Jangan coba mengajarkan makna tawakal kepada para pemulung,
tukang batu, penggali tanah dan pekerja keras lainnya, sebab setiap saat mereka
telah membanting tulang, mengais rezeki dengan keringat, panas dan airmata.
Panas matahari sama sekali tak membuatnya terbakar. Bahkan mereka tak paham
dengan suhu udara telah mencapai 37 °c. Teriknya hanya mampu menimbulkan
keringat, tapi tak mengeringkan hatinya untuk berusaha. Bau busuk, serbuan
lalat, kecoak, tikus dan segala macam bakteri jahat tak membuatnya gentar.
Mereka memahami peran hidup yang sedang dijalaninya. Mereka
hanya berusaha keras mencari rezeki, selebihnya urusan Allah jalan penerimaan
rezekinya. Hal yang perlu mereka ketahui hanya rujukan dasar syariat dan makna hakikat
yang telah mereka capai dan yang belum mereka jalankan, tujuannya agar mereka
mampu berjalan pada jalan Ilahi yang lebih indah.
Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, seandainya kalian
bertawakal kepada Allah dengan sebenarnya, niscaya kalian diberi rezeki
sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan
lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu
Majah, Ibn Mubarak, dan Hakim)
Sungguh, mereka yang telah meniti jalan usaha dengan pahit
getir kehidupan telah dipastikan jalan rezekinya oleh Allah. Semoga Allah
mempermudah jalan kesejahteraan dan kebahagiaan, dipanjangkan umur, diberi
kesehatan dan pendidikan yang baik serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Kepada sebagian dari kita yang masih dalam penderitaan,
kesedihan dan kesulitan yang sama, namun dalam masalah yang berbeda, semoga
Allah memberi kemudahan jalan rezeki. Mari berkaca kepada saudara kita para
pemulung sampah ini.
Imam Hasan Al-Bashri salah seorang pemuka di kalangan
tabi’in selalu menganjurkan banyak istighfar kepada siapa saja yang datang
kepadanya ketika mengadu tentang gagal panen, sulit rezeki, sulit mendapatkan
keturunan, dan sawah ladang yang tidak produktif. (Tafsir Qurthubi). Sang Imam
mendasarkan nasihatnya pada ayat dan hadis. Allah SWT berfirman, 'Mohonlah
ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, Niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di
dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Mari meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan ajaran
hidup yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan Al-Quran sebagai obat penawar
duka. Allah SWT berfiman, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
Ust. Halim Ambiya
Posting Komentar