Salah satu ulama besar yang berjasa mendakwahkan islam di Kabupaten Kudus dan sekitarnya adalah KHR Asnawi. Beliau juga termasuk dalam ulama yang mendirikan Nahdlatul Ulama bersama HAdratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari. Atas jasa besar beliau mengembangkan dakwah islam yang rahmatan lil alamin di Kudus, sampai saat ini, wafatnya Raden Asnawi selalu diperingati haulnya pada tanggal 24 atau 25 Jumadil Akhir setiap tahunnya di Pondok Pesantren Raudlatuth Tholibin dan komplek makam Sunan Kudus.
Dalam setiap peringatan Haulnya, Haul KHR Asnawi selalu dibanjiri oleh ribuan jamaah yang memadati Komplek Masjid Al Aqsha dan Maqbaroh Sunan Kudus di daerah Kudus Kulon. Tahun 1444 H ini diperingati sebagai Haul ke 65 KH. Raden Asnawi. Haul ke 62 KH. Raden Asnawi akan diperingati di kompleks makam Menara dan pesantren Raudhatuth Thalibin, Bendan, Kudus.
Mengawali rangkaian acara Haul KHR. Asnawi tersebut akan diadakan Halaqoh Turats KHR Asnawi pada malam Ahad Legi 22 Jumadil Akhirah atau 14 Januari 2023 . Acara yang digelar pada bakda sholat isya di Gedung Majelis Gusjigang Damaran ini merupakan even pertama yang belum pernah digelar dalam rangkaian peringatan Haul KHR Asnawi sebelumnya.
Acara dilanjutkan pada malam Senin Pahing 23 Jumadil Akhirah bakda isya dengan kegiatan bahtsul masail yang akan mengupas berbagai masalah menurut cara pandang fiqih islam. Acara tersebut akan berlangsung di Langgar Pondok Bendan mulai bakda isya 15 Januari 2023.
Selanjutnya pada hari Selasa Pon 24 Jumadil Akhirah/ 17 Januari 2023 mulai pukul 08.00 WIB akan dilangsungkan ziarah para Pendiri NU di Komplek Makam Menara Kudus. Malam harinya dan hari selanjutnya akan digelar khataman qur’an dan Tahlil Umum di Komplek Makam Menara Kudus dimana KHR Asnawi dimakamkan. Melalui kegiatan ini para santri dan generasi penerus bisa menjaga ukhuwwah Islamiyah dan wathaniah seperti ajaran yang disampaikan beliau, KHR Asnawi, serta mengikuti jejak langkah beliau dalam mendakwahkan islam yang sejuk dan rahmatan lil alamin.
Puncak acara seperti pada peringatan sebelum-sebelumnya, akan diisi dengan pengajian umum pada malam Kamis Kliwon 18 Januari 2023 di Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Bendan, Kerjasan Kecamatan Kota Kudus. Acara yang dilangsungkan bakda isya tersebut akan menghadirkan KH. Zulfa Musthofa dari PBNU dan Habib Umar Muthohar yang akan memberikan mauidhoh hasanah.
Asy-Syaikh al-'Allamah Shahibul-fadhilah Haji Raden Muhammad Asnawi bin Abdullah Husnin al-Qudsi atau Raden Asnawi Kudus adalah seorang ulama kharismatik pendiri dan penggerak NU dari Kudus. Dalam aktivitas kesehariannya, Kiai Asnawi selalu istikamah dalam mengembangkan dakwah dan penanaman rasa nasionalisme yang tinggi. Jika dirunut silsilahnya, Kiai Asnawi masih merupakan keturunan ke-14 Sunan Kudus dan keturunan ke-5 Kiai Ahmad Mutamakkin Kajen Raden Asnawi lahir pada tahun 1861 di Damaran Kudus dengan nama Raden Ahmad Syamsyi. Beliau terlahir dari pasangan Haji Abdullah Husnin dan Raden Sarbinah, keduanya merupakan pedagang konveksi yang cukup besar di Kudus
Pada tahun 1919, Raden Asnawi resmi mendirikan Madrasah Qudsiyah. Madrasah Qudsiyyah Menara Kudus merupakan madrasah salafiyah murni yang didirikan Raden Asnawi di kelurahan Kerjasan. Raden Asnawi juga mendirikan sebuah pondok pesantren bernama Raudlatuth Tholibin pada tahun 1927. Pesantren tersebut didirikan di atas tanah wakaf dari bapak mertuanya yang bernama Kiai Haji Abdullah Faqih di dukuh Bendan, Kerjasan, Kudus Pendirian pondok tersebut didukungan para saudagar dan para dermawan Muslim di Kudus, yang saat itu masih dalam masa penjajahan Belanda.
Raden Asnawi wafat pada tanggal 25 Jumadil Akhir 1378. Raden Asnawi wafat dalam usia 98 tahun, dengan meninggalkan 3 orang istri, 5 orang putera, 23 cucu dan 18 cicit (buyut). Kabar wafatnya Raden Asnawi bahkan disiarkan di RRI Jakarta lewat berita pagi.
Posting Komentar