Allah Subhanahu Wata'ala Maha Berkuasa dan Maha Mengetahui akan segala kejadian. Dialah juga yang menjadikan apa yang ada di bumi seperti manusia, jin, tumbuh-tumbuhan dan hewan serta menjadikan apa yang ada di langit seperti bulan, matahari dan sebagainya. Allah menjadikan itu semua sebagai bukti yang nyata tentang qodrat, iradat, ilmu, serta nikmat dari Allah Subhanahu Wata'ala yang tiada terhingga, agar itu semua menjadikan makhluk-Nya memuji dan bersyukur kepadaNya serta mengabdikan diri sebagai hamba dengan khusyuk dan tawaduk kepada Allah Subhanahu Wata'ala.
Umat Islam seharusnya percaya dengan penuh yakin bahwa Allah Subhanahu Wata'ala adalah penguasa alam semesta, segala peredaran cakrawala, bumi, bulan, matahari dan seisinya adalah di bawah kekuasaan Allah Subhanahu Wata'ala. Dialah yang menggerakkan. Peredaran bulan dan matahari yang teratur setiap hari secara berganti-ganti, matahari beredar di waktu siang, manakala bulan beredar di waktu malam adalah atas kekuasaan Allah Subhanahu Wata'ala jua dan semuahnya mengandung hikmat dan tujuan tersendiri, Maha Suci Allah yang pengatur sekalian alam ini.
Firman Allah Subhanahu Wata'ala dalam Surah Ibrahim ayat 33, tafsirnya:
Dan Dia telah menundukkan [pula] bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar [dalam orbitnya]; dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (33)
Dan suatu tanda [kekuasaan Allah yang besar] bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, (37) dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (38) Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga [setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir] kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua [2]. (39) Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (40)
Sesungguhnya Allah menjadikan malam dan siang adalah sebagai tanda kekuasaan atau bukti kekuasaan-Nya, keduanya (malam dan siang) akan mengakibatkan perubahan dan perbedaan cuaca, masa dan waktu. Begitu juga dengan kejadian gerhana, adapun gerhana itu terbagi kepada dua yaitu gerhana matahari dan bulan. Gerhana itu ialah suatu perubahan, suatu kejadian, suatu keagungan dan kebesaran tuhan yang terjadi pada matahari dan bulan, di mana kejadian ini bagi Allah Subhanahu Wata'la amatlah mudah menciptakannya.
Oleh karena itu jika terjadi gerhana matahari atau bulan, itu bukanlah merupakan suatu tanda akan timbul suatu kejadian yang aneh dan mengkhawatirkan, tetapi gerhana itu tidak lain adalah bukti kebesaran Allah, bahwa Allah Subhanahu Wata'ala berkehendak dan berkuasa atas segala sesuatu yang tidak dapat dihalang oleh apapun kekuatan di dunia ini, sebagaimana hadis Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, yang artinya:
عن المغيرة بن شعبة قال كسفت الشمس على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم مات إبراهيم فقال الناس كسفت الشمس لموت إبراهيم فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن الشمس والقمر لا ينكسفان لموت أحد ولا لحياته فإذا رأيتم فصلوا وادعوا الله
Apabila terjadi gerhana, kita sebagai umat Islam adalah dianjurkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam supaya bersegera melakukan amalan-amalan kebajikan seperti berdoa, berzikir, bersembahyang, bertakbir, bersedekah dan beristighfar. Sebagaimana hadis Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, maksudnya: "Dari A'isyah Radiallahuanha ia berkata: Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam: Maka apabila kamu melihat gerhana itu lalu berdoalah kamu kepada Allah Ta'ala, serta berzikir, bersembahyang dan bersedekah. (Riwayat Al-Imam Al-Bukhari).
Oleh karena itu, wahai kaum Muslimin, marilah kita sama-sama mengambil kesempatan ketika terjadi gerhana bulan ini untuk bersegera bertaubat atas segala dosa yang telahkita lakukan, serta memperbanyakkan doa dan istighfar memohon keampunan ke hadrat Allah Subhanahu Wata'ala.
Di samping itu, marilah kita melakukan amal sholih dan menghinkan dari dari melakukan perkara-perkara mungkar dan maksiat serta perbuatan syirik yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Mudah-mudahan kejadian gerhana bulan ini akan menimbulkan keinsafan, menambahkan dan menguatkan lagi keimanan serta ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Amin Ya Rabbal’alamin.
Firman Allah Subhanahu Wata'ala dalam Surah Ali 'Imran ayat 190 - 191, tafsirnya:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (190) [yaitu] orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi [seraya berkata]: "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (191). Wallahu’alam.
Sumber: My Pesantren
Posting Komentar