Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Jangan Remehkan Wanita

Jangan Remehkan Wanita

Dzihar adalah bentuk perkataan suami kepada istri: "Punggungmu seperti punggung ibuku". Dengan perkataan ini seorang suami berarti telah menceraikan istrinya, dalam hukum yang berlaku di masa Jahiliah.

Di masa Islam, orang yang pertama kali mengatakan dzihar kepada istrinya adalah Aus bin Shamit kepada istrinya, Khaulah binti Tsa'labah. Namun Khaulah tidak terima dan mengadu kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan langsung dijawab oleh Allah dengan Wahyu. Jika sampai terjadi maka suami wajib menebus kafarat.

Khaulah berkata:

ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺃﻛﻞ ﺷَﺒَﺎﺑِﻲ ﻭَﻧَﺜَﺮﺕ ﻟَﻪُ ﺑَﻄْﻨﻲ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫا ﻛﺒﺮ ﺳﻨﻲ ﻭَاﻧْﻘﻄﻊ ﻭَﻟَﺪﻱ ﻇَﺎﻫﺮ ﻣﻨﻲ اﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺷْﻜُﻮ ﺇِﻟَﻴْﻚ

"Wahai Rasulullah, usia mudaku sudah termakan waktu, perutku sudah melahirkan banyak anak untuk Aus bin Shamit, aku pun sudah tua dan tidak bisa beranak lagi. Sementara suamiku telah men-dzihar ku. Ya Allah, aku mengadu kepada Mu"

ﻓَﻤَﺎ ﺑَﺮﺣﺖ ﺣَﺘَّﻰ ﻧﺰﻝ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞ ﺑﻬﺆﻻء اﻵْﻳَﺎﺕ {ﻗﺪ ﺳﻤﻊ اﻟﻠﻪ ﻗَﻮﻝ اﻟَّﺘِﻲ ﺗُﺠَﺎﺩِﻟﻚ ﻓِﻲ ﺯَﻭﺟﻬَﺎ} ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻭْﺱ ﺑﻦ اﻟﺼَّﺎﻣِﺖ

Tidak lama kemudian Jibril datang membawa Wahyu:

(Al-Mujādilah: 1) "Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." Suami itu adalah Aus bin Shamit (HR Ibnu Majah)

Ternyata Sayidina Umar tidak bisa bersikap seperti biasanya terhadap wanita-wanita di masanya ketika berjumpa dengan Khaulah:

ﺑَﻴْﻨَﻤَﺎ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ اﻟْﺨﻄﺎﺏ ﻳﺴﻴﺮ ﻋﻠﻰ ﺣِﻤَﺎﺭﻩ ﻟَﻘﻴﺘﻪ اﻣْﺮَﺃَﺓ ﻓَﻘَﺎﻟَﺖ: ﻗﻒ ﻳَﺎ ﻋﻤﺮ ﻓَﻮﻗﻒ ﻓﺄﻏﻠﻈﺖ ﻟَﻪُ اﻟﻘَﻮْﻝ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭﺟﻞ: ﻳَﺎ ﺃَﻣِﻴﺮ اﻟْﻤُﺆﻣﻨِﻴﻦَ ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖ ﻛَﺎﻟْﻴَﻮْﻡِ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻭَﻣَﺎ ﻳَﻤْﻨﻌﻨِﻲ ﺃَﻥ ﺃﺳﺘﻤﻊ ﺇِﻟَﻴْﻬَﺎ ﻭَﻫِﻲ اﻟَّﺘِﻲ اﺳْﺘﻤﻊ اﻟﻠﻪ ﻟَﻬَﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﻧﺰﻝ {ﻗﺪ ﺳﻤﻊ اﻟﻠﻪ ﻗَﻮﻝ اﻟَّﺘِﻲ ﺗُﺠَﺎﺩِﻟﻚ ﻓِﻲ ﺯَﻭﺟﻬَﺎ}

"Ketika Umar berkendara di atas keledai berjumpa dengan wanita, ia berkata: "Berhenti, Umar!". Umarpun berhenti. Wanita itu berkata kasar kepadanya. 

Ada orang yang bertanya; "Wahai Amirul Mukminin, aku tidak pernah melihatmu seperti hari ini". 

Umar menjawab: "Bagaimana aku tidak mendengarnya sebab Allah saja mendengar pengaduan wanita tersebut (Khaulah) hingga turun Surat Mujadilah" (At-Tarikh Lil Bukhari)



Ust. Ma’ruf Khozin
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger