Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Semangat Ramadhan dan Idul Fitri Bagun Masyarakat Yang Damai (2)

Semangat Ramadhan dan Idul Fitri Bagun Masyarakat Yang Damai (2)

Nampaknya, di tengah suasana bahagia di hari Idul Fitri ini, kita tidak boleh lupa terhadap saudara, tetangga, dan anak-anak bangsa yang kurang beruntung. Kita juga tidak boleh melupakan  sejumlah masalah nasional yang menimpa negeri tercinta ini dalam beberapa tahun terakhir, seperti: gempa bumi, banjir bandang, bencana anak-anak yang terkena polio, gizi buruk, busung lapar, demam berdarah, flu burung, dan flu Babi.

Dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang menghadapi krisis multidimensi ini, semua pihak harus memiliki ”sense of crisis’ bahwa kemiskinan dan keterbelakangan telah menghimpit hampir separuh warga bangsa kita. Bukan masyarakat kelas bawah saja yang menderita, bahkan lapisan masyarakat menengahpun telah terkena dampaknya. Kemiskinan yang melanda masyarakat Indonesia merupakan ujian Allah SWT agar kita bersama pemerintah dan para pemimpin berupaya maksimal mengentaskan kemiskinan sesuai kemampuan kita. Satukan kekuatan dan potensi umat untuk membangun bangsa dari lilitan kemiskinan.

Selama bulan Ramadhan, kita digembleng untuk  kembali kepada Al-Qur’an, “Tadarrus Al-Qur’an”. Saya yakin, diantara  bapak dan ibu yang hadir di sini, ada yang bisa hatam 1, 2, atau bahkan 5 kali. Pertanyaannya kemudian, apakah kondisi yang sama bisa kita jalankan di bulan lain   di luar Ramadhan? Bagaimana dengan kualitas bacaan dan pemahaman kita terhadap Al-Qur’an? Bukankah  setelah bulan Ramadhan berlalu meninggalkan kita, seringkali  al-Qur’an hanya dijadikan pajangan, dibiarkan kumal berdebu, dan tidak pernah disentuh lagi? 

Akibatnya, banyak umat Islam yang tidak bisa memahami  Al-Qur’an, dan kemudian  al-Qur’an sebagai hukum Allah itu tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sungguh, ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Wajar, akibat kelakuan umat Islam seperti itu,  Allah SWT kemudian menurunkan musibah dan azab di negara kita, karena berani melecehkan Al-Qur’an. Allah berfirman

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى(124)قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا(125)قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ ءَايَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى

Selama bulan Ramadhan, kita biasa melakukan Qiyamu Ramadhan, mulai Sholat Tarawih/Witir/I’tikaf) dan lain-lain.   Pertanyaannya kemudian, apakah kita bisa menjaga kualitas dan kuantitas sholat kita di bulan-bulan lain seperti halnya di bulan Ramadhan? 

Bukankah kita sudah sholat, umat Islam Indonesia juga sudah sholat, tetapi mengapa    di mana-mana terjadi mungkarat dan fakhsyak, seakan-seakan sholat yang kita lakukan itu tidak ada auranya? Bukankah para koruptor itu sudah sholat, para pembunuh itu juga sudah sholat, bahkan orang-orang yang meledakkan bom itu juga sudah sholat? Tetapi, mengapa sholat yang mereka lakukan itu tidak bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana dinyatakan dalam surat al-‘Ankabut

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

Yang meleset itu  janji Allah, atau yang tidak beres sholat kita? Menyatakan janji Allah itu meleset, merupakan pernyataan yang kurang ajar. Mengapa?

إن الله لايخلف الميعاد
Allah tidak pernah mengingkari janji-janjinya.

Untuk itu, kita harus mawasdiri,  jangan–jangan, sholat yang kita lakukan itu tidak memancing datangnya ridha Allah,  sebagaimana kita pinta dalam do’a kita setelah sholat witir:

اللهم إنا نسئلك رضاك والجنة........

Tetapi justru menyebabkan turunnnya ويل الله..  sebagaimana dinyatakan Allah dalam  surat al-Ma’un! Ingat, gemblengen Ramadhan mestinya mendorong kita untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas sholat kita. Agar kita makin sholeh dan toleran.



Dr. H. Fuad Thohari, M.A, Alumnus Pesantren  Al-Falah Ploso  di Kediri, dosen tetap Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger