KH. Nusron Wahid yang saat ini menjabat sebagai Menteri ATR/ BPN, menyempatkan diri menghadiri undangan dari Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus untuk memberikan ceramah dalam Darusan Umum Menara Kudus atau lebih dikenal dengan sebutan Ngaji Pitulasan. Beliau memang sudah dijadwalkan untuk hadir pada Ngaji Pitulasan malam Ahad Kliwon tanggal 8 Maret 2025 yang bertepatan dengan malam ke 9 Ramadhan 1446 H.
Dalam ceramahnya, menteri asal Kudus tersebut diantaranya membahas masalah konglomerasi. “Islam itu tidak memperbolehkan adanya konglomerasi”, tegas beliau. Kemudian beliau memaparkan apa itu konglomerasi. Menurut beliau, konglomerasi adalah orang yang ingin berusaha dari hulu sampai hilir, dari A sampai Z dikuasai oleh sekelompok orang saja.
Dalam pembukaan ngajinya, KH. Nusron Wahid menyitir Qur’an surat Al Hasyr yang menerangkan bahwa islam mengedepankan konsep ekonomi anti konglomerasi, yaitu anti membuat bangunan ekonomi yang anatara satu dengan satunya saling memakan satu sama lain.
Dalam Surat Al Haysr ada kalimat Likayla Yakuna Dulatan Bainal Aghniya, sehingga jika kita mendapatkan harta negara atau penerimaan negara atau APBN harus digunakan untuk kepentingan Allah, untuk kepentingan pensiunan, kepentingan orang miskin, kepentingan orang yang sedang belajar yang tujuannya adalah supaya uang itu tidak hanya berputar ke orang kaya yang itu-itu saja.
Menurut beliau, bangunan ekonomi di Indonesia saat ini masih menganut konglomerasi. Beliau mencontohkan, banyaknya orang kaya yang mendirikan anak cucu Perusahaan yang menguasai hulu sampai hilir sehingga banyak orang yang kesusahan untuk mengakses dunia usaha, sehingga Indonesia terjebak dalam jebakan kaum menengah Dimana ekonomi tumbuh tingggi tetapi kesenjangan ekonominya juga sangat tinggi
Sumber gambar: Tanggakapan layar Youtube Menara Kudusu Official

Posting Komentar