Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin bab Siddatu Alamil Maut dijumpai kata-kata "Qod Qamatil Qiyamah" yang dipergunakan untuk “Kematian” seseorang.
Akan tetapi bahwa bacaan iqomah "Qod Qomatish
Shalah" diganti dengan "Qod Qomatil Qiyamah" maka hukumnya tidak
boleh (haram) sebab lafadz iqomah sebagaimana lafadz adzan adalah sudah
ditentukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana misalnya adzan subuh, meskipun lafadz "Ruquud"
adalah sama artinya dengan lafadz "Nauum" akan tetapi tidak boleh
lafadz "Ash Shalatu Khairum Minan Nauum" diganti dengan lafadz "Ash
Shalatu Khairum Minar Ruquud".
ﻭَﻳُﻜْﺮَﻩُ ﻓِﻰ ﻏَﻴْﺮِ ﺍﻟﺼُﺒْﺢِ ﻛَﺤَﻲَّ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻴْﺮِ ﺍﻟﻌَﻤَﻞِ
ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ , ﻓَﺈﻥْ ﺟَﻌَﻠَﻪُ ﺑَﺪﻝَ ﺍﻟﺤَﻲَّ ﻋَﻠَﺘَﻴْﻦِ ﻟَﻢْ ﻳَﺼِﺢَّ ﺃﺫَﺍﻧُﻪُ . ﻗَﻮﻟُﻪُ
( ﻟَﻢْ ﻳَﺼِﺢَّ ﺃﺫَﺍﻧُﻪُ ) ﻭَﺍﻟﻘِﻴَﺎﺱُ ﺣِﻴﻨَﺌِﺬٍ ﺣُﺮْﻣَﺘُﻪُ ﻷَﻧَّﻪُ ﺑﻪِ ﺻَﺎﺭَ ﻣُﺘَﻌَﺎﻃِﻴًﺎ
ﻟِﻌِﺒَﺎﺩَﺓٍ ﻓَﺎﺳِﺪَﺓٍ .
Asy Syaikh Asy Syarwaniy rahimahullahu ta'ala berkata :
"Dimakruhkan di selain salat subuh bacaan seperti
‘hayya ala khoiril amal’ secara mutlak, jika menjadikan bacaan tersebut sebagai
ganti dari kedua bacaan ‘hayya ala sholah’ dan ‘hayya ala al falah’ maka tidak
sah adzannya.
Penjelasan tentang ‘tidak sah adzannya’ dan qiyasnya ketika itu
adalah keharamannya, karena dengan itu dia menjadi orang yang melakukan ibadah
yang rusak."(Lihat Kitab Hawasay As Syarwani wa Ibni Qosim al Ubaidiy ala
Tuhfatu al Muhtaji bi syarhi al Minhaji : Juz. 2 hal. 91)
Dinukil Dari Beberapa Sumber Oleh : Muhammed Abdel Hakeem
(PISS-KTB)

Posting Komentar