Alat musik rebana merupakan salah satu cara penyebaran syi’ar islam melalui kesenian dan kebudayaan. Di Kudus sendiri, Rebana telah populer di kalangan anak-anak muda dan telah mengambil hati mereka. Melalui lantunan qasidah sholawat dan iringan rebana, anak-anak muda yang dahulu awam dengan kesenian islam, akhir-akhir ini menjadi respek terhadap kesenian islam itu sendiri.
Anak-anak muda yang
biasanya menghabiskan waktu untuk nongkrong-nongkrong itu pun jadi mau
mendatangi majelis-majelis taklim secara berbondong-bondong karena
ketertarikannya akan qasidah sholawat yang diiringi rebana dalam acara itu
Lomba Rebana kali ini
diselenggarakan oleh Grup Sholawat Syauqol Musthofa bersama PR IPNU IPPNU Lau untuk
memperingati HUT RI ke 74. Calon peserta merupakan grup rebana di wilayah Kudus.
Pendaftaran dibuka hingga
tanggal 23 Agustus 2019 sekaligus merupakan jadwal technical meeting yang
bertempat di Balai Desa Lau. Peserta dibatasi satu gruopnya terdiri dari 15
personel putra atau putri dan boleh campuran. Peserta festival Rebana nantinya
akan menampilkan dua lagu qasidah sholawat. Akan ada satu lagu wajib yang
harus didendangkan yaitu Sholawat Nahdliyyah sedangkan satu lagu yang lain
merupakan lagu pilihan peserta sendiri.
Uniknya, dalam lomba kai
ini para peserat diwajibkan membawakan jingle dengan kata kunci “Syauqul
Musthofa” dan “PR IPNU IPPNU Lau”. Peralatan rebana yang digunakan harus murni
habsy atau banjari dan tidak boleh menggunakan rebana elektronik.
Peserta terbaik akan
mendapatkan penghargaan berupa trophy, piagam, dan uang pembinanan. Gelaran
yang akan berlangsung pada hari Ahad tanggal 25 Agustus di Balai Desa Lau, Dawe ini
diberi tajuk Festiva Sholawat Kebangsaan.
Posting Komentar