قال النبيّ صلّى الله عليه وسلّم : اَلْمَسْجِدُ بَيْتُ كُلِّ مُؤْمِنٍ. رواه ابو نعيم عن سلمان
Masjid adalah rumah bagi setiap orang beriman.
وقال صلّى الله عليه وسلّم ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢُ ﺍﻟﺮََّﺟُﻞَ ﻣُﻼَﺯِﻡَ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻓَﺎﺷْﻬَﺪُﻭْﺍ ﻟَﻪُ ﺑِﺎْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ
Ketika kamu sekalian melihat seseorang yang melanggengkan ke masjid, maka bersaksilah baginya dengan iman (orang yang beriman).
وقال صلّى الله عليه وسلّم : ﻣَﻦْ تَكَلَّمَ ﺑِﻜَﻼَﻡِ الدُّﻧْﻴَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺃَﺣْﺒَﻂَ اللهُ ﻋَﻤَﻠَﻪُ اَرْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﺳَﻨَﺔً
Barang siapa berbicara dengan perbicaraan dunia di dalam masjid, maka Allah menghapus amalnya selama 40 tahun.
وقال صلّى الله عليه وسلّم : إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ يَتَكَرَّهُوْنَ مِنَ الْمُتَكلِّمِيْنَ فِي الْمَسْجِدِ بِكَلاَمِ اللَّغْوِ وَالْجَوْرِ
Sesungguhnya malaikat membenci orang-orang yang berbicara di dalam masjid dengan pembicaraan sia-sia dan dusta (Pembicaraan Jur adalah pembicaraan yang condong jauh dari kebenaran).
وقال صلّى الله عليه وسلّم : شَّرُّ الْبِقَاعِ أَسْوَاقُهَا وَخَيْرُ الْبِقَاعِ مَسَاجِدُهَا.
Seburuk-buruk tempat adalah pasar-pasarnya dan sebaik-baik tempat adalah masjid-masjidnya.
وقال صلّى الله عليه وسلّم : إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ
Ketika salah satu di antara kamu sekalian memasuki masjid, maka janganlah duduk sehingga dia melaksanakan sholat dua rokaat (Sholat Sunnah Takhiyatul Masjid).
وقال صلّى الله عليه وسلّم : اِرْتَفَعَتِ الْمَسَاجِدُ شَاكِيَةً مِنْ أَهْلِهَا الَّذِيْنَ يَتكَلَّمُوْنَ فِيْهَا بِكَلَامِ الدُّنْيَا فَتَسْتَقْبِلُهَا الْمَلَائِكَةُ فَتَقُوْلُ ارْجِعِيْ فَقَدْ بُعِثْنَا بِهَلاَكِهِمْ.
Masjid-masjid naik seraya mengadukan penghuninya, yaitu orang-orang yang berbicara dengan pembicaraan dunia di dalam masjid, kemudian malaikat menyambutnya seraya berkata, kembalilah karena kami telah benar-benar diutus dengan kehancuran mereka.
وقال صلّى الله عليه وسلّم : مَنْ أَسْرَجَ سِرَاجًا فِي الْمَسْجِدِ بِقَدْرِ مَا يَدُوْرُ فِي الْعَيْنِ لَمْ تَزَلِ الْمَلاَئِكَةُ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ ذَلِكَ الضَّوْءُ فِي الْمَسْجِدِ
Barang siapa yang menyalakan lampu di dalam masjid sekiranya meliputi pandangan mata, maka tidak henti-hentinya malaikat memohonkan ampun untuk dia selama cahaya itu tetap (bersinar) di dalam masjid.
وقال صلّى الله عليه وسلّم : مَنْ بَسَطَ حَصِيْرًا فِي الْمَسْجِدِ لَمْ تَزَلِ الْمَلاَئِكَةُ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ ذٰلِكَ الْحَصِيْرُ فِي الْمَسْجِدِ.
Barang siapa membeberkan / menggelar tikar di dalam masjid, maka tidak henti-henti nya malaikat memohonkan ampun untuknya, selama tikar itu masih di dalam masjid.
وقال صلّى الله عليه وسلّم
مَنْ أَخْرَجَ قَذْرَةً مِنَ الْمَسْجِدِ بِقَدْرِ مَا يَدُوْرُ فِي الْعَيْنِ أَخْرَجَهُ اللهُ تَعَالٰى مِنْ أَعْظَمِ ذُنُوْبِهِ
Barang siapa mengeluarkan kotoran-kotoran dari masjid sekiranya meliputi pandangan mata, maka Allah yang Maha Luhur akan mengeluarkan sebesar-besar dosanya.
Dalam Kitab Tanqihul Qoul oleh Syekh Nawawi Al-Banteni, kotoran itu bisa berupa kotoran yang Najis seperti kotoran hewan dan sebagainya, maupun kotoran yang suci seperti sampah dan debu debu.
وقال صلّى الله عليه وسلّم : لَا تَجْعَلُوْا مَسَاجِدَكُمْ كَالطُّرُقِ
Janganlah kamu sekalian menjadikan masjid masjid kalian seperti jalan jalan.
Kitab Lubabul Hadist
Posting Komentar