Dalam Al-Quran dengan jelas Allah SWT memerintahkan ketika hendak sholat untuk membasuh wajah, tangan, sebagian rambut/kepala dan membasuh kaki, yang mana dalam semua kitab-kirab fiqh dianggap sebagai Rukun Wudlu. Allah SWT berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ
وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ
ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki. Dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al Maidah ayat 6)
Hukum pada ayat tersebut bersifat tauqifi, sebelum melaksanakan shalat, dan kaifiyat/tatacaranya dijelaskan secara langsung
فروض الوضوء ستة: الأول النية الثاني غسل الوجه الثالث غسل اليدين مع المرفقين الرايع مسح شيئ من الرأس الخامس غسل الرجلين مع الكعبين السادس الترتيب.
Fardhu wudhu ada enam: 1- niat. 2- membasuh muka. 3- membasuh kedua tangan beserta kedua siku. 4- mengusap sebagian kepala. 5- membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki. 6- Tertib (Safinatun Naja)
Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa, hal-hal yang difardhukan dalam wudhu ada enam, yaitu: Niat ketika membasuh wajah, membasuh wajah, membasuh kedua tangan sampai kedua siku, membasuh sebagian rambut kepala dengan air, membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dan tertib (berurutan) dalam melakukan hal-hal yang telah disebutkan di atas. Huruf illa dalam ayat tersebut, keduanya berarti serta. Dengan demikian, siku dan mata kaki harus kena basuh. Hal ini berdasarkan hadis Nabi SAW:
عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه توضأ فغسل وجهه عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه توضأ فغسل وجهه فأسبغ الوضوء ثم غسل يده اليمنى حتى أشرع في العضد ثم يده اليسرى حتى أشرع في العضد ثم مسح رأسه ثم غسل رجله اليمنى حتى أشرع في الساق ثم غسل رجله اليمنى حتى أشرع في الساق ثم قال
هكذا رأيت صلى الله عليه وسلم يتوضأ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu sesungguhnya ia berwudhu, beliau membasuh wajahnya dengan sempurna, membasuh tangannya sebelah kanan sampai bahunya dan membasuh tangan kirinya sampai bahunya, lalu mengusap kepalanya kemudian membasuh kaki kanan sampai betis dan kaki kirinya, juga sampai betis. Abu Hurairah berkata:”Begitulah aku saksikan Rasulullah SAW berwudhu.” (HR. Muslim)
Maksud mengusap kepala dalam hadits tersebut adalah sebagian kepala, berdasarkan hadis Nabi SAW:
عن المغيرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم يتوضأ فمسح بناصيته و على العمامة (رواه مسلم)
“Dari Al-Mughiroh r.a. Sesungguhnya Nabi Salallahu alaihi wasallam, berwudhu dan mengusap ubun-ubun dan mengusap atas serbannya.” (HR. Muslim)
Adapun dalil kewajiban niat wudhu pada permulaan wudhu adalah hadis Nabi SAW:
عن عمر ابن الخطاب رضي الله عنه قال: سمعت صلى الله عليه وسلم يقول: إنما الأعمال بالنيات (متفق عليه)
Dari Amirul Mukminin Umar ibn Khaththab berkata: Aku mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Amalan-amalan itu hanyalah tergantung pada niatnya. Dan setiap orang itu hanyalah akan dibalas berdasarkan apa yang ia niatkan.
Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah telah bersabda : “Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu, lalu membasuh mukanya, maka keluarlah dari mukanya dosa-dosa yang telah dilakukan oleh matanya bersama air wudhu atau bersama tetesan air wudhu yang terakhir. Apabila membasuh kedua belah tangannya, maka keluarlah dari keduanya semua dosa yang telah dilakukannya bersama air wudhu atau bersama tetesan air wudhu yang terakhir. Dan apabila membasuh kedua belah kakinya, maka keluarlah dosa-dosa yang telah dilakukan oleh keduanya bersama air wudhu atau tetesan air wudhu yang terakhir, sehingga ia bersih dari dosa-dosa kecil.” (HR. Muslim dari riwayat Abu Hurairah)
مَنْ تَوَ ضَّأَ وَاَحْسَنَ الْوُضُوْءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berwudhu dan membaguskan wudhunya dengan sempurna, maka keluarlah dosa-dosa dari anggota tubuhnya, hingga yang terakhir keluar dari ujung jarinya.” (HR. Muslim)
Sayyid Machmud BSA
Posting Komentar