Dzihar
adalah bentuk perkataan suami kepada istri: "Punggungmu seperti punggung
ibuku". Dengan perkataan ini seorang suami berarti telah menceraikan
istrinya, dalam hukum yang berlaku di masa Jahiliah.
Di masa Islam, orang yang pertama kali mengatakan dzihar kepada
istrinya adalah Aus bin Shamit kepada istrinya, Khaulah binti Tsa'labah. Namun
Khaulah tidak terima dan mengadu kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam
dan langsung dijawab oleh Allah dengan Wahyu. Jika sampai terjadi maka suami
wajib menebus kafarat.
Khaulah berkata:
ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺃﻛﻞ ﺷَﺒَﺎﺑِﻲ ﻭَﻧَﺜَﺮﺕ ﻟَﻪُ ﺑَﻄْﻨﻲ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫا
ﻛﺒﺮ ﺳﻨﻲ ﻭَاﻧْﻘﻄﻊ ﻭَﻟَﺪﻱ ﻇَﺎﻫﺮ ﻣﻨﻲ اﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺷْﻜُﻮ ﺇِﻟَﻴْﻚ
"Wahai Rasulullah, usia mudaku sudah termakan waktu,
perutku sudah melahirkan banyak anak untuk Aus bin Shamit, aku pun sudah tua
dan tidak bisa beranak lagi. Sementara suamiku telah men-dzihar ku. Ya Allah,
aku mengadu kepada Mu"
ﻓَﻤَﺎ ﺑَﺮﺣﺖ ﺣَﺘَّﻰ ﻧﺰﻝ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞ ﺑﻬﺆﻻء اﻵْﻳَﺎﺕ {ﻗﺪ ﺳﻤﻊ اﻟﻠﻪ ﻗَﻮﻝ
اﻟَّﺘِﻲ ﺗُﺠَﺎﺩِﻟﻚ ﻓِﻲ ﺯَﻭﺟﻬَﺎ} ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻭْﺱ ﺑﻦ اﻟﺼَّﺎﻣِﺖ
Tidak lama kemudian Jibril datang membawa Wahyu:
(Al-Mujādilah: 1) "Sesungguhnya Allah telah mendengar
perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan
mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu
berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." Suami itu
adalah Aus bin Shamit (HR Ibnu Majah)
Ternyata Sayidina Umar tidak bisa bersikap seperti biasanya
terhadap wanita-wanita di masanya ketika berjumpa dengan Khaulah:
ﺑَﻴْﻨَﻤَﺎ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ اﻟْﺨﻄﺎﺏ ﻳﺴﻴﺮ ﻋﻠﻰ ﺣِﻤَﺎﺭﻩ ﻟَﻘﻴﺘﻪ اﻣْﺮَﺃَﺓ
ﻓَﻘَﺎﻟَﺖ: ﻗﻒ ﻳَﺎ ﻋﻤﺮ ﻓَﻮﻗﻒ ﻓﺄﻏﻠﻈﺖ ﻟَﻪُ اﻟﻘَﻮْﻝ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭﺟﻞ: ﻳَﺎ ﺃَﻣِﻴﺮ
اﻟْﻤُﺆﻣﻨِﻴﻦَ ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖ ﻛَﺎﻟْﻴَﻮْﻡِ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻭَﻣَﺎ ﻳَﻤْﻨﻌﻨِﻲ ﺃَﻥ ﺃﺳﺘﻤﻊ
ﺇِﻟَﻴْﻬَﺎ ﻭَﻫِﻲ اﻟَّﺘِﻲ اﺳْﺘﻤﻊ اﻟﻠﻪ ﻟَﻬَﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﻧﺰﻝ {ﻗﺪ ﺳﻤﻊ اﻟﻠﻪ ﻗَﻮﻝ
اﻟَّﺘِﻲ ﺗُﺠَﺎﺩِﻟﻚ ﻓِﻲ ﺯَﻭﺟﻬَﺎ}
"Ketika Umar berkendara di atas keledai berjumpa dengan
wanita, ia berkata: "Berhenti, Umar!". Umarpun berhenti. Wanita itu
berkata kasar kepadanya.
Ada orang yang bertanya; "Wahai Amirul Mukminin,
aku tidak pernah melihatmu seperti hari ini".
Umar menjawab:
"Bagaimana aku tidak mendengarnya sebab Allah saja mendengar pengaduan
wanita tersebut (Khaulah) hingga turun Surat Mujadilah" (At-Tarikh Lil
Bukhari)
Ust. Ma’ruf Khozin

Posting Komentar