Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Sedekah Harta Untuk Korban Bencana dan Hukum Menghubungkan Suatu Ayat Dengan Musibah

Sedekah Harta Untuk Korban Bencana dan Hukum Menghubungkan Suatu Ayat Dengan Musibah

Bagaimana jika kita memiliki harta untuk membeli sesuatu semisal mobil, kemudian di sisi lain saudara-saudara kita tertimpa musibah?

Ketika kita dihadapkan pada dua perkara, maka kita harus menilai dan mendahulukan yang lebih penting dan lebih bermanfaat. Oleh karena itu, apabila pembelian mobil masih bisa ditunda, maka akan lebih baik disalurkan untuk kaum dhu’afa’ dari muslimin. Bahkan jika sudah menjadi suatu kewajiban (ta’ayyana ‘alaihi) seperti tidak ada lagi yang bisa membantu kecuali dia, maka haram membeli mobil.

Diceritakan bahwa, Abdullah bin Mubarak ketika akan melaksanakan haji, di perjalanan menemui seorang wanita yang sedang mencabuti bulu bangkai ayam, maka Abdullah bin Mubarak menegurnya dan memberitahukan bahwa memakan bangkai itu haram. 

Perempuan itu menjawab : “berangakatlah kamu haji !. karena bagimu bangkai ini haram namun bagiku halal”. 

Abdullah bin Mubarakpun bertanya : “mengapa demikian?”. 

Jawabnya : “karena aku dalam keadaan mudhthar (terpaksa) dirumahku ada beberapa anak yatim sedang kelaparan, maka halal bagiku memakannya”. 

Abdullah bin Mubarak mulai curiga dengan ilmu agama perempuan tersebut. Beliaupun akhirnya bertanya : “siapa anda?” . 

Maka ia menyabut nama orang tua kakek dan seterusnya, ternyata ia seorang wanita keturunan Rasulullah SAW. Akhirnya Abdullah bin Mubarak menyatakan : “bagaimana aku akan melaksanakan haji dan berziarah kepada Nabi sedangkan aku membiarkan cucu-Nya dalam keadaan menderita seperti ini”. 

Kemudian ia memberikan segala yang ia miliki termasuk perbekalan hajinya kepada perempuan tersebut. Maka batallah keberangkatannya untuk haji. Ketika orang-orang yang berhaji pulang, Abdullah bin Mubarak datang kepada mereka untuk memberikan tahni’ah dengan mengucapkan : “Hajjan Mabrur (mudah-mudahan hajinya mabrur), sa’yan masykur (mudah-mudahan sa’inya dibalas kebaikan oleh Allah)”. 

Mereka pun mengatakan: “kamu juga wahai Abdullah bin Mubarak, mudah-mudahan hajimu mabrur”. 

Abdullah bin Mubarak menjawab: “ tahun ini aku tidak jadi haji”. 

Sebagian dari mereka mengatakan: “kamu haji, aku melihatmu ketika thawaf”. Ada juga yang mengatakan : “ya, akupun menyaksikanmu ketika sa’i, bahkan aku bersama kamu ketika wuquf di Arafah”. 

Kejadian ini membuat Abdullah bin Mubarok terheran hingga ketika tertidur, beliau bermimpi bertemu Rasulullah seraya berkata “ya Abdullah bin Mubarak, kamu telah memperhatikan cucuku hingga kau batalkan hajimu, maka Allah mengutus malaikat yang menyerupaimu untuk menghajikanmu setiap tahunnya hingga hari kiamat”.

Kisah ini menjadi satu gambaran betapa pentingnya bagi kita untuk memperhatikan amalan yang paling afdhal, paling baik dan paling besar pahalanya.

Apakah Dibenarkan menghubungkan ayat-ayat Al qur’an dengan musibah yang terjadi, seperti waktu gempa di padang dengan nomor surat dan ayat dalam Alquran

Mentafsiri Al-Qur’an tidak bisa dilakukan oleh semua orang, akan tetapi harus dilakukan oleh orang-orang khusus yang ilmunya telah mumpuni. Oleh karena itu tidaklah benar mentafsiri Al-Qur’an dengan rekaan saja. Nabi SAW bersabda :

مَنْ فَسَّرَ الْقُرْآنَ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّار

“ barang siapa mentafsiri Al-Qur’an dengan akal pikirannya, berarti dia telah menyiapkan tempat siksaannya di neraka”

Kita harus melihat tafsir dari pakar-pakar tafsir yang mereka ambil dari riwayat hadits Rasulullah atau sahabat dalam kaitan ayat-ayat tersebut. Yang demikian lebih tepat daripada mereka-reka. Oleh karena itu, saya kurang setuju, karena Al-Qur’an kitab Allah tidaklah diturunkan untuk main-main apalagi sekedar untuk hitung-menghitung.



Habib Taufiq Assegaf
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger