Jelang Ramadhan 1441 H tidak ada tradisi tahunan Pasar Dhandangan dan Kirab Dhandang yang sudah akrab bagi masyarakat Kudus. Pemerintah Kabupaten Kudus bersama Pihak Menara Kudus sebagai penyelenggara tradisi menyambut Ramadhan tersebut telah sepakat untuk tidak menggelar dengan pertimbangan mewabahnya virus Corona Covid 19 di Indonesia.
Namun, hal ini tidak berarti satu tradisi penting di Menara Kudus dalam menyambut Ramadhan juga ikut ditiadakan. Yaitu tradisi menabuh Dhandang di puncak Menara Kudus jelang Ramadhan sebagai pemberitahuan kepada masyarakat akan segera hadirnya Bulan Suci Ramadhan.
Seperti yang kami kutip dari Redaksi Menara Kudus, Beduk Menara Kudus ditabuh selain ketika sebelum adzan, juga ditabuh untuk menandai awal bulan Ramadan. Dahulu pengumuman awal bulan Ramadan dipimpin langsung oleh Sunan Kudus, yang dipercaya masyarakat Kudus untuk dijadikan panutan.
Tradisi inilah akar mula dari dhandhangan, yaitu tradisi berkumpulnya masyarakat di depan Masjid Menara Kudus setiap menjelang Ramadan untuk menunggu pengumuman dari Sunan Kudus tentang penentuan awal puasa. Selanjutnya, kesempatan ini juga dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan di sekitar masjid Menara Kudus, sehingga akhirnya kini dikenal masyarakat sebagai pasar malam yang ada setiap menjelang Ramadan.
Sebelum melaksanakan Tabuh ”Beduk Dhandang”, para petugas berkumpul terdahulu di pendopo tajug guna untuk menyalakan kemenyan terlebih dahulu, yang nantinya akan ditempatkan di pasarean Sunan Kudus dan ditaruh bawah tangga kayu bangunan Menara Kudus. Petugas terdiri dari satu pembawa kemenyan, satu pemimpin ritual do’a ketika ziarah pangestu Kangjeng Sunan Kudus, dan beberapa orang pemukul atau penabuh beduk.
Tradisi Tabuh ”Beduk Dhandang” dilaksanakan pada Kamis Wage, 23 April 2020, pukul 15.30 WIB (Setelah Jama’ah Sholat Ashar).
Petugas Tabuh ”Beduk Dhandang” juga harus menggunakan masker serta mematuhi protokoler kesehatan. Biasanya banyak masyarakat yang antusias berdatangan. Namun untuk kali ini, terlihat hanya beberapa saja.

Posting Komentar