari kamis dan senin “


Dalam riwayat at Tirmidzi yang lain Nabi SAW bersabda, “Amal-amal disodorkan kepada Allah SWT setiap hari senin dan kamis, maka aku ingin agar amalku diangkat dalam keadaan berpuasa“.


Untuk menunjukkan kemulyaan bulan ini pula, sya’ban dinamakan syahrul quran (bulan al quran). Memang setiap saat kita sangat dianjurkan membaca al quran, lebih-lebih di waktu yang mulya seperti ramadhan dan sya’ban dan di tempat yang terhormat seperti Makkah al Mukarromah, Raudhoh As Sarifah dan lainnya.

Adalah al Imam ‘Amr bin Qais al Malai jika tiba bulan sya’ban beliau menutup tempat ibadahnya dan menghabiskan waktu disana dengan membaca al quran. Maka dikatakan oleh al Imam as Syeikh Ahmad bin Hijazi bahwa salafussholeh senantiasa menghabiskan waktu pada bulan sya’ban ini dengan membaca al quran, maka ikutilah langkah mereka dan berjalanlah di belakang mereka.



Dinukil dari kitab Maadza fii sya’ban dan Dzikraayat wa munaasabaat, keduanya karya Al Imam al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky Rahimahullah.
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger